Mohon tunggu...
petrina ulayya ramadhani
petrina ulayya ramadhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

i like cat and coffe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan dan Persamaan mengenai Teori-Teori HI: Realisme, Neo-Realisme, Liberalisme, Neo-Liberalisme

9 Oktober 2024   22:58 Diperbarui: 10 Oktober 2024   01:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori-teori Hubungan Internasional (HI) adalah perangkat konseptual yang digunakan untuk menganalisis dan memahami fenomena hubungan internasional. Empat teori yang paling populer dalam HI adalah neo-liberalisme, realisme, liberalisme, dan neo-realisme. Meskipun teori-teori ini memiliki beberapa perbedaan yang signifikan, teori-teori ini juga memiliki beberapa kesamaan. Dalam tulisan ini, kita akan membahas persamaan dan perbedaan antara teori-teori HI tersebut. 

Realisme 

Realisme adalah hipotesis yang paling tradisional dan paling maju tentang sifat manusia. Teori ini menyatakan bahwa kekuatan dan kepentingan nasional mendominasi hubungan internasional. Pemerintah bekerja keras untuk memaksimalkan kekuatan dan keamanan mereka sendiri, dan mereka tidak takut menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Kaum realis juga berpendapat bahwa sistem internasional bersifat anarkis, yang berarti bahwa tidak ada pengamat publik yang mampu mempengaruhi kebijakan nasional. 

Neo-Realisme 

Neo-realisme adalah evolusi dari teori realis. Teori ini juga berpendapat bahwa hubungan internasional didominasi oleh kekuatan dan kepentingan nasional, namun dengan penekanan pada struktur sistem internasional. Neo-realisme berpendapat bahwa sistem internasional adalah sistem yang terstruktur dengan negara-negara yang berinteraksi satu sama lain dalam konteks anarkis. Teori ini juga menekankan pentingnya kemampuan ekonomi dan literasi dalam menentukan tempat suatu negara dalam sistem internasional. 

Liberalisme 

Teori liberal didasarkan pada gagasan bahwa hubungan internasional dapat ditingkatkan melalui pertukaran timbal balik dan institusi internasional. Teori ini menyatakan bahwa negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, seperti perdamaian dan keamanan, melalui organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, liberalisme menekankan pentingnya demokrasi dan hak asasi manusia dalam menentukan arah urusan nasional. 

Liberal Baru 

Neo-liberalisme adalah pengembangan dari teori liberal. Teori ini juga berpendapat bahwa hubungan internasional dapat dibentuk oleh kerja sama dan institusi internasional, tetapi juga memperhitungkan pengaruh aktor non-pemerintah seperti perusahaan multinasional dan organisasi internasional. Neo-liberalisme berpendapat bahwa sistem internasional adalah sistem yang kompleks dengan banyak aktor yang berinteraksi satu sama lain dalam konteks global. 

Persamaan 

Meskipun memiliki beberapa perbedaan yang signifikan, keempat teori HI tersebut juga memiliki beberapa persamaan. Di bawah ini adalah beberapa persamaan antara teori-teori HI yang disebutkan di atas: 

Semua teori HI ini setuju bahwa hubungan internasional bersifat kompleks dan dinamis. 

Semua teori HI yang disebutkan di atas menyoroti pentingnya kedaulatan nasional dan negara dalam menentukan kebijakan nasional. 

Menurut semua teori HI, sistem internasional adalah sistem yang terstruktur dan berinteraksi dengan negara lain dalam konteks global. 

Perbedaan 

Namun, keempat teori HI yang disebutkan di atas juga memiliki beberapa perbedaan yang patut dicatat. Berikut adalah beberapa perbedaan di antara teori-teori HI yang disebutkan di atas: 

Realis dan neo-realis percaya bahwa hubungan internasional didominasi oleh kekuatan dan kepentingan nasional, sedangkan liberal dan neoliberal percaya bahwa hubungan internasional dapat diubah melalui upaya kerja sama dan institusi internasional. 

Realisme dan neo-realisme menekankan pentingnya kemampuan ekonomi dan sastra dalam menentukan posisi sebuah negara dalam sistem internasional, sedangkan liberalisme dan neoliberalisme menekankan pentingnya demokrasi dan hak asasi manusia. 

Baik neo-realisme maupun neo-liberalisme menegaskan bahwa sistem internasional adalah sistem yang kompleks dengan beberapa aktor yang berinteraksi satu sama lain dalam konteks global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun