Mohon tunggu...
Petra Nugraha
Petra Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Saya memiliki ketertarikan di bidang pendidikan terkhusus terkait literasi dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dari Dongeng ke Buku: Strategi Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui Sastra Tradisional

6 Desember 2024   15:03 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:18 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital saat ini, di mana gadget dan media sosial mendominasi perhatian anak-anak, tantangan untuk menumbuhkan minat baca menjadi semakin besar. Banyak anak yang lebih tertarik menghabiskan waktu di depan layar daripada membuka buku. Namun, ada satu cara yang terbukti efektif untuk menarik perhatian mereka: sastra tradisional. Melalui cerita rakyat, dongeng, dan legenda, kita dapat menghidupkan kembali minat baca anak dan memperkenalkan mereka pada kekayaan budaya yang ada di sekitar mereka.

Mengapa Sastra Tradisional?

Sastra tradisional bukan hanya sekadar cerita; ia adalah jendela ke dalam budaya dan nilai-nilai yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Cerita-cerita ini sering kali mengandung pelajaran moral yang mendalam, karakter yang kuat, dan petualangan yang menarik. Misalnya, cerita "Malin Kundang" mengajarkan tentang pentingnya menghormati orang tua, sementara "Si Kancil" menunjukkan kecerdikan dan keberanian. Menurut Kurniawan (2020), sastra tradisional dapat membantu anak-anak memahami identitas budaya mereka dan memperkuat rasa kebersamaan.

Manfaat Sastra Tradisional untuk Anak

  1. Pengembangan Keterampilan Literasi: Membaca sastra tradisional dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis anak. Fitriani (2022) menunjukkan bahwa storytelling dapat meningkatkan keterampilan literasi anak, yang sangat penting dalam perkembangan mereka.

  2. Pendidikan Moral dan Etika: Cerita-cerita ini sering kali mengandung nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter anak. Misalnya, fabel "Kancil dan Buaya" mengajarkan tentang kecerdikan dan kejujuran.

  3. Meningkatkan Imajinasi: Sastra tradisional sering kali melibatkan elemen fantasi dan keajaiban, yang dapat merangsang imajinasi anak. Ini membantu mereka berpikir kreatif dan melihat dunia dengan cara yang berbeda.

  4. Keterhubungan Budaya: Dengan mengenalkan anak pada sastra tradisional, kita membantu mereka memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Ningsih (2023) menekankan bahwa pemahaman tentang budaya dapat memperkuat identitas diri anak.

Strategi Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui Sastra Tradisional

  1. Membaca Bersama

Salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan minat baca adalah dengan membaca bersama anak. Ini menciptakan momen berharga yang dapat memperkuat ikatan emosional. Sari (2021) menunjukkan bahwa membaca bersama dapat meningkatkan keterlibatan anak dan membuat mereka lebih tertarik pada cerita.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun