Mohon tunggu...
Petra Eko Junarto 41519310060
Petra Eko Junarto 41519310060 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Student of Informatics Engineering in Mercubuana warung buncit. supporting lecturer Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak, Entrepreneurship Courses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doktrin Arete untuk Tata Kelola Bisnis

2 Juli 2024   02:28 Diperbarui: 2 Juli 2024   02:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain tiga elemen utama ini, "The Rhetorical Triangle" juga mencakup konteks atau situasi di mana komunikasi terjadi. Konteks ini meliputi faktor-faktor seperti waktu, tempat, budaya, dan tujuan komunikasi. Memahami konteks adalah penting karena dapat mempengaruhi cara pesan diterima oleh audiens dan efektivitas dari penggunaan ethos, pathos, dan logos.

Dengan menggunakan "The Rhetorical Triangle", pembicara atau penulis dapat mempertimbangkan secara lebih sistematis bagaimana mereka ingin mempengaruhi atau meyakinkan audiens mereka. Dengan memadukan ethos, pathos, dan logos dengan tepat dalam konteks yang sesuai, mereka dapat mengoptimalkan kemungkinan pesan mereka untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Konsep ini tetap relevan dalam studi komunikasi modern dan membantu dalam mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dalam berbagai konteks.

 

Dokrin Arete dalam Tata Kelola Bisnis

Dokrin Arete untuk tata kelola bisnis mengacu pada serangkaian nilai dan prinsip yang mendasari praktik bisnis yang bertanggung jawab, beretika, dan berkelanjutan. Konsep ini berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti "keunggulan" atau "kebaikan moral", yang menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan keberlanjutan dalam semua aspek operasional perusahaan. Arete dalam konteks tata kelola bisnis menempatkan nilai-nilai etika tinggi sebagai landasan yang tak tergantikan untuk pengambilan keputusan strategis dan operasional. Secara khusus, doktrin ini menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan informasi dan laporan keuangan, memastikan bahwa semua pihak terkait, baik internal maupun eksternal, memiliki akses yang setara terhadap informasi yang relevan. Ini tidak hanya mendukung prinsip kejujuran, tetapi juga membangun kepercayaan yang kuat di antara para pemegang saham, investor, dan seluruh stakeholder perusahaan. Selain itu, doktrin Arete mendorong untuk menghindari konflik kepentingan dan praktek-praktek korupsi, serta mempromosikan kepatuhan terhadap semua regulasi dan hukum yang berlaku.

Dalam prakteknya, Doktrin Arete mendorong perusahaan untuk mengadopsi standar moral yang tinggi dalam segala aspek operasional dan strategisnya. Ini termasuk transparansi dalam pelaporan keuangan, perlakuan yang adil terhadap karyawan dan mitra bisnis, serta mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan Arete juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat dengan komunitas lokal dan mempertimbangkan dampak sosial serta lingkungan dari keputusan bisnis.

Dalam konteks ini, kepemimpinan beretika juga menjadi fokus utama doktrin Arete. Pemimpin perusahaan diharapkan untuk menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, memimpin dengan integritas dan mempromosikan budaya organisasi yang berbasis pada kejujuran dan tanggung jawab. Sikap ini tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, tetapi juga mengilhami karyawan untuk berkontribusi secara maksimal dan merasa terlibat dalam pencapaian tujuan bersama.

Selain itu, doktrin Arete juga menyoroti pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan pasar dan teknologi. Perusahaan yang menganut doktrin ini tidak hanya berusaha untuk tetap relevan dalam industri yang terus berubah, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan dengan menggabungkan keunggulan operasional dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Dalam era globalisasi dan kompleksitas bisnis modern, doktrin Arete menawarkan kerangka kerja yang kokoh dan relevan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjalankan operasi mereka dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam inti strategi bisnis mereka, perusahaan tidak hanya dapat mencapai kesuksesan finansial jangka panjang, tetapi juga memainkan peran aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Doktrin ini tidak hanya memandang bisnis sebagai alat untuk mencapai keuntungan finansial semata, tetapi juga sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Arete, perusahaan tidak hanya dapat memperoleh kepercayaan dan dukungan dari konsumen dan investor, tetapi juga memainkan peran yang lebih konstruktif dalam mempromosikan keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan keberagaman dalam lingkungan kerja.

Secara keseluruhan, Doktrin Arete membantu menciptakan budaya korporat yang berfokus pada integritas dan keunggulan moral, yang pada gilirannya dapat menghasilkan keberhasilan jangka panjang yang berkelanjutan bagi perusahaan serta masyarakat yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun