Mohon tunggu...
Petra Eko Junarto 41519310060
Petra Eko Junarto 41519310060 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Student of Informatics Engineering in Mercubuana warung buncit. supporting lecturer Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak, Entrepreneurship Courses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Marketing - Kuis 9

28 Mei 2024   00:32 Diperbarui: 28 Mei 2024   01:02 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Key Milestones in Market

Pengertian Key Milestones 

Key milestones merupakan titik-titik penting atau peristiwa yang menandai perkembangan atau kemajuan signifikan dalam suatu pasar atau industri. Milestone sering mencerminkan pencapaian tertentu, perubahan strategis, atau peristiwa penting lainnya yang memengaruhi dinamika pasar secara keseluruhan. Milestone bisa berupa peluncuran produk baru, peningkatan signifikan dalam penjualan, atau akuisisi perusahaan yang memengaruhi pangsa pasar.

Contohnya, dalam perkembangan produk atau layanan. Dalam pengembangan teknologi, milestone bisa berupa pencapaian dalam penelitian dan pengembangan, peluncuran produk atau platform baru, atau mencapai tingkat adopsi yang signifikan oleh pengguna. Dalam investasi, milestone bisa mencakup pencapaian target pertumbuhan, peningkatan valuasi perusahaan, atau peluncuran penawaran umum perdana. Jika kita rangkum keseluruhannya Key Milestones adalah titik-titik rencana penting yang nantinya digunakan untuk menilai kemajuan dan keberhasilan dalam pasar atau industri tertentu, tentu agar kita memiliki target dalam berjalannya waktu. 

Manfaat Key Milestones

Menggunakan key milestones dalam pasar memiliki beberapa keuntungan yang signifikan:

1. Pemantauan Progres: 

Key milestones memberikan kerangka kerja yang jelas untuk memantau kemajuan dalam mencapai tujuan bisnis atau strategi pasar. Mereka memberikan pemandu yang terukur untuk menilai apakah perusahaan atau proyek sedang bergerak maju sesuai rencana atau tidak.

2. Penilaian Kinerja: 

Dengan menetapkan key milestones, kita dapat mengevaluasi kinerja Anda secara sistematis. Ini membantu dalam mengidentifikasi area-area di mana kita mungkin perlu peningkatan atau penyesuaian strategi.

3. Komunikasi yang Efektif: Key milestones juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif baik secara internal maupun eksternal. Mereka membantu dalam menyampaikan pencapaian signifikan kepada pemangku kepentingan, seperti investor, klien, atau mitra bisnis.

4. Orientasi Pencapaian Tujuan: 

Dengan memiliki key milestones yang ditetapkan, tim memiliki panduan yang jelas tentang apa yang perlu dicapai dalam jangka waktu tertentu. Ini membantu dalam memusatkan upaya dan mengarahkan sumber daya pada hal-hal yang paling penting untuk mencapai tujuan.

5. Pengambilan Keputusan yang Terinformasi: 

Key milestones juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan memantau kemajuan terhadap milestone tertentu, Anda dapat mengetahui apakah perlu mengubah strategi atau taktik tertentu untuk mencapai tujuan Anda.

Secara keseluruhan, penggunaan key milestones membantu dalam mengelola risiko, mengoptimalkan kinerja, dan menjaga fokus pada pencapaian tujuan dalam pasar atau industri yang kompetitif.


Bagaimana Membuat Key Milestones

Membuat key milestones melibatkan beberapa langkah yang terstruktur dan terukur. Berikut adalah bentuk umum untuk membuat key milestones:

1. Tentukan Tujuan Akhir: 

Pertama-tama, tentukan tujuan akhir atau hasil yang ingin dicapai. Ini bisa berupa peluncuran produk, peningkatan pangsa pasar, pertumbuhan pendapatan, atau pencapaian lain yang relevan dengan strategi pasar Anda.

2. Identifikasi Milestones Utama: 

Identifikasi titik-titik penting dalam perjalanan menuju tujuan Anda. Milestones ini haruslah berupa pencapaian yang signifikan dan terukur, seperti pengembangan produk, penyelesaian tahap-tahap penelitian, peluncuran kampanye pemasaran, atau penandatanganan kemitraan strategis.

3. Tentukan Kriteria Kinerja: 

Pada setiap milestone, perlu menetapkan kriteria kinerja yang jelas untuk menentukan apakah milestone tersebut telah tercapai. Kriteria ini haruslah objektif, dapat diukur, dan sesuai dengan tujuan bisnis Anda.

4. Atur Urutan dan Jangka Waktu: 

Susun milestones dalam urutan yang logis dan tentukan jangka waktu yang realistis untuk mencapai setiap milestone. Pastikan bahwa urutan dan jangka waktu ini sesuai dengan sumber daya yang tersedia dan tantangan yang mungkin dihadapi.

5. Monitor dan Evaluasi: 

Setelah milestones ditetapkan, tetapkan sistem untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi pencapaian. Gunakan metrik yang relevan untuk melacak kemajuan Anda secara teratur dan identifikasi apakah perlu penyesuaian atau perubahan strategi.

6. Komunikasikan dengan Pemangku Kepentingan: 

Penting untuk berkomunikasi secara teratur dengan pemangku kepentingan, seperti tim internal, investor, atau mitra bisnis, mengenai kemajuan Anda terhadap key milestones. Ini memastikan semua pihak terlibat memahami pencapaian yang telah dicapai dan dapat memberikan dukungan yang diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat key milestones yang efektif untuk membimbing strategi pasar Anda dan mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.


Apa saja isi dari Key Milestones

Dokpri
Dokpri

-> Starting Point

Pada tahap Starting Point ini pemahaman yang jelas tentang tujuan akhir yang ingin dicapai. Sebelum Anda dapat menetapkan milestone spesifik, Anda perlu memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai. Dari sana, Anda dapat bekerja mundur untuk mengidentifikasi langkah-langkah kunci yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

-> Market Analysis

Market analysis atau analisis pasar adalah langkah penting yang dapat dipecah menjadi beberapa milestone kunci. Berikut adalah beberapa langkah dalam market analysis yang dapat dijadikan sebagai milestones:

1. Pengumpulan Data: 

Milestone pertama adalah mengumpulkan data tentang pasar yang relevan dengan bisnis kita. Ini bisa berupa data demografis, tren pasar, perilaku konsumen, dan informasi lainnya yang relevan.

2. Analisis Peserta Pasar: 

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis pesaing kitaa. Ini termasuk mengidentifikasi pesaing utama, kekuatan dan kelemahan mereka, strategi pemasaran yang mereka gunakan, dan posisi mereka di pasar.

3. Segmentasi Pasar: 

Langkah selanjutnya adalah melakukan segmentasi pasar. Ini melibatkan identifikasi segmen pasar yang berbeda berdasarkan karakteristik seperti demografi, perilaku, atau preferensi konsumen.

4. Penelitian Konsumen: 

Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian konsumen untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan harapan konsumen dalam segmen pasar yang telah diidentifikasi.

5. Analisis Tren: 

Milestone berikutnya adalah menganalisis tren pasar dan mengidentifikasi peluang dan ancaman potensial yang mungkin timbul dalam jangka panjang.

6. Penetapan Tujuan Pasar: 

Langkah terakhir dalam analisis pasar adalah menetapkan tujuan pasar yang spesifik dan terukur. Tujuan ini harus sesuai dengan strategi bisnis kita dan mempertimbangkan temuan dari analisis pasar sebelumnya.

Dengan memecah analisis pasar menjadi milestone ini, kita dapat memantau kemajuan dan memastikan bahwa kita memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar sebelum melanjutkan ke langkah-langkah selanjutnya dalam pengembangan strategi pemasaran dan bisnis yang kita miliki.

-> Strategic Planning

Proses perencanaan yang sistematis dan terarah untuk mengidentifikasi tujuan jangka panjang sebuah organisasi atau bisnis dan menetapkan strategi untuk mencapainya.

 

-> Integration and Alignment

Pada tahap ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa berbagai elemen dalam organisasi atau bisnis bekerja bersama secara harmonis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini melibatkan integrasi dan penyesuaian strategi, proses, dan sumber daya agar selaras dengan visi, misi, dan tujuan jangka panjang organisasi.

-> Execution and Evaluation

Pada tahap ini merupakan sebuah pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan dan dievaluasi terhadap kemajuannya. Ini adalah tahap penting dalam siklus perencanaan strategis di mana rencana tindakan diimplementasikan dan kemudian dievaluasi untuk memastikan bahwa organisasi atau bisnis bergerak menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

-> Results and Growth

Milestones dalam tahap ini ditandai dengan pencapaian spesifik yang mengindikasikan kesuksesan dan kemajuan dalam mencapai tujuan jangka panjang.

Strategic Marketing Framework

Pengertian Strategic Marketing

Strategic marketing adalah pendekatan terencana dan terarah dalam mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan jangka panjang suatu organisasi atau bisnis. Ini melibatkan identifikasi sasaran pasar yang tepat, pengembangan pesan yang relevan, dan penggunaan saluran distribusi yang efektif untuk mencapai tujuan bisnis.

 

movology.com
movology.com

Strategic marketing meliputi berbagai aspek, termasuk penelitian pasar, segmentasi pasar, penentuan posisi pasar, pengembangan produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi. Ini mengintegrasikan strategi pemasaran dengan tujuan umum organisasi atau bisnis, serta mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti tren pasar, perubahan lingkungan, dan regulasi industri.

Strategic Marketing Framework adalah kerangka kerja yang menyediakan struktur dan panduan untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif. 

Manfaat Strategic Marketing Framework

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari menggunakan Strategic Marketing Framework: 

  1. Penyelarasan dengan Tujuan Bisnis: Framework ini membantu organisasi atau bisnis untuk menyelaraskan strategi pemasaran mereka dengan tujuan jangka panjang mereka. Ini memastikan bahwa setiap keputusan pemasaran didasarkan pada pencapaian tujuan bisnis yang lebih besar.

  2. Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Pasar: Framework membantu dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang pasar, pesaing, dan konsumen. Ini melibatkan analisis pasar yang menyeluruh, segmentasi yang tepat, dan pemahaman tentang kebutuhan dan preferensi konsumen.

  3. Diferensiasi Kompetitif: Dengan menggunakan kerangka kerja yang tepat, organisasi dapat mengembangkan strategi pemasaran yang membedakan produk atau layanan mereka dari yang lain. Ini membantu dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di pasar.

  4. Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efisien: Framework membantu dalam alokasi yang lebih efisien dari sumber daya pemasaran, termasuk anggaran, waktu, dan tenaga kerja. Ini memastikan bahwa sumber daya dialokasikan ke area yang memberikan dampak terbesar pada pencapaian tujuan pemasaran.

  5. Pengambilan Keputusan yang Terinformasi: Framework menyediakan kerangka kerja yang sistematis untuk pengambilan keputusan pemasaran. Ini memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang terinformasi dan berbasis data, daripada bergantung pada intuisi semata.

  6. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Framework menyediakan struktur untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan. Ini membantu organisasi untuk terus belajar dan berkembang, serta menyesuaikan strategi mereka dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.

Secara keseluruhan, penggunaan Strategic Marketing Framework membantu organisasi atau bisnis untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan, sehingga menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan.

Bagaimana Tahapan Framework Strategi Marketing

hotdogmarketing.net
hotdogmarketing.net

Tahapan dalam Framework Strategi Marketing bervariasi tergantung pada model yang digunakan dan kebutuhan spesifik organisasi atau bisnis. Beberapa tahapan umum yang sering diikuti dalam pengembangan strategi pemasaran, berikut ini beberapa tahapan Framework Strategi Marketing:

  1. Analisis Situasi: Tahap pertama dalam framework strategi pemasaran adalah analisis situasi. Ini melibatkan evaluasi menyeluruh tentang posisi organisasi di pasar, lingkungan eksternal (seperti tren industri, pesaing, dan faktor makroekonomi), serta kekuatan dan kelemahan internal (seperti produk atau layanan, distribusi, dan keuangan).

  2. Pengembangan Visi, Misi, dan Tujuan: Setelah analisis situasi dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan visi, misi, dan tujuan organisasi dalam konteks pemasaran. Visi dan misi menetapkan arah dan nilai-nilai yang akan membimbing strategi pemasaran, sedangkan tujuan memberikan target yang spesifik untuk dicapai.

  3. Segmentasi Pasar: Tahap selanjutnya adalah segmentasi pasar, di mana pasar dipisahkan menjadi segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik yang serupa, seperti demografi, geografi, perilaku, atau kebutuhan. Ini membantu dalam memahami lebih baik siapa target pasar yang akan dilayani oleh organisasi.

  4. Pemilihan Target Pasar: Setelah segmentasi dilakukan, organisasi memilih segmen pasar yang akan dijadikan target utama untuk produk atau layanan mereka. Ini melibatkan evaluasi potensi setiap segmen dan kemampuan organisasi untuk memenuhi kebutuhan segmen tersebut.

  5. Posisi Pasar: Langkah berikutnya adalah menentukan posisi pasar yang diinginkan untuk produk atau layanan organisasi di dalam pikiran konsumen. Ini melibatkan diferensiasi produk atau layanan dari pesaing dan mengembangkan pesan yang kuat dan relevan yang akan membedakan merek Anda di pasar.

  6. Pengembangan Strategi Pemasaran: Berdasarkan segmentasi, pemilihan target, dan posisi pasar, organisasi mengembangkan strategi pemasaran yang mencakup elemen-elemen seperti produk, harga, promosi, dan distribusi. Ini melibatkan pemilihan taktik pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.

  7. Implementasi dan Pengawasan: Tahap terakhir adalah implementasi strategi pemasaran dan pengawasan kinerja. Ini melibatkan pelaksanaan rencana pemasaran yang telah disusun dan pengukuran kinerja terhadap tujuan dan target yang telah ditetapkan. Evaluasi terus-menerus diperlukan untuk menyesuaikan strategi pemasaran dengan perubahan pasar dan mencapai hasil yang diinginkan.

Strategi pemasaran lainnya yaitu Strategi Pemasaran B2B (Business-to-Business) strategi ini berfokus pada mempromosikan produk atau layanan kepada organisasi atau bisnis lain, bukan kepada konsumen individu.

Marketing Process Overview

Pengertian Marketing Process Overview

Marketing Process Overview merupakan sejumlah tahapan yang berperan dalam proses pemasaran suatu produk atau layanan dari awal hingga akhir. Ini memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah produk atau layanan dipasarkan kepada konsumen atau pelanggan potensial, serta bagaimana strategi pemasaran diterapkan untuk mencapai tujuan bisnis. 

Pengertian 5C Analysis

www.volusion.com
www.volusion.com

Analysis 5C adalah alat analisis yang digunakan dalam manajemen bisnis untuk memahami lingkungan bisnis suatu perusahaan. Analisis ini mencakup lima elemen kunci yang mempengaruhi bisnis:


1.  Company (Perusahaan): 

Melibatkan penilaian mendalam tentang kondisi internal perusahaan, termasuk kekuatan dan kelemahan, strategi, sumber daya, dan kapabilitasnya.

2. Customers (Pelanggan): 

Fokus pada pemahaman tentang siapa pelanggan perusahaan, kebutuhan mereka, perilaku pembelian, dan preferensi.

3. Competitors (Pes konkuren): 

Menganalisis pesaing bisnis secara menyeluruh, termasuk kekuatan dan kelemahan mereka, strategi pemasaran, dan cara mereka bereaksi terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.

4. Collaborators (Kolaborator):
Menilai keterlibatan perusahaan dengan pemasok, mitra, dan pihak lain yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

5. Context (Konteks): 

Mengacu pada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan, seperti tren pasar, regulasi pemerintah, kondisi ekonomi, dan faktor-faktor politik atau sosial.

Analisis 5C membantu perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang posisi mereka di pasar dan menentukan strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan bisnis mereka.

Manfaat Menggunakan 5C Analysis

Menggunakan 5C Analysis, yang meliputi Customer, Company, Competitors, Collaborators, dan Climate, memiliki beberapa manfaat dalam konteks pemasaran dan pengembangan bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

1. Pemahaman yang Mendalam tentang Konsumen (Customer): 

Dengan menganalisis pelanggan (customer), Anda dapat memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen dengan lebih baik. Ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan produk atau layanan Anda dengan kebutuhan mereka dan menciptakan pengalaman yang lebih memuaskan.

2. Penilaian Terhadap Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan (Company): 

Dengan menganalisis perusahaan (company), Anda dapat mengidentifikasi kekuatan internal dan kelemahan yang perlu diperhatikan. Ini membantu Anda memahami kemampuan internal perusahaan Anda dan memanfaatkannya untuk mencapai keunggulan kompetitif.

3. Pemahaman Tentang Persaingan (Competitors): 

Menganalisis pesaing (competitors) memungkinkan Anda untuk memahami strategi mereka, kelebihan, dan kelemahan. Ini membantu Anda mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan Anda, serta merencanakan respons yang efektif terhadap persaingan.

4. Pertimbangan Mengenai Kolaborator (Collaborators): 

Dengan menganalisis kolaborator (collaborators), seperti pemasok, mitra, atau distributor, Anda dapat mengidentifikasi potensi kemitraan yang saling menguntungkan. Ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

5. Analisis Faktor Lingkungan (Climate): 

Analisis faktor lingkungan (climate) memungkinkan Anda untuk memahami tren dan perubahan dalam lingkungan bisnis eksternal Anda. Ini termasuk faktor-faktor seperti ekonomi, politik, sosial, dan teknologi yang dapat memengaruhi operasi dan strategi perusahaan Anda.

Dengan memadukan analisis 5C, Anda dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang pasar, pelanggan, dan lingkungan bisnis Anda. Ini memberikan landasan yang kuat untuk pengambilan keputusan strategis dan pengembangan strategi pemasaran yang efektif.


Pengertian PEST Analysis

Modul Kuliah KWH III/dokpri
Modul Kuliah KWH III/dokpri

PEST Analysis adalah alat analisis strategis yang digunakan untuk memahami faktor-faktor makro yang mempengaruhi lingkungan bisnis suatu organisasi. PEST merupakan singkatan dari empat faktor utama yang dianalisis:

1. Political (Politik): 

Melibatkan faktor-faktor politik yang dapat memengaruhi operasi bisnis, seperti kebijakan pemerintah, stabilitas politik, regulasi, hukum, dan hubungan internasional.

2. Economic (Ekonomi): 

Menganalisis faktor-faktor ekonomi yang dapat berdampak pada bisnis, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga, fluktuasi mata uang, dan tingkat pengangguran.

3. Social (Sosial): 

Memperhatikan tren dan perubahan dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi bisnis, seperti demografi (misalnya, perubahan dalam struktur usia atau tren gaya hidup), budaya, nilai-nilai, norma sosial, dan kesadaran lingkungan.

4. Technological (Teknologi): 

Menganalisis kemajuan teknologi yang dapat memengaruhi industri dan perusahaan, seperti inovasi baru, perkembangan teknologi, adopsi teknologi digital, dan tren dalam penelitian dan pengembangan.

PEST Analysis membantu organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman potensial di lingkungan eksternal mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor ini, perusahaan dapat merumuskan strategi yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan di sekitar mereka.

Tujuh Langkah dalam Marketing Strategy Framework

Berikut adalah tujuh langkah umum dalam kerangka kerja strategi pemasaran:

  1. Pemahaman Pasar: Langkah pertama adalah memahami pasar target Anda dengan mendalam. Ini melibatkan analisis menyeluruh tentang siapa pelanggan Anda, apa kebutuhan dan keinginan mereka, bagaimana perilaku pembelian mereka, dan bagaimana pasar secara keseluruhan bereaksi terhadap produk atau layanan Anda.

  2. Penetapan Tujuan Pemasaran: Selanjutnya, tetapkan tujuan pemasaran yang jelas dan terukur. Tujuan-tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART). Contohnya mungkin meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kesetiaan pelanggan, atau memperkenalkan produk baru ke pasar.

  3. Analisis Persaingan: Lakukan analisis mendalam tentang pesaing Anda. Identifikasi siapa pesaing utama Anda, kekuatan dan kelemahan mereka, strategi pemasaran mereka, dan bagaimana posisi Anda dibandingkan dengan mereka. Ini membantu Anda menemukan keunggulan bersaing Anda dan merancang strategi yang tepat untuk membedakan diri Anda dari pesaing.

  4. Segmentasi Pasar: Bagi pasar target Anda menjadi segmen yang lebih kecil dan lebih terfokus berdasarkan karakteristik demografis, geografis, psikografis, atau perilaku. Setiap segmen harus memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, dan Anda harus merancang strategi pemasaran yang sesuai untuk setiap segmen.

  5. Pemilihan Target: Setelah segmentasi pasar, tentukan segmen mana yang akan menjadi target utama Anda. Ini melibatkan penilaian terhadap potensi pasar, tingkat persaingan, dan kesesuaian dengan kapabilitas Anda sebagai perusahaan.

  6. Pengembangan dan Implementasi Strategi: Buat rencana strategi pemasaran yang terperinci berdasarkan pemahaman Anda tentang pasar, tujuan Anda, dan analisis persaingan Anda. Ini mencakup pemilihan bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat, seperti produk, harga, distribusi, dan promosi, serta rencana pelaksanaan yang jelas.

  7. Evaluasi dan Pengendalian: Terakhir, lakukan evaluasi terhadap kinerja strategi pemasaran Anda secara berkala. Gunakan metrik yang relevan untuk mengukur pencapaian tujuan Anda dan identifikasi area di mana Anda dapat meningkatkan kinerja Anda. Sesuaikan strategi Anda jika diperlukan dan terapkan kontrol yang tepat untuk memastikan bahwa Anda tetap berada pada jalur yang benar.

Dengan mengikuti kerangka kerja ini, organisasi dapat mengembangkan strategi pemasaran yang kokoh dan efektif untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Bagaimana Melakukan Segmentasi pada Target Market Kita?

Melakukan segmentasi pasar adalah proses membagi pasar target Anda menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan lebih terfokus berdasarkan karakteristik yang berbeda, seperti demografis, geografis, psikografis, atau perilaku. 

Modul Kuliah KWH III/dokpri
Modul Kuliah KWH III/dokpri

Identifikasi Variabel Segmentasi: Tentukan variabel-variabel yang akan Anda gunakan untuk membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Variabel-variabel ini bisa meliputi:

  • Demografis: Seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, atau pekerjaan.
  • Geografis: Seperti lokasi geografis, wilayah, negara bagian, atau kota.
  • Psikografis: Seperti gaya hidup, nilai-nilai, minat, atau kepribadian.
  • Perilaku: Seperti kesetiaan merek, kebiasaan pembelian, frekuensi pembelian, atau penggunaan produk.

The 7Ps Marketing Mix

www.gyanesh.in
www.gyanesh.in

Pemasaran 7P adalah versi yang diperluas dari kerangka kerja tradisional 4P (Produk, Harga, Tempat, dan Promosi), yang dikembangkan untuk mencakup elemen-elemen tambahan yang penting untuk strategi pemasaran yang komprehensif. Berikut adalah rinciannya:

1. Produk (Product): 

Ini mengacu pada barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti kualitas, desain, fitur, merek, kemasan, dan layanan purna jual.

2. Harga: 

Ini mewakili jumlah yang bersedia dibayar oleh pelanggan untuk suatu produk atau layanan. Strategi penetapan harga melibatkan pertimbangan seperti biaya, persaingan, nilai yang dirasakan, dan tujuan penetapan harga.

3. Tempat (Place):

Juga dikenal sebagai distribusi, P ini mengacu pada saluran dan lokasi di mana pelanggan dapat mengakses produk atau layanan. Hal ini mencakup keputusan yang berkaitan dengan saluran distribusi, logistik, manajemen inventaris, dan ritel.

4. Promosi (Promotion): 

Ini melibatkan semua kegiatan yang digunakan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produk atau layanan kepada target pasar. Ini mencakup periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan taktik promosi lainnya.

5. Orang (People): 

Elemen ini mengakui pentingnya orang-orang yang terlibat dalam memberikan produk atau layanan dan berinteraksi dengan pelanggan. Hal ini mencakup karyawan, perwakilan penjualan, personel layanan pelanggan, dan individu lain yang memengaruhi pengalaman pelanggan.

6. Proses: 

Mengacu pada prosedur, sistem, dan aktivitas yang terlibat dalam memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. Ini mencakup proses yang terkait dengan produksi, pengiriman, layanan pelanggan, dan interaksi lain antara perusahaan dan pelanggannya.

7. Bukti Fisik: 

Ini mengacu pada elemen berwujud yang ditemui pelanggan saat berinteraksi dengan produk atau layanan. Ini mencakup faktor-faktor seperti lingkungan fisik, pengemasan, branding, papan nama, dan isyarat berwujud lainnya yang membentuk persepsi pelanggan terhadap produk atau layanan.

Dengan mempertimbangkan ketujuh elemen bauran pemasaran, bisnis dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih holistik dan efektif yang membahas berbagai aspek produk, promosi, dan pengirimannya kepada pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun