Interaktivitas di sini merupakan bagaimana jurnalis memberikan kontrol kepada pengguna. Pengguna dapat mengunduh, bookmark, membagikan konten ke jejaring sosial, dan mendapatkan update melalui email, SMS, dan sebagainya.Â
Terdapat dua dimensi di mana interaktivitas dioperasikan, yaitu :
Ruang dan waktu
Pengguna memiliki kontrol akan apa yang mereka konsumsi dan menentukan waktu yang nyaman bagi mereka, contohnya seperti Video On Demand (VOD). Berbeda dengan televisi yang memiliki jadwal tayangan tertentu yang mengharuskan pengguna hadir di depan televisi di waktu tersebut.Â
Input dan outputÂ
Konsumen mengambil kendali dalam penyajian konten. Contohnya adalah layanan VOD tadi, di mana pengguna dapat melakukan pause, fast forward pada video dan memilih bagian video yang disukai. Kemudian ketika di jejaring sosial seperti Twitter misalnya, pengguna memiliki izin untuk mengamentari, mengoreksi tulisan kita hingga bahkan menghasilkan diskusi.
Interaktivitas dalam artikel berjudul "Teacher sparks joy by braiding student's hair: We need more Black teachers" ditunjukkan dengan pengguna yang memiliki kontrol dalam mengakses informasi tersebut.Â
Pertama, terdapat video menunjukkan tips bagaimana cara merawat dan menata rambut yang keriting. Video tidak berhubungan secara langsung dengan isi artikel, jadi pembaca dapat memilih untuk menonton atau tidak menonton video tersebut. Video tersebut juga dapat dipercepat maupun di pause oleh pembaca.Â
Kedua, dalam artikel terdapat tautan cuitan Twitter dari guru yang dimaksud dalam artikel. Pembaca dapat memilih untuk meng-klik tautan tersebut dan meninggalkan like, komentar, membagikan, dan sebagainya pada unggahan Twitter tersebut.Â