Dari sinilah istilah User Generated Content mulai dikenal.Â
Apa itu User Generated ContentÂ
User Generated Content (UGC) atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai konten buatan pengguna. Sesuai dengan namanya, konten media yang dihasilkan merupakan buatan para pengguna mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi.Â
Terdapat berbagai jenis UGC, beberapa diantaranya di Indonesia seperti Kompasiana, Pasang Mata, Indosiana, dan Net CJ. Untuk di luar Indonesia ada BuzzFeed, Reddit, 9Gag, Upworthy, Huffington Post, dan masih banyak lagi.
Persamaan yang dimiliki media-media di atas adalah sama-sama memungkinkan para penggunanya untuk mengunggah konten buatan mereka sendiri. Konten tersebut antara lain berbentuk artikel, gambar, audio, komentar, hingga video yang kemudian dapat ditanggapi oleh pengguna lain dengan memberikan like, meninggalkan komentar, upvote, dan sebagainya.Â
Kemunculan konten buatan pengguna ini ternyata berawal dari krisis kredibilitas yang ada dalam media arus utama. Hal ini yang kemudian menyebabkan banyak masyarakat mengaku dapat menyelesaikan permasalahan yang dilihat sebagai berita.Â
Krisis kredibilitas yang terjadi ini menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan dalam dunia jurnalisme. Berita yang awalnya hanya ditulis oleh para profesional, sekarang bisa dilakukan oleh masyarakat awam. Istilah ini dikenal juga sebagai jurnalisme warga.Â
Jurnalisme WargaÂ
Munculnya jurnalisme warga membuat masyarakat awam dapat merencanakan, mereportase, menerbitkan, dan menyebarluaskan berita dan informasi secara mandiri. Berita yang dihasilkan pun sangat mewakili aspirasi masyarakat, sangat berbeda dengan media konvensional yang saat itu pemberitaannya tidak menyentuh kehidupan warga biasa.
Salah satu contohnya adalah menyuarakan suara masyarakat khususnya rakyat kecil yang tidak pernah disorot oleh media mainstream, dan menganggap bahwa  peran blog lebih ke panggilan moral daripada profesional.Â
Sedangkan, di kubu kontra menganggap jurnalisme warga menghasilkan berita yang tidak bisa dipercaya. Pernyataan tersebut disebabkan karena sumber daya yang dimiliki tidak mencukupi.Â