Mohon tunggu...
Petra Carmelita
Petra Carmelita Mohon Tunggu... Lainnya - hi :D

🦕

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Awi Suryadi: Tidak Hanya Seram, Hantu Juga Memiliki Cerita

26 September 2021   17:01 Diperbarui: 26 September 2021   17:45 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: hot.detik.com

Auteur merupakan istilah untuk merujuk seseorang yang ambil bagian dalam seluruh rangkaian produksi sebuah film, mulai dari mengarahkan, menulis, mengedit, dan kadang ikut berperan dalam film mereka sendiri.

Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan genre horor. Mulai dari horor yang suasananya mencekam, menegangkan, sampai membuat tidak bisa tidur. 

Ada juga horor yang menceritakan kisah hantu tersebut dan malah membuat kita iba, dan horor komedi yang tidak menyeramkan sama sekali malah menimbulkan gelak tawa dari penonton. 

Di balik kesuksesan film-film horor yang ada di Indonesia, apakah kalian sudah tahu tokoh penting yang membuat film tersebut?

Yup! Kita akan membahas mengenai tokoh penting dalam pembuatan film, yaitu sutradara! Tokoh satu ini merupakan sutradara ternama di Indonesia yang banyak memproduksi film bergenre horor dan dikenal karena hantu-hantunya yang memiliki cerita untuk dibagikan kepada penonton. 

Awi Suryadi
Sumber foto: filmdoo.com
Sumber foto: filmdoo.com

Suryadi Musalim lahir di Lampung, 24 September 1977 dan masuk ke industri perfilman sebagai sutradara merangkap penulis skenario untuk film Gue Kapok Jatuh Cinta pada tahun 2005 silam. 

Film karya Awi Suryadi dengan judul Claudia/Jasmine (2008) juga masuk ke beberapa nominasi serta memenangkan Piala Citra sebagai penata gambar terbaik. Tidak ketinggalan juga film horor berjudul Badoet (2015) yang berhasil memikat para pecinta horor Internasional. 

Setelah itu ia juga mulai banyak memproduksi film dengan genre horor dimulai dengan Sumpah Pocong di sekolah (2008) dan film-film horor lainnya seperti film trilogi Danur yang sangat laris di pasaran. 

Bahkan Danur : I Can See Ghosts mencetak rekor yaitu film yang menembus satu juta penonton dalam minggu pertama penayangan.  

Sumber foto: catchplay.com
Sumber foto: catchplay.com
Awi Suryadi merupakan salah satu sutradara Indonesia yang memiliki gaya tersendiri dalam memproduksi karyanya. Gaya tersendiri inilah yang dinamakan dengan Auteur. 

Apa itu Auteur

Kata auteur berasal dari bahasa Prancis “author” yang berarti penulis. Dalam dunia perfilman, istilah auteur digunakan untuk merujuk seseorang yang ambil bagian dalam seluruh rangkaian produksi sebuah film. 

Menurut Stam (2000 : 83), auteurisme merupakan produk dari formasi budaya dan ekspresi manusia yang dipengaruhi oleh fenomenologi. 

Truffaut (dalam Stam, 2000 : 84) menyebutkan bahwa film akan menyerupai orang yang membuatnya, melalui gaya dan kepribadian sutradaranya. 

Sutradara yang memang memiliki bakat, gaya dan kepribadiannya akan keluar apapun situasinya, walaupun harus bekerja di dalam studio sekalipun. 

Sumber foto : Pexels/Le Minh
Sumber foto : Pexels/Le Minh

Sutradara auteur biasanya memiliki gaya khas yang ditunjukkan dari film-film karyanya. Sarris (dalam Stam, 2000 : 89) mengemukakan tiga kriteria untuk seseorang bisa disebut sebagai auteur, yaitu kompetensi teknis, kepribadian yang membedakan, serta makna yang dihasilkan antara ketegangan materi dan kepribadian. 

Selain itu mereka juga sering mengisi peran lain selain mengarahkan, baik itu menulis, mengedit, dan kadang ikut berperan dalam film mereka senmengarahkan, baik itu menulis, mengedit, dan kadang ikut berperan dalam film mereka sendiri.diri.

Sesuai dengan pengertian di atas, Awi Suryadi disebut sebagai salah satu Sutradara Auteur. Film-filmnya memiliki ciri khas, yang membuat kita ketika menonton film karyanya, pasti langsung “Ini film karya Awi Suryadi banget!”

Karya Awi Suryadi

Film-film yang dimaksud memiliki kekhasan dapat dilihat dari karya-karya sebagai berikut : 

  • Danur : I Can See Ghosts (2017)

  • Danur 2: Maddah (2018)

  • Asih (2018)

  • Danur 3: Sunyaruri (2019)

Film-film di atas merupakan adaptasi dari novel-novel karya Risa Saraswati. Semuanya menceritakan kisah hidup para hantunya. Bagaimana cerita mereka ketika masih hidup, alasan yang menyebabkan kematian, hingga kenapa hantu-hantu tersebut menjadi hantu jahat yang meneror para penghuni yang tinggal di rumah-rumah di dalam cerita. 

Salah satunya adalah film Asih (2018) merupakan spin-off dari karakter hantu Asih yang muncul di dua film sebelumnya yaitu Danur. Menceritakan kisah seorang perempuan yang diusir oleh keluarganya karena hamil di luar nikah, menyebabkan Asih mengakhiri hidupnya. 

Sumber foto: decode.uai.ac.id
Sumber foto: decode.uai.ac.id

Hantu di film karya Awi Suryadi tidak hanya sekedar lewat dan menakut-nakuti saja. Mereka bahkan menjadi tokoh utama yang menceritakan kisah mulai dari bahagia hingga tragis. Terdapat drama yang menggugah sisi emosional para penonton dan memberikan nilai-nilai yang bisa dipetik oleh kita yang masih hidup. 

Daftar Pustaka : 

Stam, Robert. 2000. Film Theory : An Introduction. Oxford : Blackwell Publishers Ltd. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun