Mohon tunggu...
Petra Carmelita
Petra Carmelita Mohon Tunggu... Lainnya - hi :D

🦕

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kecanduan Media Sosial, Bisa Jadi Kamu Salah Satunya

10 September 2021   20:26 Diperbarui: 10 September 2021   20:34 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://miro.medium.com/max/800/1*NuAFxI3ZAzoEI0S1htrMfQ.jpeg

Media sosial menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Ditambah dengan kecanggihan teknologi mengaburkan batasan antara dunia nyata dan dunia virtual dan membuat manusia lupa akan tugas dan kewajibannya. 

Siapa yang disini kalau bangun tidur langsung cek hp? Bukannya langsung mandi tapi malah rebahan di kasur sambil scroll media sosial. Ini bisa jadi salah satu tanda bahwa kamu kecanduan media sosial lho! 

Sebelum masuk ke pembahasan, kita bahas sedikit mengenai peran internet dan media baru karena keduanya erat berhubungan ketika kita berbicara mengenai media sosial.

Sumber: The Conversation
Sumber: The Conversation

Media Baru

Istilah media baru muncul pada akhir 1980-an, dimana dunia media dan komunikasi mulai terlihat sangat berbeda dan perbedaan ini tidak terbatas pada satu sektor saja, mulai dari percetakan, fotografi, melalui televisi, hingga telekomunikasi. 

Media baru merupakan suatu media yang muncul sebagai akibat dari inovasi. Inovasi tersebut diantaranya inovasi teknologi dalam bidang media meliputi satelit, komputer, teknologi fiber optik, televisi kabel, dan tidak terkecuali internet. 

Media baru dikelompokkan menjadi empat kategori.  

Pertama yaitu media komunikasi interpersonal seperti telepon, handphone, dan surat elektronik atau email. 

Kedua adalah media permainan interaktif berupa komputer, permainan video, dan permainan di dalam internet. 

Ketiga, media berupa mesin pencari informasi. 

Terakhir adalah media partisipasi kolektif seperti penggunaan internet sebagai pertukaran informasi dan berbagi pendapat serta pengalaman yang di mana pengguna dapat merasakan perasaan afeksi dan emosional.

Sumber: ginktech
Sumber: ginktech

Media baru juga memiliki karakteristik, sebagai berikut :

Karakteristik Media Baru 

Digital

Semua bentuk baik teks, grafik dan diagram, foto rekaman gambar bergerak, dan sebagainya diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan menjadi output dalam bentuk online, digital disks, atau memori drive yang diterjemahkan dan kemudian dikirim kembali melalui jaringan telekomunikasi.

Interaktif

Pengguna dimungkinkan untuk bisa berinteraksi, sehingga tidak hanya berperan sebagai penonton saja tetapi juga ikut terlibat didalamnya. Pengguna juga memiliki hak penuh untuk menentukan konten mana yang ingin dan tidak ingin dikonsumsi. 

Hipertekstual

Sebuah potongan teks yang ketika diakses akan tersambung atau teralihkan pada sebuah halaman website lain, biasa disebut juga dengan teks yang saling terhubung dengan teks lainnya.

Virtual

Virtual merupakan komunikasi (proses penyampaian dan penerimaan pesan) menggunakan cyberspace atau ruang maya bersifat interaktif.

Jaringan

Internet tidak akan dapat digunakan tanpa penggunanya. Di sini internet menjadi penyebab hadirnya sebuah hubungan antara satu pengguna dengan pengguna lainnya.

Simulasi

Merupakan imitasi atau representasi dari sebuah peristiwa dengan tambahan berbagai macam efek dramatis. Penyajian kembali peristiwa yang telah terjadi sebelumnya, namun dengan penambahan efek tertentu.

Karakteristik-karakteristik tersebut tentunya tidak ada di media konvensional dan baru dihadirkan di era media baru. 

Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh media baru, menjadikan orang-orang terlena dan lupa bahwa mereka memiliki kehidupan di luar dunia virtual.

Salah satunya adalah kecanduan jejaring sosial atau biasa disebut kecanduan media sosial. 

https://miro.medium.com/max/800/1*NuAFxI3ZAzoEI0S1htrMfQ.jpeg
https://miro.medium.com/max/800/1*NuAFxI3ZAzoEI0S1htrMfQ.jpeg

Kecanduan Jejaring Sosial

Istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang menghabiskan terlalu banyak waktu guna berselancar di media sosial adalah kecanduan jejaring sosial. 

Berdasarkan data dari survey yang dilakukan oleh We Are Social dalam laporan "Digital 2021: The Latest Insights Into The State of Digital”, Indonesia menempati peringkat 9 teratas untuk negara yang kecanduan media sosial.

Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. 

Jumlah ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu.

Sumber: Kompas
Sumber: Kompas

Mungkin kita tidak menyadarinya, tetapi dengan setiap saat mengecek ponsel dan berselancar di berbagai media sosial seperti Instagram, Tik Tok, Twitter hingga lupa waktu menandakan bahwa kita mulai kecanduan. 

Terlebih, yang membuat hal ini membahayakan karena kita tidak menyadari bahwa kita kecanduan dan ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap kehidupan seperti bekerja dan bersekolah. 

Kecanduan ini biasanya berdampak negatif, mulai dari merusak kesehatan mata karena terlalu lama menatap layar ponsel, lupa waktu karena terlalu asik dalam dunia virtual. 

Tidak menjalankan kewajiban yang harus dilakukan. Contohnya seperti pelajar menjadi lupa mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan yang paling parah adalah menyebabkan seseorang menjadi individualis karena hanya terpaku pada ponsel dan media sosial saja sehingga tidak melakukan interaksi di dunia nyata.

Sumber: Kumparan
Sumber: Kumparan

Simpulan

Internet khususnya media sosial menciptakan dunia virtual yang seolah-olah memerangkap para pengguna di dalamnya. 

Ditambah lagi dengan teknologi masa sekarang yang semakin canggih kemudian mengaburkan batasan antara dunia nyata dan dunia virtual. Memang perkembangan ini membawa banyak penemuan baru dan terobosan yang mempermudah manusia dalam beraktivitas. 

Namun perlu diingat bahwa teknologi virtual merupakan pelengkap ketika kita melakukan aktivitas nyata, bukan menggantikan. 

Dalam pembahasan ini, media sosial menjadi pelengkap saja. Menjadi hiburan ketika jenuh namun jangan jadikan sebagai kegiatan utama sehingga lupa dengan kehidupan nyata. 

Jadi, setelah menyimak pembahasan di atas, apakah kamu termasuk dari mereka yang kecanduan media sosial?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun