Mohon tunggu...
Petra Carmelita
Petra Carmelita Mohon Tunggu... Lainnya - hi :D

🦕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hindari Konflik dengan Mempelajari Komunikasi Antar Budaya

12 September 2020   14:32 Diperbarui: 13 September 2020   21:23 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian menjumpai orang yang memiliki budaya yang berbeda? pastinya pernah, apalagi jika kalian tinggal di Indonesia yang memiliki keragaman budaya yang sangat kaya. 

Mulai dari tetangga, teman sepergaulan, kenalan, guru, atau sekadar orang yang kita jumpai di jalan pasti ada yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Ditambah lagi dengan kecanggihan teknologi yang memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dari kita, yang budaya dan bahasa nya berbeda dari yang kita gunakan dalam sehari-hari. 

Salah satu tempat nya adalah media sosial, ketika kita membuka kolom komentar dari media sosial tokoh idola kita,  dapat ditemukan orang dari berbagai negara dengan bahasanya masing-masing memberikan komentar dukungan seperti yang kita lakukan. Bertemu dengan orang yang berbeda budaya tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari, walaupun dalam bentuk sekecil apapun.

Dalam ranah komunikasi, ada yang dinamakan komunikasi antar budaya. Sebelumnya, mari kita ketahui apa pengertian masing-masing dari komunikasi dan budaya. 

Menurut Berelson dan Steiner (dalam Mulyana, 2017:68) Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.

Pengertian budaya menurut Stewart (dalam Sambas, 2016: 14) yaitu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, yang diwariskan dari generasi ke generasi.  

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar budaya adalah interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Liliweri (dalam Muchtar, 2003, hal.113).

Setelah mengatahui pengertian dari komunikasi dan budaya, mari masuk ke topik mengapa komunikasi antar budaya sangat penting untuk dipelajari. Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, bahwa kemungkinannya sangat kecil untuk kita tidak bertemu dengan orang yang kebudayaan nya berbeda. 

Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui asal usul dan kebudayaan mereka. Kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan ketika melihat orang lain berperilaku berbeda dari yang kita biasa lakukan, karena bisa saja hal yang mereka lakukan itu normal dan merupakan budaya mereka. Kita pasti akan menemukan perbedaan seperti ini dalam kehidupan sehari-hari.

Belum lama ini, terdapat perselisihan di media sosial Twitter yang membahas mengenai salah satu influencer asal Filipina yang memiliki tato bergambar bendera matahari terbit milik Jepang pada masa penjajahan. Sontak masyarakat yang melihat video tersebut, terutama mereka yang berasal dari Korea merasa marah. 

Hal ini dikarenakan sejarah antara kedua negara tersebut yang kelam, dimana banyak sekali warga Korea yang tewas selama penjajahan Jepang. Beragam komentar kemarahan dilontarkan kepada influrncer bernama Bella Poarch tersebut, bahkan ada yang menjelek-jelekkan dan mengatakan hal yang tidak pantas.

twitter.com/Koreaboo
twitter.com/Koreaboo

Warga Filipina yang melihat komentar yang ditujukan kepada negara nya lantas membuat tagar cancelkorea sebagai balasan atas kekecewaan mereka. #cancelkorea didasari atas bagaimana Filipina yang membantu Korea pada masa perang Korea tahun 1950. Sedangkan warga Korea membalas bantuan mereka pada saat itu dengan mengolok-olok negara mereka. 

Saat ini, Bella Poarch telah meminta maaf karena ia tidak tahu makna dari bendera yang ia jadikan referensi tatonya tersebut dan sudah menjadwalkan penghapusan tato yang menyebabkan konflik kedua negara ini. Dalam konflik tersebut, banyak yang memprovokasi ketegangan yang terjadi. Namun ada juga yang memilih untuk tidak memperbesar masalah ini dan saling memaafkan.

Kasus tersebut adalah salah satu contoh mengapa kita perlu untuk mempelajari komunikasi antar budaya. Kita perlu untuk mengetahui latar belakang budaya seseorang atau bahkan suatu negara agar tidak terjadi konflik seperti ini lagi. 

Perlu untuk diingat kembali, seperti apa yang dikatakan Samovar (2014:13) bahwa komunikasi antar budaya adalah interaksi antara orang-orang yang memiliki persepsi budaya dan sistem simbol yang cukup berbeda dalam suatu komunikasi. 

Korea dan Filipina dengan latar belakang budaya dan sejarah masing-masing, kedua negara memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyikapi masalah ini. Semoga saja masalah ini cepat berakhir  dan kedua negara kembali berdamai.

#kabuajy03

Daftar Pustaka :

Muchtar (2016). Komunikasi Antar Budaya dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Manajemen Komunikasi. 1(1), halaman 113-124.

Mulyana, Deddy. 2017. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sambas. 2016. Antropologi Komunikasi. Bandung : CV Pustaka Setia.

Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2014).  Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Hunamika: Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun