Pembangunan kawasan pertanian gencar dilakukan untuk menstabilkan perekonomian dan kebutuhan akan pangan di Indonesia. Kebutuhan akan pangan di Indonesia semakin hari semakin meningkat terlebih ketika menjelang hari raya. Lantas apa kaitannya pembangunan kawasan pertanian dengan menggunakan metode korporasi?
Kawasan Pertanian merupakan wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Pembangunan Kawasan merupakan pembangunan antar wilayah yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif yang ditetapkan oleh kepala daerah atau wilayah.
Untuk mencapai skala ekonomi tak mungkin hanya berbasis pada satu wilayah yang sempit saja, ia mesti tumbuh dari gabungan beberapa wilayah sehingga kawasan menjadi rantai ekonomi mulai dari hulu sampai hilir, dengan demikian kontinyuitas hasil usahanya akan semakin kuat. Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan/atau pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.
Kawasan Pertanian merupakan gabungan sentra-sentra pertanian yang memenuhi batas minimal skala ekonomi pengusahaan dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah secara berkelanjutan serta terkait secara fungsional dalam hal potensi sumber daya alam, kondisi sosial budaya, faktor produksi dan keberadaan infrastruktur penunjang. Korporasi pertanian merupakan Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani.
Dalam pembangunanan kawasan ini, berdasar pada prinsip:Â
Partisipasi.
Dalam hal ini harus melibatkan seluruh stakeholders yang ada di wilayah tersebut, sehingga terdorong  untuk memberikan sumbangan ( saran, pikiran dan atau materal )  dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan.
Holistik dan Komprehensif
Makna holistik terkait dengan nilai-nilai yang dijadikan acuan dan makna komprehensif terkait dengan aspek-aspek yang terkait dan saling selaras. Pendekatan komprehensif diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah yang relatif lebih tuntas dibandingkan dengan pendekatan tunggal.
BerkesinambunganÂ
Artinya selalu ada perbaikan yang terus-menerus untuk merespons setiap tantangan/tuntutan yang timbul dengan tidak menghancurkan/merusak kondisi yang baik yang sudah ada, tetapi meningkatkan kemampuan dan kapasitas mereka agar mereka berhasil dalam menghadapi setiap tantangan
Keterpaduan
Adanya sinergitas antar sub sistem serta elemem-elemen yang ada dalam masyarakat sehingga kegiatan disusun untuk untuk memastikan keterkaitan pembangunan antarsektor yang terpadu dan terintegrasi.
Keadilan
Adanya hak dan kewajiban yang sama serta adanya kesetaraan antar pemangku kepentingan. Sehingga hak dan kewajiban terjaga dengan baik.
Keseimbangan
Terwujudnya kemampuan masyarakat atau lembaga  dalam mempertahankan segala sesuatu, baik itu sikap, perkemangan, emosi, dan pikiran secara tepat dan bijaksana dan mampu membagi kehidupan antara bersosial dan bekerja dalam proporsi waktu yang tepat.
TransparansiÂ
Adanya keterbukaan dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan kegiatan atau usaha kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi
Akuntabilitas.
Setiap tingkah, laku dan tindakan dalam masyarakat ataupun lembaga dapat serta berani untuk mempertanggungjawabankan baik diminta atapun tidak diminta, demi kemajuan bersama.
Beberapa langkah yang perlu di ambil dalam pembangunan pertanian berbasis korporasi antara lain :Â
- Pembangunan infrastruktur
Infrasuktur pertanian sangat diperlukan dalam rangka mendukung produksi dan produktifitas hasil yang lebih efektif dan efisien seperti adanya Jaringan irigasi, Jalan nusaha Tani, jalan Desa dan seterusnya.
- Penyiapan kelembagaan masyarakat.
Petani beserta kelembagaan yang ada sangat mendukung dalam gerakan produksi di tingkat masyarakat, baik yang terkait dengan kualitas serta kontinyuaitasnya.
- Penyiapan SDM Masyarakat
SDM yang terkait dengan petani dan pengelola korporasi, menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan agribisnis pertanian kawasan.
- Penyiapan sarana dan prasarana pertanian
Prasarana yang diperluan dan mendukung pembangunan kawasan adalah terkait dengan penyiapan agroinput, at dan mesin pertanian sampai dengan sarana dan prasara hulunya yaitu terkait dengan proses produksi, pengolahan serta pemasaran.
- Pembentukan lembaga ekonomi petani
Lembaga ekonomi/bisnis yang berbadan hukum diperlukan dalam rangka memberian kepastian baik kepada petani itu sendiri ataupun kepada pelaku pasar ( off-taker) agar ada kepastian hukum yang jelas. Â
- Penyiapan permodalan.
Tidak ada satu pun usaha yang tidak memerlukan modal. Modal diperlukan dalam rangka penguatan usaha yang cepat berkembang. Â
- Promosi dan Pasar.
Unsur promosi dan pasar merupakan salah penentu dalam setiap usaha. Sebaik baiknya produk yang dihasilkan kalau tidak ada pasarnya juga akan menjadi masalah, untuk mencari pasar yang baik dan luas maka diperlukan promosi.
Kesimpulannya untuk menjalankan kawasan berbasis korporasi tentu saja diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, agar hal ini dapat berjalan dengan semesestinya sehingga pangan di Indonesia dapat tercukupi dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H