Mohon tunggu...
Petra Ardia Sari
Petra Ardia Sari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya memiliki hobi membaca, menonton film, dan mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pembangunan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi

23 Mei 2023   15:54 Diperbarui: 23 Mei 2023   16:04 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kebijakan dan strategi Pembangunan Kawasan berbasis Korporasi Pertanian ( Sumber : BPSDMP Pertanian Kementrian Pertanian RI ).

Pembangunan kawasan pertanian gencar dilakukan untuk menstabilkan perekonomian dan kebutuhan akan pangan di Indonesia. Kebutuhan akan pangan di Indonesia semakin hari semakin meningkat terlebih ketika menjelang hari raya. Lantas apa kaitannya pembangunan kawasan pertanian dengan menggunakan metode korporasi?

Kawasan Pertanian merupakan wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Pembangunan Kawasan merupakan pembangunan antar wilayah yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif yang ditetapkan oleh kepala daerah atau wilayah.

Untuk mencapai skala ekonomi tak mungkin hanya berbasis pada satu wilayah yang sempit saja, ia mesti tumbuh dari gabungan beberapa wilayah sehingga kawasan menjadi rantai ekonomi mulai dari hulu sampai hilir, dengan demikian kontinyuitas hasil usahanya akan semakin kuat. Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan/atau pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.

Kawasan Pertanian merupakan gabungan sentra-sentra pertanian yang memenuhi batas minimal skala ekonomi pengusahaan dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah secara berkelanjutan serta terkait secara fungsional dalam hal potensi sumber daya alam, kondisi sosial budaya, faktor produksi dan keberadaan infrastruktur penunjang. Korporasi pertanian merupakan Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani.

Dalam pembangunanan kawasan ini, berdasar pada prinsip: 

  • Partisipasi.

Dalam hal ini harus melibatkan seluruh stakeholders yang ada di wilayah tersebut, sehingga terdorong  untuk memberikan sumbangan ( saran, pikiran dan atau materal )  dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan.

  • Holistik dan Komprehensif

Makna holistik terkait dengan nilai-nilai yang dijadikan acuan dan makna komprehensif terkait dengan aspek-aspek yang terkait dan saling selaras. Pendekatan komprehensif diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah yang relatif lebih tuntas dibandingkan dengan pendekatan tunggal.

  • Berkesinambungan 

Artinya selalu ada perbaikan yang terus-menerus untuk merespons setiap tantangan/tuntutan yang timbul dengan tidak menghancurkan/merusak kondisi yang baik yang sudah ada, tetapi meningkatkan kemampuan dan kapasitas mereka agar mereka berhasil dalam menghadapi setiap tantangan

  • Keterpaduan

Adanya sinergitas antar sub sistem serta elemem-elemen yang ada dalam masyarakat sehingga kegiatan disusun untuk untuk memastikan keterkaitan pembangunan antarsektor yang terpadu dan terintegrasi.

  • Keadilan

Adanya hak dan kewajiban yang sama serta adanya kesetaraan antar pemangku kepentingan. Sehingga hak dan kewajiban terjaga dengan baik.

  • Keseimbangan

Terwujudnya kemampuan masyarakat atau lembaga  dalam mempertahankan segala sesuatu, baik itu sikap, perkemangan, emosi, dan pikiran secara tepat dan bijaksana dan mampu membagi kehidupan antara bersosial dan bekerja dalam proporsi waktu yang tepat.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun