Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Â adalah sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan berbentuk bangunan yang berupa cekungan dan memiliki area yang cukup luas agar dapat menampung sampah dengan jumlah banyak. dengan banyaknya jenis-jenis sampah yang ada pada penampungan tersebut maka diperlukan penanganan khusus.
Cara pengolahan sampah pada TPA menggunakan sistem ditumpuk lalu dipadatkan. Tetapi agar dapat menghindari pencemaran air, tanah dan juga udara diperlukan suatu teknologi yang menggunakan material geomembrane sebagai lapisan kedap air, agar dapat terhindar dari penyerapan bakteri kedalam tanah.
Jika penumpukan sampah yang terus menerus meningkat pada TPA atau tempat pembuangan akhir sampah maka ketika hujan tiba akan menghasilkan air lindi. Kandungan pada air lindi ini terdapat berbagai macam senyawa organik seperti asam sulfat, hidrokarbon, galat dan tanat.Â
Selain itu kandungan pada air lindi juga terdapat anorganik yang terdiri dari kalsium, natrium, nitrogen, kalium, magnesium, dan juga berbagai macam senyawa logam berat yang pastinya berbahaya jika terserap ke dalam tanah sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar.
Cara mengatasi pencemaran air dan tanah akibat kandungan air lindi dapat dilakukan dengan pemasangan geomembran pada lapisan dasar tanah galian dan juga dinding TPA . Untuk jenis dan cara pemasangan geomembrane pada TPA diperlukan ukuran dan spesifikasi geomembrane yang tepat menurut sumber dari situs tentang geomembrane. Bahwa lapis kedap Geomembrane HDPE dengan tebal 1,50 mm cocok untuk lapisan Tempat Pembuangan Akhir karena memiliki durabilitas yang tinggi dalam mencegah kebocoran.Â
Dalam pemasangan geomembran  tanah dasar lokasi yang akan terpasang harus rata dan bebas dari benda-benda tajam. Seperti kerikil ataupun akar harus bersih dari area kerja. Agar terlindungi Geotextile/lapis proteksi dapat juga menjadi lapisan agar geomembrane aman dari kebocoran dari benda-benda di lingkungan proyek. Sekian pembahasan mengenai pencegahan pencamaran pada TPA. Semoga bermanfaat.
