Mohon tunggu...
Petra LazuardiSihotang
Petra LazuardiSihotang Mohon Tunggu... Musisi - Seorang yang bobrok, di izinkan Tuhan menjadi seorang konselor !

#selowdiboncenganTuhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Konselor dalam Membantu Anak Pendeta yang Sedang Mengalami Depresi

12 November 2021   10:49 Diperbarui: 12 November 2021   10:52 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Hubungan yang simpatik bisa dibangun dengan paling baik melalui sikap tenang, ramah, mau menerima, tegas dan obyektif. Seorang konselor yang tegas, agresif dan cerewet tidak selalu dihargai, begitupun konselor yang pasif, tidak mengatakan pendapat dan yang tidak melibatkan diri.

            Sungguh penting sekali menjadi pendengar yang aktif bagi orang yang depresi. Kalau konselor dapat mendengarkan dengan baik, orang itu akan bersedia berbicara tentang betapa sakit dan sengsaranya dilanda depresi itu. Mendengarkan dan menanggapi dapat memberi kelegaan bagi anak pendeta tersebut. Yang menjadi pusat atau sumber depresi anak pendeta tersebut yaitu Kehilangan, kehilangan abstrak dan kehilangan yang bersifat khayal, maka si konseli diarahkan untuk mengidentifikasikan dan mengakui kehilangan tersebut akan menimbulkan perasaan lega. Pertanyaan-pertanyaan yang sederhana seorang konselor dapat menolong dalam tahap ini:

"Sudah berapa lama Anda merasa seperti ini?" "Ingatkah Anda kapan hal ini mulai terjadi?" "Kejadian apa yang mengubah suasana hati Anda saat itu?"

"Apakah Anda merasa depresi setiap saat, atau apakah Anda merasa depresi pada saat-saat tertentu saja?" "Kalau anda tidak merasa depresi setiap saat, berapa seringkah Anda mengalami suasana hati seperti itu? Berapa lamakah peristiwa itu berlangsung?" "Pernahkah anda mengalami suasana hati seperti ini sebelumnya?kapan? 

"kapan peristiwa depresi itu cenderung terjadi? Apakah pagi,siang, sore, atau malam? Apakah depresi itu terjadi pada hari biasa atau pada akhir minggu, atau pada waktu libur? Apakah yang terjadi ketika Anda merasa depresi? Apakah anda berada ditempat tertentu ketika sedang melakukan sesuatu hal tertentu? Apakah ada orang lain bersama Anda ? Kalau ada, siapa ?

"Apakah anda mencari pertolongan pada saat itu? Apa yang anda perbuat? Apa hasilnya?"

"Jadi sekarang setelah hal ini terjadi, bagaimana menurut Anda hal ini akan mengubah hidup Anda?" "Apakah pilihan Anda untuk menangani perubahan ini?" "Apakah hal terburuk yang bisa terjadi menurut bayangan Anda?"

Setelah terbangunnya hubungan simpatik yang baik, bisa dilanjutkan kepada pemberian jaminan lagi kalau hidupnya berharga dan masih ada Tuhan yang mengasihi kehidupannya, dan menata kembali kehidupan anak pendeta tersebut.

Kesimpulan

Setelah adanya hubungan yang simpatik terbangun dengan baik, dengan semua yang pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada anak pendeta tersebut, kemungkinan hasilnya akan sangat bermanfaat untuknya, karena dibalik pertanyaan-pertanyaan itu ada pengakuan-pengakuan yang dikeluarkan olehnya dan itu sangat membantu untuk memberikan kelegaan kepadanya.

Seorang konselor jika menginginkan hasil yang baik dari konselinya, dia harus mengarahkan konselinya untuk menyampaikannya dengan keterbukaan dan kejujuran dari perasaan yang dia alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun