Mohon tunggu...
Petra Sembilan
Petra Sembilan Mohon Tunggu... -

terus menulis :\r\nhttp://seputarankotajakarta.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa, Perspektif Seorang yang Tidak Berpuasa

23 Juni 2015   18:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) Parkiran mall, restoran Hotel dan food court yang penuh

Sebaiknya pergi ke tempat-tempat tersebut 1 (satu) jam sebelum jam berbuka puasa (bahkan 1,5 jam) lebih awal. Karena dijamin supir anda akan muter-muter nggak nemu parkiran, dan andanya nggak nemu meja kosong. Ini peningkatan penjualan makanan di semua restoran/tempat makan.

4) Jam Kerja Yang Pendek

Ini yang ditunggu-tunggu karyawan. Semua perusahaan mengadopsi peraturan jam kerja pendek ini. Bahkan Gubernur DKI Jakarta menyatakan selama bulan puasa Jam 4 adalah jam terakhir berada di kantor, karena ngabuburit itu bersama keluarga di rumah, bukan di kantor. Ini suatu dispensasi yang menyenangkan. Bos-bos nggak berkutik dengan disiplinnya, karena ini suatu kewajiban semacam penghormatan atau menghargai karyawannya yang berpuasa. Nah sebagai karyawan yang tidak puasa, ini sebuah berkah juga. 

5) Undangan Buka Puasa Bejibun

Yang namanya makan gratis di bulan puasa menyenangkan. Undangan Buka Puasa bersama berdatangan dari berbagai kawan, baik perusahaan rekanan bisnis, kawan seangkatan sekolah, sekampus, seangkatan masuk kerja. Meskipun tidak berpuasa, undangan demikian mendatangkan kebersamaan yang baik, sehingga saya pasti ikut, mohon maaf bukan soal makanan ya (upss iya juga soal makanan ...), tetapi bersama dengan rekan-rekan sejawat, teman, rekan bisnis menemani mereka menikmati kegembiraannya itu puna suatu perasaan yang baik, sebagai support tim kerja, membangun kebersamaan juga.

Inilah sekelumit perspektif biasa dari seorang yang tidak puasa tentang masyarakat dan suasanannya yang sedang berpuasa.

Selamat berpuasa rekan-rekan sebangsa sekalian. Seperti kata seorang teman, semoga Puasa bukan hanya soal menahan lapar makanan, tetapi membangun lapar akan kebenaran sehingga semakin TERCERAHKAN sekurang-kurangnya sosial, syukur sampai pada pencerahan spiritual yang terdalam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun