Mohon tunggu...
Petite Courgette
Petite Courgette Mohon Tunggu... -

I'm such a dreamer. Je suis une grande rêveuse, that's how we express it in French. People can say whatever they want to say, but me, I keep my own faith to see the bright future in front of me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku, Mantan Cleaning Lady (Hotel Housekeeper)

16 April 2010   10:23 Diperbarui: 4 April 2017   16:56 4414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear all,

Tiba-tiba saja, saya terkenang dengan pengalaman saya di masa lalu sebagai cleaning lady (istilah kerennya housekeeper) dengan tingkat keahlian “pemula”. Maaf ya pakai istilah bahasa Inggris, karena bila diartikan sebagai petugas kebersihan kedengarannya lucu. Pekerjaan ini saya lakukan di salah satu hotel berbintang tiga yang terletak di ibu kota uni eropa. Saat musim panas, saya adalah pelajar yang tidak punya duit untuk pesiar ke negara lain atau bahkan untuk pulang kampung. Selama kuliah, uang tabungan dipakai seirit mungkin, karena kantong pas-pasan (bisa sekolah di sana saja sudah untung). Sebelum musim liburan tiba, teman-teman dan saya mulai mencari berbagai macam student job. Yang tersedia saat itu memang kebanyakan adalah posisi yang membutuhkan fisik kuat, seperti personel cleaning service, tukang cuci piring, buruh pabrik coklat, dan tukang panen buah pear. Pekerjaan-pekerjaan ini merupakan solusi bagi para pelajar untuk mendapatkan uang dengan jumlah lumayan besar, dan tidak dikenakan pajak karena hanya dibuka untuk pelajar selama musim panas.

Setelah melewati proses wawancara dengan pihak HRD, akhirnya saya lolos dan diterima sebagai anggota di housekeeping department. Karena saya tidak punya bayangan dari awal tentang pekerjaan ini, saya jadi menganggap enteng. Pikir saya “ah kalo bersih bersih sih anggap aja seperti membersihkan kamar sendiri”. Pada kenyataannya, pekerjaan ini berhasil membuat kaki saya biru biru (sampai teman saya pikir saya habis dipukul), dan membuat saya menangis hampir putus asa.

Bagaimana tidak putus asa, ternyata pekerjaan ini sungguh berat karena tidak hanya fisik yang dibutuhkan, tapi juga “sense” kebersihan, kerapihan yang tinggi. Seorang “cleaning lady” juga harus cekatan, karena selama “peak season”, kamar yang harus dibersihkan dalam sehari bisa mencapai 24 kamar dan pada shift pertama bekerja mulai dari jam 9-16.00 (Saya rasa di setiap hotel jadwalnya bisa berbeda-beda). Jadi kalo dihitung-hitung, satu kamar harus selesai dalam waktu paling tidak 15 menit. Sebagai seorang amatir, melakukan pekerjaan ini membutuhkan semangat yang besar. Karena tubuh saya yang kecil bila dibandingkan dengan teman-teman kerja lainnya, saya rada “kepayahan” saat mendorong trolley yang beratnya minta ampun karena diisi segala macam perlengkapan kamar (tak lupa sambil menyeret vacuum cleaner).

Pernah saya kelabakan karena saat jam 16.00, rombongan tamu sudah datang padahal saya belum selesai membersihkan beberapa kamar. Untung saja mereka tidak complain dan dapat mengerti. Tidak hanya mendapat souvenir “kaki biru-biru”, tangan saya juga jadi kasar karena bahan pembersih yang digunakan lumayan keras untuk kulit. Meskipun sulit, saya bangga dapat melampaui target 24 kamar/hari.

Pengalaman ini memberikan saya banyak pelajaran untuk tidak mudah putus asa dan lebih kuat menahan tekanan dan cobaan. Dengan membagi pengalaman ini, saya ingin memberi gambaran pada kompasiana bahwa pekerjaan ini bukanlah pekerjaan mudah. Bila anda dalam bisnis trip atau sedang bulan madu di hotel, harap perhatikan hal-hal ini demi mempermudah pekerjaan para cleaning lady. Tidak perlu diikuti semua, ikutilah hal-hal yang anda anggap perlu.

1. Taruhlah barang-barang bawaan anda pada lemari yang telah disediakan

Sebagai cleaning lady, saya paling sebal bila ada client yang menaruh baju, celana dalam plus bra, barang belanjaan dan bahkan sepatu di atas tempat tidur padahal sudah ada lemari di dalam kamar. Barang barang di atas tempat tidur hanya membuat seorang cleaning lady bekerja lebih lama saat akan merapihkan tempat tidur. Anda perlu tahu, seluruh baju yang tergeletak begitu saja di tempat tidur harus kami lipat dan kami taruh diposisi yang tidak jauh dari posisi awal. Jadi yang pada awalnya kami harus merapihkan tempat tidur, malah sibuk merapihkan “tetek bengek” anda. Perhatian juga, bagi yang sedang bulan madu. Ehmmm…harap pengaman yang sudah dipakai dibuang pada tempatnya dengan dibungkus tissue. Maaf, memang saya tahu anda sudah bayar kamar dengan harga mahal, tapi kasihan cleaning lady yang harus memungut “barang bekas” itu.

2. Tidak perlu berinisiatif untuk merapihkan tempat tidur sendiri

Bagi anda memiliki sifat super rapih dan bersih, terima kasih atas kebaikan hati dan inisiatif yang dilakukan. Anda perlu tahu bahwa setiap hotel memiliki standar merapikan tempat tidur yang tentunya berbeda dengan cara merapikan tempat tidur di rumah. Jadi intinya, tinggalkanlah tempat tidur dalam keadaan normal seperti saat baru bangun.

3. Simpan semua barang inventaris hotel pada tempatnya (atau sedikitnya, tidak jauh dari tempat asalnya)

Beberapa kali saat membersihkan kamar, saya banyak menghabiskan waktu hanya karena mencari cari remote tv. Setelah dicari-cari ternyata remote ada dibawah tempat tidur atau ada di lemari (loh??? Baju ditaruh di tempat tidur, tapi remote tv di lemari???). Dan ehmm…tidak usah mengambil inventaris yang bukan disediakan sebagai cendera mata (remote, cangkir atau asbak tidak perlu dibawa pulang ke rumah).

4. Jaga agar kamar mandi kering

Pernah suatu hari, saya memang ketiban sial. Saya diberi tugas membersihkan sederetan kamar yang ditempati oleh group wisatawan dari Asia. Seluruh kamar mandi basah bukan main, seperti banjir, padahal ada kabin “shower”. Tidak kebayang bagaimana cara mereka mandi kok bisa sampai “banjir”. Anda perlu tahu bahwa standard kamar mandi hotel berbintang adalah standard barat. Jadi sebagai cleaning lady, kami perlu membuatnya menjadi kering.

5. Jangan tinggalkan barang berharga sembarangan

Di hotel ada peraturan bahwa kita tidak boleh menyentuh barang client bila tidak perlu (kecuali pada kondisi barang itu ada di atas tempat tidur yang harus dirapihkan). Saya pernah liat beberapa client yang menaruh sejumlah uang dimeja dengan kondisi berceceran (uang recehan lagi).

6. Check out tepat pada waktunya

Hal ini penting tidak hanya untuk anda (Kompasiana tidak mau kan kalo di”charge” lebih satu hari hanya karena terlambat check out), tapi juga untuk cleaning lady. Setiap cleaning lady harus memiliki teknik managerial untuk menentukan giliran setiap kamar yang akan dibersihkan. Biasanya membersihkan “kamar check out” membutuhkan waktu lebih lama dari pada membersihkan kamar “stay”.

7. Bila anda puas dengan kondisi kamar, tinggalkan lah “Tip” di kamar saat “check out”

Saya ingat sekali, tip yang saya dapat dari client hotel selalu saya belikan sebotol sambal terasi yang dijual di toko asia sebelah tempat kerja (sambil dimakan dengan ayam panggang, rasanya nikmaaat). Memberi tip bukan suatu keharusan, tapi tidak ada salahnya untuk dilakukan sebagai rasa terima kasih. Tip diberikan bukan untuk menyogok loh (gara-gara kasus gayus, dan kasus korupsi lain, jadi rada aneh menulis kata ini).

Meskipun anda client yang sudah membayar kamar dengan harga mahal, tetap jagalah perasaan petugas kebersihan di hotel anda menginap. Apalagi kondisi kamar juga mencerminkan kondisi kepribadian anda. Bagaimana? Diantara kompasiana ada yang sedang bekerja atau pernah bekerja di hotel, bagian housekeeping? Bravo, untuk para housekeeper, tepat semangat!!!!

Have a nice weekend, selamat akhir pekan,

P’tit Courgette

Note: sebenarnya saya bingung, artikel ini masuk pada kategori sosbud atau wisata atau hiburan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun