Mohon tunggu...
Sosbud

Saat Macet 3 Jam di Jl. Tendean Jakarta Kemarin!

7 April 2009   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:14 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yg sudah biasa di Jakarta ialah kemacetannya. Ini beberapa jenis kemacetan yg umum ditemui di Jakarta :

1. Macet lampu merah.
Biasanya traffic light tujuannya memudahkan kita utk lebih lancar sehingga tidak terjadi arus silang antarpengguna kendaraan bermotor. Ini yg terjadi ialah sebaliknya. Lampu merah sering membuat arus kendaraan tersendat, karena berjubelnya motor, mobil, dan bus. Kendaraan terlalu banyak sedangkan tata lampu antar persilangan jalan tampaknya tidak diatur sehingga sering di bbrpa tempat, arus lampu kendaraan lampu hijau dan merah tidak kompak sehingga semua kendaraan sering beradu lebih dulu, sehingga sering membuat macet.

2. Macet lampu merah mati.
Nah, ini lebih parah. Biasanya semua arus kendaraan tambah kacau dan punya logika sendiri utk merebut ruang jalan bagi dirinya sendiri. Pada tahap ini logika arsitektur semua orang muncul, feeling bakat terpendam menjadi developer tiba-tiba terlihat. Tidak bisa lihat ruang kosong, sikat saja ! Motor mengambil jalur pedestrian, bajaj mendesak dan nyempil kayak upil mendesak mobil Jazz Anda - sebab si bajaj pikir ukurannya mirip dgn ukuran body Honda Jazz, jadi Anda dipikir si sopir bajaj, juga kendaraan yg sejenis, shgg tdk masalah antara Jazz dan Bajaj saling rebut-rebutan sisi ruang utk keluar dari arus macet. Pemenangnya biasanya bajaj ! Lalu metromini dgn sang navigator (kenek, tukang minta bayaran maksudnya !) akan segera turun tangan maksudnya membantu membuka jalan, terutama jalan buat metromininya ! Ya sudah pemenang kali ini ialah : metromini, dan yg setara dengannya termasuk bus !

3. Macet akibat banjir dan hujan.
Ini yg saya alami. 4 jam menahan lapar dam kencing, di dalam mobil tanpa tahu ada apa, hingga mendekati lokasi penyebab macet. Rupanya hujan besar sebelumnya membuat terjadi luapan kali sehingga di depan BCA Tendean terjadi banjir lokal. Macet jenis ini paling tidak ada hubungan dengan arus lalu lintas. Tapi sebagai The Jaks sejati kita sudah menerima dan mengganggap sebagai bagian hidup. Macet adalah bagian jam hidup kita yg tinggal di Jakarta. Jangan mengeluh bergembiralah bersama dengan tukang bakpao, dan tukang kacang rebus. Lalu berbagilah dengan pengamen topeng monyet, dgn pengemis, dan pengamen jalanan. Belilah koran, dengarkan radio, anggaplah mobil Anda tempat nyaman di lounge cafe. Bila naik motor, berhentilah sejenak kalau mungkin. Atau bila tidak, ya sudah terobos jalan pedestrian, ambil jalan pintas dgn jembatan penyebarangan, atau menyelip diantara mobil yg lainnya. Yang penting sampai tujuan ! Kalau saya biasanya main game dari HP, sms-an, atau beli bakpao !

4. Macet di tol.
Ini fenomena yg paling top. Perhatikan jam pergi dan pulang kantor arah dari Cibubur - Jakarta, Bekasi - Jakarta, dan Karawaci - Jakarta. Waktu macet favorit sudah terorganisasi baik. Semua kendaraan, kecuali motor, tumpah ruah ! Semua juga berebutan ruang. Truk angkut barang, dan mobil parakomuter saling tumpah ruah. Yang paling seru ialah bila terjadi kecelakaan di tol. Tambah kacau !
Tidak ada waktu yg paling mengasyikan utk melihat kehebatan dan daya tahan orang Jakarta khsnya bertahan hidup menghadapi hari-harinya. Bergelut dengan pekerjaan ditambah dgn membiasakan diri utk menghadapi macet setiap hari. Pergi pagi jam 5 tiba di kantor Anda jam 9. Pulang jam 5 tiba di rumah jam 9. Setiap hari !

Usulan saya :
1. Jangan mengeluh ! Beli PSP, Nintendo Gameboy, atau lengkapi HP Anda dgn koleksi game yg banyak spy tidak bosan di dlm mobil menunggu macet !
2. Bersuka hati, sebab Anda dikaruniakan kesabaran, kekuatan, dan daya tahan lbih dari orang Jepang yg terkenal efisien, tepat waktu, dan terburu-buru. Coba bila situasinya dibalik, belum tentu mereka sanggup seperti Anda !
3. Bila Anda biasa pakai mobil, tukar segera dengan motor ! Lebih efektif dan cepat, kalau kehujanan tinggal ngumpul di kolong tol, tdk akan ada yg protes ! Teman saya kadang jadi sopir ojek dadakan, bila ada yg searah, dibayar pula !!
4. Bila biasa naik motor, tukar dgn sepeda lipat ! Sedang trend dan sehat jasmani. Jangan lupa pakai pelindung hidung - masker, spy tidak menghirup timbal asap kendaraan lain !
5. Makanlah bakpao !
6. Beli jajanan spt kacang rebus, permen jahe, atau merokok sajalaah !
7. Jangan lupa sediakan koran, atau belilah majalah syuur, lumayan kan' lihat yg cakep dan putih-putih sambil nunggu macetnya reda.
8. Pindah kota, pindah kerja, atau pindah negara sekalian bila memungkinkan ! He he he langkah jitu dan pasti mengatasi kemacetan !
9. Adaptasikan diri ! Jangan makan pedas dan minum kebanyakan bila bepergian di waktu-waktu yg sdh tertata rapi tsbt di Jakarta. Saat kebelet Anda tdk bisa berbuat bnyak, tdk mungkin pipis sembarangan, atau pasti tdk bisa buang air di mobil. Kecuali naik motor, atau angkutan umum dan segera menepi cari tempat utk buang hajat !
10. Sekali lagi bersukacitalah ! Jangan mengeluh, Anda mau tidak mau kan' harus pergi juga kan ! Jadi bila janji dengan orang jam 4 sore, pergilah dari jam 12 siang ! Meski jarak tempuh normal sejam ! Atau buat janji di hari Minggu atau Sabtu. Yang lain kerja Senin - Jumat, Anda cukup kerja di Jumat - Minggu, dibuat terbalik saja jadwalnya shgg lebih mudah atur waktu. Bisa juga kerja dari rumah, atau lebih ideal lagi naik kereta listrik kalau mungkin, atau cari pekerjaan yg dekat rumah sajalaah biar gak' pusing kayak saya terjebak 4 jam saat menuju meeting di luar !

Notes :
Cilaka bagi Anda yg bawa istri atau pacar gelap bila terjebak di kemacetan ! Acara syuur bisa jadi batal krn Anda harus segera antar ybs kembali ke rumah dgn jadwal yg normal sehgg tidak dicurigai sdg pacaran lagi ! Batal deeeh ! He he he he he !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun