Mohon tunggu...
Peter Coleson Chow
Peter Coleson Chow Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lebih dari Sekadar Pemimpin

17 November 2024   15:22 Diperbarui: 17 November 2024   15:48 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya Peter Coleson Chow, seorang pemimpin yang idealis, perfeksionis, sekaligus memiliki ambisi dan visi yang besar. Namun, apakah manka dari pemimpin itu sendiri? Kapan seseorang akan disebut sebagai pemimpin? Menjadi pemimpin adalah sebuah panggilan hidup. Pemimpin bukan sekedar seseorang yang mengatur orang lain, namun seseorang yang memiliki hati yang ikhlas untuk melayani satu dengan yang lainnya.

OSIS di Kolese Kanisius disebut sebagai Presidium yang memiliki makna, orang yang memimpin, mengatur, serta menerapkan tata tertib dalam persidangan di suatu organisasi. Presidium di Kolese Kanisius berisikan 9 orang terbaik yang telah melewati berbagai macam latihan kepemimpinan, baik secara fisik, mental, dan rohani. Kesembilan Presidium ini dipilih secara kolektif kolegial oleh seluruh siswa di Kolese Kanisius. Setiap tahun, terdapat sekitar 130 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti latihan kepemimpinan untuk menjadi pengurus OSIS di Kolese Kanisius, namun hanya 9 orang yang akan menjadi Presidium. Saya adalah siswa kelas 12 di Kolese Kanisius yang aktif berorganisasi selama 5 tahun terakhir dan merupakan seorang anggota Presidium.

Terdapat tiga macam tahap formasi untuk menjadi pengurus OSIS di Kolese Kanisius yaitu ILT (Ignatian Leadership Training), yang merupakan latihan dasar kepemimpinan, ALT (Advanced Leadership Training), latihan kepemimpinan tingkat lanjut), dan terakhir adalah kaderisasi (formasi akhir untuk menjadi pengurus OSIS). Ketiga tahap latihan kepemimpinan ini memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan nama latihan kepemimpinan yang telah diberikan.

ILT (Ignatian Leadership Training), memiliki fokus untuk membentuk seorang pribadi untuk siap bertempur dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemimpin. Dalam tahap ini, seorang pribadi akan dilatih mental dan fisiknya dalam menghadapi masalah. Nama Ignatian Leadership Training diambil dari Santo Ignatius Loyola, sebagai santo pelindung dari sekolah Kolese Kanisius, sekaligus seseorang yang memiliki kisah kehidupan yang menginspirasi, seperti pengalaman ia perang dan tertembak meriam sehingga ia bertobat dan melanjutkan kehidupan mengikuti Tuhan.

ALT (Advanced Leadership Training), memiliki fokus dalam melatih fisik, dan kemampuan memecahkan permasalahan/problem solving. ALT ini biasanya sangat diminati oleh banyak orang terutama karena kegiatan dan aktivitas yang beragam yang memiliki tujuan untuk menempa seseorang, layaknya menjadi seorang pemimpin. Dalam tahap ini, kami dapat mengetahui apakah kualitas seseorang bisa memiliki peran langsung sebagai pemimpin dalam kehidupan sehari. Banyak aktivitas yang benar-benar memutar otak dan meminta peserta untuk menyelesaikan masalah-masalah yang beragam sesuai dengan  kemampuan diri masing-masing.

Kaderisasi, dalam tahap ini, para peserta akan lebih fokus dalam mengolah batin, niat, tekad, dan komitmen. Kaderisasi memiliki tujuan untuk meyakinkan seseorang apakah ia benar-benar ingin melanjutkan pengalaman kepemimpinannya untuk menjadi pengurus OSIS/Presidium. Dalam kaderisasi ini, seseorang akan diberikan berbagai macam masalah untuk dipecahkan, kasus-kasus aktual, dan pengolahan batin yang kuat.

Pengalaman saya sebagai siswa yang sangat aktif berorganisasi dari kelas 7 hingga kelas 12 membuahkan banyak sekali hasil hingga perubahan dalam diri saya. Perubahan yang signifikan sangat terlihat, terutama kemampuan saya dalam memecahkan masalah, berinteraksi dengan orang lain, dan berbicara di depan banyak orang. Pengalaman yang paling menarik bagi saya adalah proses saya ketika menghadapi berbagai macam masalah dalam proses latihan kepemimpinan. Melalui proses tersebut, saya menemukan dan kenal dengan banyak sekali orang-orang yang hebat, yang dapat memberikan perspektif baru tentang banyak hal bagi diri saya. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang setia mendampingi dan menemani saya dalam proses formasi sebagai seorang pemimpin. Selain itu, nilai-nilai dan pengalaman yang tidak bisa didapatkan dari tempat lain juga sangat menarik bagi saya. Banyak sekali suka dan duka yang dialami selama proses formasi yang nantinya membentuk hasil atau output yang positif. Bagi saya, pengalaman yang didapatkan dan pertemuan saya dengan orang-orang adalah hal yang paling berharga yang bisa didapatkan dalam proses latihan kepemimpinan, dan bahkan jauh lebih berharga dari pada menjadi OSIS itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun