Mohon tunggu...
Peter Anantha
Peter Anantha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Imu komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kejayaan Industri Film Korea

18 September 2024   22:19 Diperbarui: 18 September 2024   22:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Industri film drama Korea (K-drama) telah berkembang menjadi salah satu sektor hiburan paling populer di dunia, khususnya sejak awal 2000-an. Dalam beberapa dekade terakhir, K-drama telah mendapatkan popularitas global berkat kombinasi cerita yang mendalam, karakter yang memikat, dan produksi berkualitas tinggi. Tidak hanya sukses di pasar domestik, K-drama juga mendominasi pasar internasional, termasuk Amerika, Eropa, hingga Asia Tenggara.

Saat ini, K-drama mengalami lonjakan pesat dalam hal produksi dan distribusi, terutama berkat platform streaming seperti Netflix, Viu, dan Disney+ yang menyediakan akses mudah ke konten Korea. Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan ini adalah kemampuan Korea Selatan dalam beradaptasi dengan kebutuhan global sambil tetap mempertahankan identitas lokal mereka. Sebagai contoh, drama "Squid Game" (2021) menjadi fenomena global yang menggambarkan berbagai isu sosial dengan sentuhan budaya Korea, namun resonansinya begitu universal sehingga bisa diterima oleh audiens internasional.

Selain itu, pandemi COVID-19 juga turut mempercepat digitalisasi industri hiburan, yang memberi kesempatan bagi K-drama untuk menjangkau audiens global lebih cepat. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak K-drama yang diproduksi dengan skala lebih besar, dengan kualitas sinematografi yang lebih tinggi serta keterlibatan aktor dan kru profesional yang berpengalaman.

Salah satu kelebihan terbesar dari industri K-drama adalah kualitas penceritaan yang sangat baik. K-drama dikenal karena plotnya yang padat, durasi yang relatif singkat (biasanya 16-20 episode per seri), serta pengembangan karakter yang mendalam. Dalam banyak K-drama, cerita tidak hanya berfokus pada romansa, tetapi juga membahas isu-isu sosial, politik, hingga mentalitas masyarakat modern. Misalnya, "It's Okay to Not Be Okay" (2020) berhasil mengangkat isu kesehatan mental dengan cara yang sensitif namun menyentuh hati.

Selain itu, K-drama sering menampilkan elemen-elemen estetika yang sangat baik. Dari segi sinematografi, lokasi syuting, dan desain kostum, semuanya ditangani dengan detail yang luar biasa. Tidak heran jika produksi K-drama selalu mendapatkan pujian dalam hal visual dan estetika. Hal ini diperkuat oleh investasi besar-besaran dalam teknologi, seperti penggunaan CGI dan efek visual modern yang meningkatkan kualitas tayangan.

Namun, industri K-drama juga memiliki kelemahannya. Salah satu kritik yang sering muncul adalah adanya kecenderungan pola cerita yang repetitif. Beberapa tema seperti cinta segitiga, amnesia, dan miskomunikasi antar karakter sering digunakan berulang kali, yang membuat beberapa drama terasa klise dan kurang segar. Selain itu, meski ceritanya bisa menyentuh berbagai isu sosial, masih ada beberapa batasan dalam hal representasi. Misalnya, K-drama masih sering dikritik karena minimnya representasi LGBTQ dan minoritas lainnya.

Selain itu, meski K-drama telah mencapai popularitas global, masih ada tantangan dalam hal diversifikasi konten. Beberapa drama diproduksi dengan mengikuti tren dan tekanan pasar, yang berisiko mengurangi orisinalitas karya. Ada pula tekanan bagi aktor dan kru produksi untuk memenuhi ekspektasi tinggi dari penggemar global, yang terkadang berdampak pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Beberapa K-drama yang paling sukses secara internasional dalam beberapa tahun terakhir antara lain "Squid Game", "Crash Landing on You", "Vincenzo", dan "Itaewon Class". Khususnya, "Squid Game" telah menjadi fenomena global dengan peringkat tertinggi di Netflix di lebih dari 90 negara. Keberhasilan drama ini menunjukkan daya tarik global K-drama dan kemampuannya untuk bersaing dengan produksi internasional.

Beberapa aktor terkenal yang mempopulerkan K-drama secara internasional termasuk Hyun Bin, Song Joong-ki, Park Seo-joon, Kim Soo-hyun, dan Jun Ji-hyun. Selain itu, ada juga aktor-aktor baru seperti Lee Jung-jae dan Jung Ho-yeon yang mendunia berkat "Squid Game". Di balik layar, sutradara dan penulis naskah seperti Kim Eun-sook (pencipta drama terkenal "Goblin" dan "Descendants of the Sun") juga menjadi pionir dalam industri ini.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa industri K-drama saat ini berada di puncak kejayaannya, berkat dukungan teknologi modern, kemampuan produksi, dan distribusi global. Meski ada beberapa kelemahan dalam hal orisinalitas cerita dan representasi, K-drama tetap berhasil menjadi produk budaya Korea yang mendunia, serta memberikan dampak besar dalam industri hiburan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun