Dari data pengakuan masyarakat di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare. Dianggap kurang karena belum maksimal informasi yang dicari dan diterima masyarakat. Oleh sebab itu, informasi harus maksimal diperoleh oleh masyarakat terutama di daerah Desa Kalisat.
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara termasuk Indonesia. Perilaku pencegahan diare pada ibu penting karena jika pencegahan itu tidak dilakukan maka besar kemungkinan anak akan menderita diare. Dampak perilaku jika tidak dilakukan maka akan terjadi kehilangan cairan (dehidrasi), gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik), hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi. Jika pencegahan diare dilakukan maka angka kejadian diare pada anak semakin berkurang. Usaha pertama untuk mencegah diare adalah dengan melakukan alih tehnologi dari tenaga kesehatan kepada ibu rumah tangga atau keluarga dengan mampu melaksanakan beberapa intervensi pencegahan seperti pemberian ASI (Air Susu Ibu), memperbaiki makanan pendamping ASI, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, menggunkan jamban, membuang tinja bayi dengan baik, dan memberikan imunisasi campak.
Penyuluhan pada masyarakat yang dilaksanakan di POSKESDES Kalisat (senin 02/08/2024) merupakan suatu upaya yang direncanakan untuk menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan mau melakukan suatu anjuran yang diharapkan untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan mempertahankan derajat kesehatan. Dalam penyuluhan kesehatan dijelaskan bahwa terdapat beberapa cara untuk menanggulangi penyakit diare kepada anak yaitu memberikan oralit, obat zinc, asi makanan, dan nasehat. Acara penyuluhan dilakukan pada pukul 09.00 WIB di Balai Desa Kalisat dengan alat bantu proyektor. Proses Β penyuluhan diawali dengan Β wawancara personal ke beberapa Β ibu tentang pengetahuan umum diare pada bayi oleh Trista Aulana. Kegiatan ini dihadiri 20 ibu dan anak.
Setelah proses wawancara selesai dilanjutkan dengan penyampaian materi penanganan diare oleh M.Abu Bakar dan Faiza Ilma. Materi yang disampaikan menekankan terkait pencegahan dan pengobatan jika anak sudah mengalami diare. Obat-obat yang biasa digunakan dan kapan waktu pemberian obat yang satu dengan yang lain seperti oralit, zinc, probiotik dan pemberian asi eksklusif.
Oralit adalah obat dalam bentuk bubuk garam gula yang diencerkan untuk menggantikan mineral dan cairan yang dikeluarkan melalui muntah atau buang air besar. Larutan oralit terdiri dari campuran garam, gula dan natrium bikarbonat. Angka kematian anak diare akibat komplikasi akibat dehidrasi dan penanganan yang tidak tepat.
Zinc merupakan salah satu mikronutrien terpenting bagi tubuh. Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase), dimana sekresinya meningkat selama diare dan menyebabkan peningkatan sekresi epitel usus. Selain itu, zat gizi mikro seng juga berperan dalam pembentukan epitel pada dinding usus yang rusak secara morfologi dan fungsinya saat terjadi diare. Pemberian zinc selama diare telah terbukti mengurangi durasi dan keparahan diare, jumlah buang air besar, volume tinja, dan kekambuhan diare selama 3 bulan ke depan.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alami dalam bentuk cair yang memiliki kandungan gizi dan kebutuhan yang tepat bagi bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI memiliki sifat imun preventif dengan adanya antibodi dan zat lain dalam ASI. Β ASI juga memberikan perlindungan terhadap diare. Pada bayi, ASI eksklusif memberikan perlindungan empat kali lebih banyak dari diare dibandingkan dengan pemberian susu botol. Mikrobiota usus normal bayi yang disusui mencegah pertumbuhan bakteri. Bayi yang diberi susu botol berisiko tinggi menyebabkan diare yang menyebabkan kekurangan gizi.
Sesi tanya jawab yang diadakan selama kegiatan memungkinkan audiens untuk berpartisipasi aktif dan memberikan feedback positif terhadap materi yang disampaikan. Masyarakat Desa Kalisat menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif ini, dengan antusias dari ibu-ibu anggota posyandu yang menanyakan obat-obatan yang diperlukan selama bayi diare, maupun jenis-jenis feses selama diare, dan aturan minum untuk obat-obatan probiotik.