Mohon tunggu...
Wandi Hartoyo
Wandi Hartoyo Mohon Tunggu... -

SABAR TANPO SULOYO

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kompasiana Dijadikan Ajang Berkumpul Tifossi Zionis dan Liberalis

22 Agustus 2011   04:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seumur jagung bergabung dengan Kompasiana, sebuah blog jaringan sosial yang dikelola kompas.com, akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa banyak para antek zionis yang menjadi tifossi ( suporter )dengan bangganya pengaku sebagai penganut faham liberalisme (faham yang tidak dikenal dalam sistem politik Republik ini), yang tiada lain adalah orang-orang yang menentang sikap pro pada bangsa sendiri, bergabung dalam kompasiana sebagai kompasianer.

Mereka akan marah kalau ada yang menyerang kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Mereka akan marah kalau ada yang mencurigai pemerintah Amerika Serikat. Mereka seolah-olah pasukan pengawal Amerika Serikat yang tidak malu-malunya mengaku sebagai manusia berhati Amerika. Padahal mereka mengerti pun tidak soal Amerika. Dan mereka akan senang jika ada orang Indonesia yang mengkritik bangsanya sendiri, mencaci maki bangsanya sendiri, menyalahkan hidupnya karena bangsanya sendiri. Kasihan mereka seperti orang yang baru keluar dari pelepasan orang Amerika (alias dari lubang dubur) hingga tidak bisa melihat dunia, nampak seperti orang yang matanya belepotan tertutup tai.

Mungkin bagi mereka butuh waktu 20 tahun untuk menyadari kesalahannya. Kenapa butuh waktu begitu lama untuk menyadarinya? Karena tiada lain mereka bukan orang-orang cerdas sehingga agak lamban untuk memahami sesuatu.

Mereka memang seperti orang-orang yang dikerahkan oleh suatu kepentingan tertentu untuk mengcounter isu-isu yang diangkat oleh kompasianer lain, yang bersifat menyerang kebijakan Amerika dan sekutunya.

Ciri-ciri dari mereka adalah: nama disamarkan, foto diri dimanipulasi atau bahkan diganti dengan gambar lain, dan tidak pernah mau diverifikasi. Walaupun tidak semua yang berciri demikian itu adalah para antek zionis. Justru sebaliknya ada juga yang mencoba tampil wajar. Mereka sering mencaci bangsa Indonesia, senang memprovokasi, teriak-teriak emosional kalau ada yang mengkritik Amerika. Pokoknya selalu berusaha memprovokasi bahwa mereka adalah orang-orang yang menentang pro Indonesia.

Jika anda tidak percaya, boleh coba gabung di kompasiana, lalu anda coba posting isu-isu seputar dosa negara-negara adikuasi terhadap negeri ini. Pasti anda akan dikeroyok oleh segerombolan antek zionis liberalis tersebut. Dan mungkin sekarang mereka akan ganti baju lagi, atau ganti kulit supaya tidak ketahuan identitasnya. Yang pasti mereka tidak akan pernah bisa ganti hati, karena untuk itu harus ada restu dari Allah S.W.T. Dan mereka bukan orang-orang yang diridhoi.

Anehnya kalau kita menyerang negara lain selain Amerika, misalnya Malaysia atau Singapore, mereka tidak terpancing marah. Jadi sangat jelas posisi mereka ada dimana, dan siapa yang menggunakan mereka. Sekarang, jika mungkin membaca tulisan ini, mereka akan mengubah strategi. Mereka akan pura-pura marah kalau ada yang mengkritik Malaysia atau Singapore. Atau sebaliknya mereka pura-pura ikutan mencaci Malaysia atau Singapore. Pokoknya mereka akan berusaha mengelabui komkpasianer lain. Tiada lain supaya tidak dicurigai sebagai antek zionis. Bahkan sangat mungkin segera setelah membaca tulisan ini mereka akan registrasi baru dengan nama palsu baru berbau pengecut.

apa merekalupa ,bahwa penjajahan diusir oleh para pejuang,apa mereka lupa dengan kebiadaban para penjajah??

sumber :

http://sejarah.kompasiana.com/2011/08/18/kebiadaban-para-penjajah/

http://medysargo.blogspot.com/2011/03/kompasiana-diminati-para-antek-zionis.html

Selamat berjuang bagi yang ingin membaktikan diri pada perjuangan bangsa ini.

Salam perjuangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun