Mohon tunggu...
PESTA LIANASILALAHI
PESTA LIANASILALAHI Mohon Tunggu... Guru - berusaha menjadi guru yang luar biasa namun tidak ingin binasa

Guru merupakan arsitek kehidupan. Guru bergandengan tangan dengan orangtua siswa membentuk karakter. Guru memberikan ilmu kepada siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Hidup

21 Mei 2020   12:40 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:43 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia hidup di dunia merupakan suatu anugrah yang tak ternilai. Anugrah yang diberikan tertuang dalam kehidupan berkeluarga, berteman serta berinteraksi dengan semua orang yang ada. Ketika kita berinteraksi dengan manusia satu dengan yang lainnya akan ada reaksi serta respon dalam berkomunikasi, tidak hanya itu saja pasti kita akan mengadakan kontak fisik seperti berjabat tangan, berpelukan serta mencium pipi. Seiring dengan adanya reaksi serta respon akan mendapatkan suatu kendala dalam segi tata cara berkomunikasi. Ada ilmu dalam tata cara berkomunikasi, tidak semua orang memahaminya, akan menjadi suatu masalah apabila sudut pandang dalam penerimaan komunikasi ada yang berbeda. Di sinilah kita dituntut untuk dapat bertutur kata yang sesuai dengan keadaan serta kondisi yang ada. Kadangkala kita tidak memahami gerak tubuh sebagai tanda tersendiri dalam berkomunikasi. Contoh ketika kita di berikan senyuman yang tulus akan terpancar dari muka yang berseri-seri. Adapula senyuman yang miris hanya sekedarnya yang penting terlihat senyum walau mungkin hatinya tak rela atau ada kejengkelan. Ada juga senyum yang sinis ketika mengetahui sesuatu yang menurutnya biasa saja. Betapa banyaknya hanya dari senyuman bagaimana dengan gerak mata yang dapat dijadikan gerakkan tubuh dalam berkomunikasi? Pasti akan banyak uraian dari kedipan mata, mata binal, mata keranjang, mata mupeng istilah kekinian bagi anak remaja jaman now.

Perbedaan pendapat akan sesuatu hal merupakan tantangan. Mengapa sebagai tantangan ketika kita berbeda pendapat? Tantangan dalam tata cara berkomunikasi yang baik pada saat menyampaikan pendapat haruslah tepat serta lugas. Tata cara penyampaian pendapat dalam segi komunikasi perlu dipahami, sehingga tidak menyakiti satu dengan yang lainnya. Tujuan dari tata cara tersebut untuk memberikan suatu jalur supaya tidak terjadi masalah dalam penyampaian maksud dan tujuannya. Sehingga dapat diterima kedua belah pihak, tanpa harus mengorbankan kehidupan. Hidup pun merupakan tantangan. Tiap orang akan mendapatkan tantangan yang berbeda setiap harinya.

Anak TK akan mendapatkan tantangan ketika masuk ke dalam kelas tanpa harus didampingi oleh mama, papa nya. Pada saat itu anak belajar bagaimana mengatasi situasi dengan orang yang berbeda serta bagaimana berinteraksi dengan teman serta gurunya. Anak SD akan mendapatkan tantangan ketika mulai mengeja maupun menuliskan huruf untuk namanya. Biasanya mereka akan membaca dengan cara mengeja terkadang ada huruf yang tertinggal pada saat menulis. Terkadang rasa bosan pun merupakan tantangan ketika mereka telah lelah untuk membaca maupun menulis. Keadaan yang demikian peran orangtua serta guru untuk memberikan motivasi semangat bagi anak yang mengalami kendala. Anak SMP memiliki tantangan tersendiri ketika dia harus mengambil keputusan dalam memilih teman yang baik bagi dirinya. Ada rasa ingin tahu serta pengakuan dari lingkungan yang sangat diharapkan bagi anak remaja tanggung. Anak SMA pun memiliki tantangan tersendiri ketika menghadapi guru yang agak kejam. Tidak hanya itu perubahan fisik yang sangat janggal pun merupakan tantangan bagi para pelajar.

Guru pun memiliki tantangannya tersendiri yakni mencerdaskan anak bangsa, meningkatkan karirnya, bahkan melanjutkan pendidikkannya demi meningkatkan dirinya yang berhadapan dengan generasi penerus Bangsa. Tantangan yang sangat besar dalam membentuk generasi ketika ada kendala dalam mengatasi anak-anak yang tidak disiplin maupun adanya pelanggaran yang dilakukan oleh para siswa. Guru pun siap untuk mengambil 1001 cara dalam mengatasi situasi kelas yang membosankan. Mengatasi rasa jenuh pada saat menghadapi para siswa. Mempersiapkan materi yang menarik dengan berbagai macam aplikasi yang dapat dipergunakan sesuai dengan materi maupun kondisinya.

Dokter memiliki tantangan bagaimana orang akan selalu hidup walaupun memiliki penyakit. Supir memiliki tantangan membawa orang selamat sampai di tempat tujuannya. Presiden pun memiliki tantangan yang amat sangat besar untuk melindungi rakyatnya, mensejahterahkan rakyatnya, memberikan kenyamanan kepada rakyatnya, bahkan menjaga kedaulatan Negara di antara Negara-negara yang ada di Dunia. Itulah beberapa profesi yang memiliki tantangan tersendiri. Profesi yang lainnya pun memiliki tantangan tersendiri. Tantangan yang begitu besar tanggung jawabnya.

Orang pria dewasa yang lainnya pun memiliki tantangan dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Tidak hanya itu saja orang yang berada dirumah sakit dalam kondisi dirawat atau berjuang antara hidup dan mati pun memiliki tantangan tersendiri. Ibu yang sedang berjuang dalam melahirkan generasi berikutnya pun mendapatkan tantangan dalam melahirkan terlebih membesarkannya.

Setiap hari kita mendapatkan tantangan. Tantangan yang tidak mengenal usia baik muda maupun tua, kaya miskin, pejabat maupun para pekerja serabutan. Oleh sebab itu setiap tantangan merupakan pelajaran bagi manusia untuk selalu tetap mawas diri dan tidak lupa mengucap syukur atas berkat yang berlimpah. Tantangan pada saat ini dialami oleh seluruh manusia di dunia. Tantangan kita tahun 2020 adalah bagaimana kita dapat bertahan maupun dapat mengendalikan virus korona. Tantangan yang cukup berat bagi seluruh Negara di dunia terutama Indonesia. Bukan hanya negaranya yang sangat berdampak melainkan seluruh tantanan kehidupan yang tidak lagi normal. Kita harus dapat cepat berubah untuk perubahan. Kita juga tidak dapat hidup normal seperti biasanya. Seakan-akan kita takut untuk bertemu dengan manusia yang lainnya. Sehingga segala kegiatan baik beribadah maupun bekerja dan belajar semuanya dilakukan di dalam rumah. Kegiatan tersebut untuk membatasi kontaminasi dengan penderita maupun orang yang dapat menularkan penyakit virus korona tanpa dapat diketahui gejalanya.

Ketika mendapatkan tantangan apakah kita dapat menyelesaikan dengan baik. Menyelesaikan segala sesuatunya merupakan tanggung jawab moral yang diemban masing-masing pihak. Tanggung jawab tersebut merupakan hal yang menjadi tugas utama dalam melakukan aktifitas bekerja. Sehingga kita dapat dikategorikan sebagai pemenang atau bahkan sebagai pecundang. Setiap orang ingin menjadi pemenang dalam setiap tantangan yang diberikan. Menjadi pemenang ada nilai tersendiri dalam menghargai pribadi tiap pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun