Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pramuka, Jiwa Muda yang Suka Berkarya

7 April 2024   21:34 Diperbarui: 7 April 2024   22:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc Pribadi (Upacara Pembukaan Scout Camp di Takengon)

Salam Pramuka! Pramuka di bulan suci Ramadhan begitu hits diperbincangkan pasca diterbitkannya UU No 12 Tahun 2024 tentang kurikulum di semua jenjang pendidikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Atas peraturan tersebut muncul tanggapan dari berbagai kalangan baik itu dari politisi, pendidik hingga orang-orang yang sudah lama mengabdikan hidupnya di logo tunas kelapa tersebut. Mendikbud pun pada akhirnya memberikan keterangannya bersama Komisi X DPR RI pada Rabu, 3 April 2024.

Ekstrakurikuler pramuka tetap ada di sekolah namun tidak wajib diikuti oleh siswa, yang sebelumnya wajib diikuti menjadi sukarela. Hal ini lah yang menjadi perdebatan antara setuju dan tidak setuju. Dari itu, untuk meramaikan wawasan kepramukaan di tengah-tengah polemik yang sedang berkembang maka penulis pun tergelitik untuk menulis sekilas tentang kepramukaan yang penulis alami di dunia tunas kelapa ini.

Pendidikan kepramukaan merupakan pendidikan yang menyenangkan di alam terbuka, wadah pengembangan potensi diri dan membentuk karakter serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup untuk melahirkan generasi penerus perjuangan bangsa dan negara.

Tujuan gerakan pramuka berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 adalah pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun NKRI, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Kegiatan kepramukaan dapat membentuk generasi-generasi gemilang yang siap menghadapi tantangan di masa depan dengan karakter dan mental yang kuat. Dari itu pramuka merupakan ekstrakurikuler di lembaga pendidikan yang dapat membantu siswa-siswa berkembang dan menyiapkan generasi-generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa kepemimpinan.

Materi-materi pramuka seperti baris-berbaris, sandi, pionering, dan lain sebagainya mempunyai fungsi kepada anggota pramuka. Disiplin, fokus, konsentrasi, dan melatih kecerdasan. Selain itu kegiatan menarik lainnya seperti berkemah dan jelajah alam melatih kerjasama dan kekompakan serta menanamkan persaudaraan dan persatuan.

Disiplin, karakter, dan mental yang kuat anggota pramuka siap menghadapi tantangan yang ada dan tak gentar segala keadaan, dengan demikian anggota pramuka dapat mewujudkan generasi yang gemilang. Pendidikan dan disiplin hari ini pondasi dasar sebagai langkah menuju cita-cita untuk menjadi sukses di masa yang akan datang.

Generasi gemilang secara harfiah didefinisikan sebagai generasi yang memiliki daya saing dan adaptif dalam menghadapi dinamika modernisasi yang menuntut kemampuan bukan hanya kepintaran otak tetapi juga secara sosial memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, keluarga, lingkungan, maupun kondisi disekitarnya. (Opini-Merdeka.com, 22/07/2022).

Keunikan kegiatan pramuka ibarat air karena air sebagai menu utama bisa apa saja dimasukkan ke dalam air sesuai dengan selera. Dimasukkan bubuk, air menjadi kopi. Kopi diseruput dengan air panas enak diminum saat hujan, saat terik matahari enak diminum dengan tambahan es. Begitu juga pramuka, apa saja dibuat dan dikreasikan, wawasan keilmuan umum maupun agama masuk di pendidikan kepramukaan.

Pramuka juga dibutuhkan kreativitas dan jiwa patriotik untuk menumbuhkan semangat dalam berpramuka. Banyak hal yang didapatkan dari kegiatan pramuka seperti melatih kerjasama, melatih disiplin dan mental, mengasah kreativitas dan berjiwa sosial.

Setiap dari tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang bisa memanusiakan manusia dengan baik dan itu terpatri dalam kode kehormatan dasa darma pramuka sebagai pondasi berprilaku baik di tengah masyarakat. Kasih sayang sesama manusia dan rela menolong merupakan perilaku yang terpuji yang sangat dibutuhkan hari ini, kehadiran dunia modern dengan segala perlengkapan teknologi terkadang mensirnakan rasa kemanusiaan.

Tak ada lagi kasih sayang, yang ada hanya caci maki, fitnah, dan adu domba terlebih-lebih di setiap pemilu datang. Pendidikan kepramukaan sejak dini telah diajarkan kepada anggota pramuka, mulai dari umur 7 tahun atau yang disebut dengan tingkat siaga dalam gerakan pramuka telah ditanamkan untuk berbuat kebaikan terkhusus kepada ayah dan ibu begitu juga tingkat selanjutnya.

Sejak umur 11 tahun atau disebut dengan tingkat penggalang telah diajarkan berprilaku baik dan kasih sayang sesama manusia bukan hanya manusia tapi juga mencintai alam semesta. Betapa estetiknya pendidikan pramuka dalam mewujudkan generasi yang berbudi luhur, kreatif dan inovatif.

Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia kode kehormatan dasa darma tingkat penggalang sesuai dengan ajaran Islam bahwa kita harus menjaga alam dengan baik. Allah telah memberikan alam yang indah kepada manusia untuk dimanfaatkan oleh manusia demi kesejahteraan hidup dan kemakmuran akan tetapi ada saja ulah manusia yang merusak alam dengan sesuka hatinya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 41 "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar".

Doc Pribadi (Anggota Pramuka di Bumi Perkemahan)
Doc Pribadi (Anggota Pramuka di Bumi Perkemahan)

Di sisi lain pembina pramuka juga mau dan suka rela turun ke lapangan untuk membimbing anak didiknya menjiwai dunia pramuka dengan cinta dan senang yang dilakukan dikarenakan manfaat dari pramuka itu sangat banyak untuk membentuk karakter anak didik yang tangguh dan berbudi luhur serta menanamkan jiwa-jiwa sosial dalam bermasyarakat.

Jiwa pramuka adalah jiwa anak muda sesuai dengan arti dari pramuka itu sendiri Praja Muda Karana (muda yang suka berkarya). Pramuka yang diutamakan adalah semangat, mau berpikir untuk kreatif, belajar untuk berkembang serta hal yang paling berharga adalah memasukkan kebahagiaan, keceriaan kedalam kehidupan orang lain.

Banyak hari ini anak muda telah kehilangan jati dirinya dan semangat hidupnya dan juga malas untuk berpikir. Anak muda sebelum tua sudah terlebih dahulu tua karena tidak adanya semangat dalam hidup dan sebelum mati terlebih dahulu sudah mati dikarenakan malas menggerakkan pikiran.

Anggota pramuka tetap muda walaupun sudah tua, semangat berjiwa muda walaupun sudah tua karena pramuka adalah muda yang suka berkarya. Semoga pramuka tetap berkibar di Nusantara dengan logo tunas kelapanya di musim hujan maupun panas.

Salam Pramuka!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun