Lewat rindu dan pesona cinta, Rumi melantunkan syair sufismenya benar-benar melembutkan hati, syair di bawah ini Rumi melantunkannya dengan indah.
Aku telah mati, kemudian hidup.
Menangis, lalu tertawa.
Kekuatan cinta merasukiku
Membuatku segarang singa
Dan selembut bintang senja.
Sebaliknya cinta juga bisa membuat seseorang jatuh ke dasar kegelapan tanpa ada keindahan yang dirasakannya, cinta adalah bahasa hilang dan hilang mendambai sesuatu yang dirasakan. Cinta tak kesampaian adalah cinta keindahan dari sudut pandang bunga mawar di taman harmoni yang dialiri air mata.
Cinta memang membawa keindahan dan spirit dalam kehidupan, di sisi lain rona-rona cinta melahirkan kegilaan dan kesedihan. Hadirnya luka bukan berarti hidup akan berhenti, karena hidup akan terus berjalan menyusuri lorong waktu.
Karena itu, Kahlil Gibran pernah mengatakan:
Ingatlah
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya