Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kuntum Mawar Bersemayam, Mewangi

10 April 2021   15:37 Diperbarui: 10 April 2021   15:49 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewat rindu dan pesona cinta, Rumi melantunkan syair sufismenya benar-benar melembutkan hati, syair di bawah ini Rumi melantunkannya dengan indah.

Aku telah mati, kemudian hidup.

Menangis, lalu tertawa.

Kekuatan cinta merasukiku

Membuatku segarang singa

Dan selembut bintang senja.

Sebaliknya cinta juga bisa membuat seseorang jatuh ke dasar kegelapan tanpa ada keindahan yang dirasakannya, cinta adalah bahasa hilang dan hilang mendambai sesuatu yang dirasakan. Cinta tak kesampaian adalah cinta keindahan dari sudut pandang bunga mawar di taman harmoni yang dialiri air mata.

Cinta memang membawa keindahan dan spirit dalam kehidupan, di sisi lain rona-rona cinta melahirkan kegilaan dan kesedihan. Hadirnya luka bukan berarti hidup akan berhenti, karena hidup akan terus berjalan menyusuri lorong waktu.

Karena itu, Kahlil Gibran pernah mengatakan:

Ingatlah

Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun