Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imam Baihaqi (Ahli Hadis) Sang Penulis Produktif

1 April 2020   02:28 Diperbarui: 1 April 2020   02:27 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai penulis produktif, tema yang ditulisnya pun beragam, mulai dari akidah, hadis, fikih, hingga tarikh. Di antara karya Imam Baihaqi paling terkenal adalah kitab as-Sunan al-Kubra terbit di Hyderabat, India, 10 jilid tahun 1344-1355. Kitab ini merupakan ensiklopedi besar tentang hadis.
Perlu dicatat bahwa perkembangan hadis pada masa awal Islam/abad kedua dan ketiga hijriah berbeda dengan abad keempat hijriah. Imam Baihaqi hidup pada abad keempat hijriah mengalami pergeseran dalam perkembangan hadis.

Pada abad keempat dikenal sebagai abad pemisah antara ulama mutaqaddimin dan ulama muta'akhirin. Letak perbedaannya adalah ulama mutaqaddimin lebih berorientasi kepada pencarian hadis sebanyak-banyak untuk dikumpulkan, sehingga hadis-hadis dapat terkumpul dalam berbagai kitab hadis.

Sementara ulama muta'akhirin cenderung mengembangkan penemuan-penemuan hadis yang diteliti ulama mutaqaddimin dan lebih mengembangkan pemahaman serta penafsiran hadis-hadis yang telah dikumpulkan oleh pendahulunya.

Dengan kata lain bahwa para ulama muta'akhirin tidak lagi mencari hadis ke berbagai penjuru dunia Islam untuk diabadikan dalam kitabnya, tetapi mengambil hadis-hadis dari berbagai kitab hasil karya ulama mutaqaddimin untuk dikembangkan dalam berbagai bentuk yang dianggap signifikan.

Di samping itu juga mengembangkan berbagai hal yang berhubungan metode penulisan kitab hadis menurut latar belakang kehidupan dan kemampuannya. Misalnya ada ulama yang mengembangkan pemahaman hadis dalam bentuk syarah hadis, kitab kamus hadis, kitab hadis dalam kajian tertentu seperti kajian fikih, sejarah, dan lain-lain.

Begitu juga dengan metode yang digunakan ahli hadis dalam mengumpulkan hadis pada abad kedua hijriah seperti kitab al-Muwaththa' karya Imam Malik, Musnad Syafi'i karya Imam Syafi'i dan ahli hadis pada abad ketiga hijriah seperti Shahih Bukhari karya Bukhari, dan Shahih Muslim karya Imam Muslim berbeda dengan metode Imam  Baihaqi yang hidup pada abad keempat hijriah.

Sebagai seorang ulama yang ahli hadis tentunya kredibilitas Imam Baihaqi mendapat sambutan dari ulama-ulama lain, seperti Yaqut al-Himawy mengatakan bahwa Baihaqi adalah imam, hafiz, ahli dalam usul al-Din, wara', mempersatukan masa dengan agama yang kokoh.

Ibnu Nashir mengatakan Baihaqi adalah tokoh pada zamannya, sulit dicarikan bandingan dalam hafalan dan keteguhannya. Ibn Khalikan berpendapat bahwa Baihaqi adalah ahli fikih dalam mazhab Syafi'i, hafiz kabir yang masyhur, tokoh pada zamannya, dan mengatasi permasalahan dengan penguasaan ilmu.

Demikian secara singkat tulisan ini dalam mengenal Imam Baihaqi, seorang ahli hadis dan penulis produktif. Imam Baihaqi terus hidup dan namanya terus diingat walaupun telah tiada karena keproduktifannya dalam menulis.

Bahan Bacaan:

Abdul Wahid. Khazanah Kitab Hadis: Metode, Sejarah dan Karya-Karya. Banda Aceh: ar-Raniry Press, 2008.
Harun Nasution. dkk. Ensiklopedi Islam Indonesia. Cet ke-II. Jakarta: Djambatan, 2002.
Hasjim Abbas. Kritik Matan Hadis. Yogyakarta: Teras, 2004.
Muhammad Mustafa Azami, Metodologi Kritik Hadis, Terjemahan A. Yamin. Bandung: Pustaka Hidayah, 1996.
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001.
M. Alfatih Suryadilaga, Studi Kitab Hadis. Teras: Yogyakarta, 2003.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun