Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bahagiakah Menjadi Politisi?

25 November 2018   00:51 Diperbarui: 25 November 2018   01:09 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Rahasia kebahagiaan adalah sabarUntuk meraih kebahagiaan, kita perlu bersabar yang fokus pada proses. Namun, dalam politik hal itu tidak berlaku karena yang terpenting dalam politik adalah hasil dan keberhasilan seorang politisi adalah kemenangan yang bersifat instan.

2. Rahasia kebahagiaan adalah syukurBersyukur berarti menikmati apa yang telah dicapai, puas, meresapi dan menghayati apa yang telah dicapai. Namun, dalam politik yang terjadi amatlah berbeda. Agar bisa berhasil, seorang politisi tidak boleh cepat puas dan selalu tidak pernah puas. 

3. Rahasia kebahagiaan ketiga adalah sederhanaAgar bisa berbahagia, harus punya kemampuan untuk menemukan hakikat dan esensi di balik kerumitan. Segala sesuatu dari kacamata kebahagiaan sangatlah sederhana. Namun, tidak demikian halnya bila dilihat dari kacamata politik. Dalam kacamata politik, tampak begitu rumit. Lihat saja bagaimana rumitnya menentukan capres/cawapres hingga melakukan kampanye dan memilih wakil rakyat dan betapa kecewanya tidak mendapatkan wakil rakyat dan presiden yang diinginkan.

4. Rahasia keempat adalah cintaKita harus memiliki cinta dalam hati, bukankah dasar dari hubungan antar-manusia adalah cinta? Hanya dengan memberikan cintalah kita akan merasakan kebahagiaan. Rumus cinta tidak berlaku pada politisi. Dalam politik, dasar hubungan manusia bukanlah cinta melainkan kepentingan. Bukankah dalam politik tidak ada kawan sejati dan musuh abadi? Bukankah yang ada hanya kepentingan?

5. Rahasia kelima adalah memberiAgar berbahagia, kita harus mewujudkan cinta kita dalam bentuk tindakan. Inilah yang disebut dengan memberi. Memberi haruslah didasarkan pada cinta dan kasih. Tindakan memberi yang tertinggi adalah yang disebut dengan "Banyak memberi, sedikit berharap" inilah yang disebut dengan Ikhlas. Rumus ini tidak berlaku pada politik karena rumus dalam politik adalah mendapatkan. Dalam politik, nilai seseorang bukanlah ditentukan dari apa yang ia berikan, melainkan dari apa yang ia dapatkan. Orang yang bernilai dalam politik adalah mereka yang mendapatkan jabatan, pangkat, kesempatan dan sebagainya.

6. Rahasia keenam adalah memaafkanAgar bisa berbahagia, kita perlu senantiasa memaafkan orang lain. Memaafkan bukanlah untuk kepentingan orang yang menyakiti kita, memaafkan adalah untuk kita sendiri. Hanya dengan memaafkanlah kita dapat menikmati hidup yang indah dan penuh dengan kedamaian. Namun, rumus ini pun tak berlaku dalam politik. Ketika seorang lawan politik melakukan kesalahan, maka kesalahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik dalam menyerangnya. 

7. Rahasia ketujuh adalah berserahRumus berserah yang paling membahagiakan bukanlah meminta sesuatu kepada Tuhan, melainkan benar-benar berserah. Ketika berserah, tidak meminta A atau B tetapi menyerahkan seluruhnya pada Tuhan untuk memilihkan yang terbaik bagi kita. Hal ini penting karena apa yang kita anggap baik belum tentu baik bagi kita, dan apa yang kita anggap buruk belum tentu buruk bagi kita.

Dalam politik, kita tidak pernah melakukan penyerahan seperti ini. Karena dalam politik hanya dituntut kemenangan dan para politisi meminta kemenangan kepada Tuhan, tak peduli apakah kemenangan tersebut baik tau tidak bagi mereka. Inilah tujuh alasan kenapa seorang politisi itu tidak bahagia makanya judul buku ini "Kalau Mau Bahagia, Jangan Jadi Politisi! Jadi politisi itu bahagianya bagaimana? Nah ini dia kebahagiaan dari seorang politisi.

Kebahagiaan para PolitisiTelah dijelaskan di atas bahwa Arvan membagi konsep kebahagiaan kepada tujuh makanan bergizi namun ketujuh konsep ini tidak ada dalam rumus politik sehingga seorang politisi tidak pernah bahagia, jadi kapan seorang politisi itu merasa bahagia atau apakah para politisi bisa berbahagia? Tentu saja seorang politisi juga bisa bahagia. Menurut Arvan ada dua kesempatan yang membahagiakan para politisi: kesempatan pertama, ketika lawan politik mengalami masalah. Kesempatan kedua, yang membahagiakan para politisi adalah ketika mereka mendapatkan keberuntungan dan kemenangan dalam pemilu.

Sebaliknya, ada dua hal yang tidak membahagiakan bagi para politisi. Pertama adalah ketika lawan politik mereka mendapatkan kemenangan. Kedua, ketika mereka mengalami musibah. Jadi, rumus kebahagiaan dalam politik adalah "Susah kalau melihat lawan politik senang dan senang kalau melihat lawan politik susah." Coba kita pikirkan baik-baik, kebahagiaan macam apakaha ini?Buku "Kalau Mau Bahagia, Jangan Jadi Politisi!" karya Arvan Pradiansyah, diterbitkan oleh Mizan pada tahun 2009. Buku ini layak dibaca oleh generasi muda agar tahu dunia politik secara mendalam dan jika nantinya masuk ke ranah politik ia tahu mana politik yang baik dan mana politik yang kotor karena seorang politisi yang amanah sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa. Terlebih para politisi yang terjun langsung dalam partai sudi kiranya membaca buku ini agar mendapat nasihat dan siraman rohani dari kata-kata yang ada dalam buku ini sehingga bisa menjadi politisi yang diharapkan oleh rakyat untuk membangun kesejahteraan dan kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun