Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(Resensi Buku) Mengenang Kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam

1 Januari 2016   14:21 Diperbarui: 1 Januari 2016   15:38 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

            Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam banyak yang telah ditulis oleh sejarawan baik yang  dalam bentuk  buku ataupun bisa kita peroleh informasinya melalui koran-koran lokal  Aceh yang terkadang memuat sejarah  tentang Aceh namun  menurut resiator dalam buku yang ditulis oleh Baiquni Hasbi mempunyai data yang lengkap; itu bisa dibuktikan  dari sumber buku yang  beliau peroleh.

            Mengenai kebangkitan kerajaan Aceh Darussalam pada awal abad ke 16, terdapat tigfaktor penting yang mendorong bangkitnya Aceh Darussalam. Faktor pertama adalah kedatangan Islam, Islam  adalah motor penggerak perkembangan kerajaan-kerajaan Islam megah dibangun diatas ideologi Islam, kesejahteraan pun dirasakan oleh masyarakat dibawah pimpinan Sultan yang berpegang teguh pada syari’at Allah. Kekuatan kerajaan-kerajaan Islam disumatera tidak hanya menjadi symbol keagungan masyarakat Muslim, tapi juga  ketakutan bagi penjajah yang ingin menguasai budaya Melayu. Sehingga tidak mengherankan jika Kerajaan Aceh Darussalam masih tetap bertahan walaupun dihujani berbagai meriam dan serangan ganas dari portugis dan sekutunya. Bahkan setelah Sultan terakhir  dimakzulkan dari tahtanya, Muslim Aceh tidak pernah lelah dan berhenti berjuang mempertahankan ideologi Islam dan tanah airnya, sampai akhirnya mereka berdaulat dan merdeka kembali dari penjajah yang telah lelah berbuat zalim.

            Nah, yang  menjadi pertanyaan mendasar di sebagian benak kita adalah. Sejak kapan sebenarnya Islam masuk ke nusantara ini ?. Nah, untuk lebih jelasnya; sepertinya harus membaca buku ini, terlebih lagi resiator disini hanya mengulas masalah faktor-faktor kebangkita Kerjaan Aceh Darussalam. 

            Faktor kedua adalah letak geografis Kerajaan Aceh Darussalam terletak di antara Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan. Sehingga Aceh menjadi titik temu yang sangaht strategis bagi pedagang-pedagang dunia Timur dan Barat. Dibandingkan dengan letak banda-bandar dipulau Jawa, maka akses pedagang Internasional lebih  mudah menuju ke pelabuhan  Aceh.

            Faktor Ketiga adalah keadaan politik dan ekonomi di dunia Melayu pada abad ke 16. Keberhasilan Portugis di bawah pimpinan D’Alburqueque menaklukkan Malaka pada tahun 1511 berimbas pada pergeseran kekuatan  dari Kerajaan  Malaka ke Kerajaan di Sumatera.  Pada bulan Januari 1512 ketika d’Alburquerque akan menuju India, ia merampok tiga kapal serta menculik 60 orang untuk dipaksa kerja untuknya. Kejadian-kejadian seperti inilah yang menyebabkan pedagan Asia seperti dari Jawa, Minangkabau dan dari berbagai tempat lainnya akhirnya mengalihkan pelayaran mereka ke Aceh.

            Diakhir ulasan pada pembahasan ini, penulis dari buku “Relasi Kerajaan Aceh Darussalam dan Kerajaan Utsmani”, mentaukidkan kembali bahwa faktor-faktor diatas telah berkontribusi, baiks secara langsung maupun tidak langsung terhadap kebangkitan Kerajaan Aceh Darussalam sebagai sebuah  kerajaan yang  disegani oleh  Portugis dan Belanda. Ditambah  lagi dengan visi dan keteguhan  Sultan-Sultan yang memerintah Kerajaan Aceh Darussalam, telah  membawa Aceh pada puncak kegemilangannya khususnya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

            Sebuah resensi yang  singkat ini dari buku yang ditulis oleh Baiquni Hasbi, sedikitnya kita mengetahui faktor kebangkitan  Kerajaan Aceh Darussalam pada masa silam dan kita sebagai generasi setelahnya harus menjaga warisan tersebut khususnya dalam bidang agama Islam beserta syari’atnya, bahwa dengan Islam lah Aceh bisa Berjaya dan meluluh lantakkan para musuh Aceh. Dan  tidak kalah  penting juga untuk membaca buku ini agar menambah wawasan serta referensi kita dalam bidang kesejarahan Aceh. Pada masa silam  para sultan Kerajaan  Aceh Darussalam begitu berkomitmen dalam  menegakkan syari’at Islam namun bagaimana dengan para pemimpin Aceh saat sekarang ini (mulai dari Gubernur/Wakil Gubernur, Bupat/Wakil Bupati dan Kepala-Kepala Dinas Syari’at Islam se-Provinsi  Aceh) apakah masih berkomitmen untuk menegakkan syari’at Islam karena pada saat sekarang ini masih melempemnya dan kendornya semangat menegakkan  syari’at Islam.

           

            *Resiator: Mahasiswa Prodi Ilmu Aqidah, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry.(Resensi Buku) Mengenang Kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun