Mohon tunggu...
Antonius Muardi
Antonius Muardi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Calon Guru

Melaksanakan amanat UUD 1945 "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosok Guru Masa Depan UTS Filosofi Pendidikan

30 Oktober 2024   14:27 Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:44 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sosok Guru Masa Depan

Pilihan hidup saya adalah menjadi seorang guru, tentunya adalah guru yang bisa menjawab tantangan sesuai dengan perkembangan zaman, guru yang paham soal kebutuhan belajar peserta didik, gaya belajar peserta didik, guru yang paham soal asesmen belajar peserta didik, guru yang paham soal etika profesi guru dan guru yang paham soal penggunaan strategi, metode, pendekatan, model, teknik, taktik dalam kegiatan pembelajaran inilah yang disebut sosok guru yang profesional.

Sedikit flashback ke masa pendidikan saat saya masih bersekolah yang dimana pada saat bersekolah saya menemukan dua model sosok guru yaitu: sosok guru yang terbaik menurut versi saya dan juga saya menemukan sosok guru kurang baik menurut versi saya. Sosok guru terbaik menurut versi saya yang saya temukan waktu saya bersekolah yang dimana guru tersebut mendidik saya dan teman-teman saya dengan penuh rasa cinta, tulus, dan tegas, guru juga mendidik kami dengan penuh kesabaran sampai kami bisa paham terhadap materi yang diajarkan olehnya dan juga guru yang selalu membangun kedekatan dengan peserta didik. Sosok guru kurang baik menurut versi saya yang saya temukan waktu saya bersekolah yaitu saya menemukan sosok guru yang dalam kegiatan pembelajaran salalu melakukan hukuman fisik kepada peserta didik dan juga melakukan kekerasan verbal kepada peserta didik.

Saat mengikuti pendidikan profesi guru saya mendapatkan sebuah pengetauhan baru tentang bagaimana menjadi seorang guru yang baik. Hal yang dilakukan oleh guru untuk menjadi seorang guru yang baik adalah seorang guru harus bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan belajar peserta didik, minat belajar peserta didik, preferensi gaya belajar peserta didik, dan melakukan diferensiasi (konten, proses, produk dan lingkungan belajar) dalam kegiatan pembelajaran. 

Guru juga harus bisa melaksanakan asesmen diagnostik, formatif dan sumatif, peran dari asesmen ini adalah sebagai proses pengumpulan dan pengolahan untuk mengetauhi kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar dari peserta didik, asesmen juga berguna untuk guru dalam mengevaluasi diri, khususnya cara mengelola pembelajaran. Guru juga harus bisa menerapkan pengajaran yang culturally responsive pedagogy artinya dalam kegiatan pembelajaran guru harus bisa mengaitkan konten materi kearifan lokal dan kebudayaan dari peserta didik, dan guru harus bisa melaksanakan pengajaran teaching at the right level artinya dalam kegiatan pembelajaran guru memberikan materi pengajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif peserta didik.

Dalam mendalami mata kuliah filosofi pendidikan saya merasa sangat terbantu untuk mendapatkan gambaran tentang sosok guru masa depan. Sosok guru masa depan yang diajarkan dalam mata kuliah ini dengan mengadopsi pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut:

  • Dasar kerja pendidik
  • Ing ngarsa sung tuladha
  • Artinya dalam diri seorang individu harus bisa memberi contoh yang baik dan benar, menurut saya yang bisa memberikan contoh yang baik ini yang pertama sekali adalah lingkungan keluarga, peran dari keluarga dalam memberikan contoh ini adalah mengajarkan kepada anak tentang budi pekerti yang baik dan mengajarkan kepada anak tentang contoh-contoh yang baik, kemudian juga guru berperan penting dalam memberi contoh yang baik kepada peserta didik, peran yang dilakukan oleh guru adalah mengajarkan tentang contoh yang baik dan benar, memberikan teladan yang baik sehingga bisa diguguh dan ditiru oleh peserta didik.
  • Ing madya mangun karsa
  • Peran dari keluarga dan guru untuk membangun motivasi ini adalah mereka harus bisa memotivasi peserta didik memberikan semangat, dan bisa menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif untuk bisa meningkatkan produktifitas dari peserta didik.
  • Tut wuri handayani
  • Artinya guru dan keluarga harus bisa memberi dukungan, menguatkan, dan menuntun belajar peserta didik. peran dari keluarga dalam memberi dukungan ini adalah mendukung bakat, minat dan pendidikan dari seorang anak, peran dari guru adalah guru memberi pendidikan yang sesuai dengan kodrat peserta didik, memfasilitasi gaya belajar peserta didik dan guru juga harus mendukung segala usaha-usaha positif dari peserta didik.

  • Dasar-dasar pendidikan yang menuntun
  • Artinya tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada peserta didik, agar peserta didik dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, tugas dari pendidik adalah menuntun tumbuh kembangnya/ hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik, agar mereka dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

  • Kodrat alam dan kodrat zaman
  • Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa dasar dari pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
  • Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan dimana anak berada. Ciri-ciri kodrat alam anak  adalah sebagai berikut, sosial: yaitu berkaitan dengan kemampuan dari seorang anak dalam berinteraksi, emosional: tentang cara mengelola emosi dengan baik, kognitif: kemampuan berpikir  logis dengan bantuan-bantuan benda-benda konkrit, fisik: motorik kasar ke motorik halus misalnya ketika latihan menulis di rumah pastinya sulit diatur akan tetapi ketika latihan menulis di sekolah pastinya mereka menurut, moral: moral: berkaitan dengan yang benar dan yang salah yang baik dan yang buruk.

  • Kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki keterampilan Abad-21 artinya dalam pendidikan harus menyusaikan dengan perkembangan zaman. Ciri kodrat zaman saat ini yang harus disesuaikan dengan pendidikan adalah sebagai berikut: teknologi dan media sosial, globalisasi, perubahan iklim dan ekonomi berbasis digital artinya dalam pendidikan harus bisa menyusaikan dengan perkembangan ini.

  • Budi pekerti
  • Perpaduan antara cipta (pikiran) karsa (hati) karsa (kehendak/kemauan).
  • Cipta (pikiran)
  • Cara guru mengajar peserta didik dengan mengajarkan peserta didik sesuai dengan level kognitif taksonomi bloom kepada peserta didik (mengiingat, memahami, mengaplikasikan, analisis, evaluasi, mencipta), juga guru mengajarkan kepada peserta didik untuk berpikir diverden (berpikir kratif/ berpikir out the box) dan berpikir konverden (berpikir terstruktur, berpikir dengan kaidah-kaidah tertentu). Juga guru berperan mengajarkan kepada peserta didik tentang sikap ilmiah artinya segala sesuatu harus bisa dipertanggungjawabkan.

  • Rasa (hati)
  • Mengajarkan kepada peserta didik tentang pendidikan karakter dan emosional, guru memberikan teldan yang baik dan benar, mengajarkan cara bersimpat dan cara berempati yang baik dan benar.
  • Karsa (kehendak)
  • Mengajarkan kepada peserta didik tentang pentingnya kegitan sosial, mengajarkan untuk bertindak hal-hal yang baik, mengajarkan rasa tanggung jawab, dan pembiasaan perilaku positif.
  • Sistem pendidikan tri mong
  • Momong
  • Merawat anak dengan kasih sayaing, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak
  • Among
  • Memberi contoh tentang yang baik dan buruk tanpa memaksa atau mengambil hak peserta didik.
  • Ngemong
  • Merawat anak agar anak mampu mengembangkan dirinya bertanggung jawab dan disiplin berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki sesuai kodratnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun