Mohon tunggu...
Peserta PPG 15840
Peserta PPG 15840 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Nyata Topik 5 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

2 Desember 2024   19:31 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:40 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama  : Zaenatul Firdaus 

NIM    : 240211920068

Kelas   : PGSD H/06

T5.8 Aksi Nyata

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

1. Mulai dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

= Pada bagian ini yang saya pikirkan tentang topik ini adalah pembelajaran dengan pendekatan ZPD pada pendidikan di Indonesia. Strategi, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan pada scaffolding ZPD. Dan apa saja dampak atau faktor yang mempengaruhi pendidikan di Indonesia.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari pada topik ini?

= Dalam topik ini saya mempelajari penerapan scaffolding pada ZPD. Scaffolding menitikberatkan proses interaksi yang dilakukan oleh orang dewasa (guru atau orang tua) dan teman sebaya. Dalam interaksi orang dewasa dan anak, terjadi proses imitasi yang dilakukan oleh seorang anak yang berlangsung secara bertahap sehingga proses imitasi terinternalisasi dalam perkembangan kognitif dan psikologis dan memungkinkan seorang anak untuk menjadi lebih mandiri. Proses imitasi yang terjadi bukan hanya sekedar meniru apa yang sudah orang dewasa (guru maupun orang tua) lakukan dan kata kan. Adapun konsep penting dalam scaffolding yaitu bantuan yang bersifat temporer dan spesifik dimana guru maupun orang tua melakukan beberapa modifikasi dalam membantu atau membimbing seorang anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu. Sehingga dengan pemberian bantuan atau bimbingan dari guru, peserta didik dapat dengan mudah memahami pembelajaran. Selain itu, juga dapat menumbuhkan rasa keinginatahuan yang tinggi pada peserta didik.

3. Ruang Kolaborasi

Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan - rekan anda dalam ruang kolaborasi?

= Dalam topik ruang kolaborasi saya dengan rekan -- rekan mempelajari lebih lanjut mengenai analisi isu -- isu terkait dengan kesulitan belajar siswa selama praktik mengajar. Beberapa hal yang perlu dianalisis adalah apakah ada perbedaan kompetensi di antara murid -- murid dikelas. Kemudian juga menganalisis adanya hubungan atau koneksi antar sesama teman yang memiliki kemampuan tinggi dengan yang memiliki kemampuan rendah.

4. Demonstrasi Kontekstual

 Apa hal penting yang anda pelajari dari proses demonstrasi kontesktual yang anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan dan diri sendiri)?

= Dalam topik ini, saya bersama kelompok melakukan presentasi mengenai materi dalam ruang kolaborasi. Dalam proses demonstratsi kontekstual ini, teman sejawat saya menyimak presentasi yang disampaikan oleh kelompok kami, mereka juga memberikan tanggapan dan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang kelompok saya sampaikan.

5. Elaborasi Pemahaman

- Sejauh ini apa yang telah anda pahami mengenai topik ini?

= Sejauh ini saya sudah memahami tentang bagaimana faktor -- faktor yang dapat terjadi pada pembelajaran scaffolding dalam pendekatan ZPD. Memahami isu -- isu scaffolding di dalam kelas, bagaimana membangun koneksi dengan sesama teman dan guru yang memberikan bimbinga ekstra terhadap peserta didik yang memiliki kemampua lebih lambat dari teman yang lainnya. Dengan demikian, peserta didik akan terus terlibat atau ikut serta dalam keaktifan di dalam kelas selama proses pembelajarannya.

- Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

= Hal baru yang saya pahami adalah peran penting scaffolding dalam pembelajaran ZPD yang terjadi di dalam kelas.

- Apa yang ingin anda pelajari lebih lanjut?

= Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah bagaimana menerapkan ilmu terkait dengan Media scaffolding apa yang cocok ketika menemukan beberapa murid yang memiliki kesulitan belajar untuk mencapai target pembelajaran di kelas. Selain itu, saya juga ingin mempelajari Bagaimana cara mengevaluasi efektivitas scaffolding yang telah diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

6. Koneksi antar Materi

Apa yang anda pelajari dari koneksi antar materi baik didalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

= Dalam koneksi antar materi saya mempelajari bahwa kompetensi atau kemampuan apa yang diperlukan seorang pendidik untuk merancang strategi scaffolding dalam proses pembelajaran di kelas yang memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lain seperti dalam mata kuliah filosofi pendidikan Indonesia, Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran, Pemahaman Peserta Didik dan Pemahamannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen. Tentunya dalam topik ini memiliki hubungan yang sangat erat antar mata kuliah.

7. Aksi Nyata

- Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan anda sebagai guru?

= Manfaat yang saya dapatkan dari pembelajaran ini untuk kesiapan sebagai guru diantaranya adalah perlunya melakukan pendekatan atau bimbingan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan teman sebayanya, pentingnya menumbuhkan rasa tanggung jawab dan saling membantu terhadap sesama teman sejawat kepada peserta didik atau melakukan scaffolding antar teman, kemudian bagaimana cara untuk menerapkan konsep scaffolding dalam ZPD di kelas.

- Bagaimana anda menilai kesiapan anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

= Untuk kesiapan saya saat ini untuk menjadi guru adalah di skala 8. Alasannya karena saya menyadari kemampuan saya sudah lebih baik dalam memahami peserta didik, dan merasa sedikit mampu untuk melakukan pendekatan atau scaffolding dengan peserta didik dan membangun atau menciptakan proses bimbingan terhadap peserta didik antar guru, dan peserta didik dengan teman sebayanya.

- Apa yang perlu anda siapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya secara optimal?

= Dalam mempelajari perspektif sosiokultural dalam pendidikan Indonesia, saya menyadari bahwa saya perlu melakukan banyak sekali pembelajaran dan bagaimana cara agar saya bisa menerapkannya dalam kelas secara optimal. Diantaranya adalah perlunya untuk melakukan bimbingan atau pendekatan melalui scaffolding dalam pembelajaran ZPD.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun