Mohon tunggu...
Savira Ananda Fitria
Savira Ananda Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengamati Lingkungan Kaya Literasi: T4.7 Aksi Nyata Topik 4 (Literasi dasar)

30 November 2024   22:32 Diperbarui: 30 November 2024   22:31 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lembar Kerja 4.8

Mengamati Lingkungan Kaya Literasi

1. Ini adalah tugas individu

2. Berdasarkan pengamatan di sekolah pilihan Anda, diskusi kelompok, dan berbagai masukaan, buatlah analisis terhadap sekolah yang sebelumnya Anda amati terkait lingkungan kaya literasi.

Lakukan analisis/evaluasi dengan pola 3-2-1

3 hal yang sudah berjalan dengan baik

1) Ketersediaan bahan bacaan

Hal ini sudah berjalan baik di sekolah yang Saya amati. Dimana ketersediaan buku yang beragam dan berkualitas di sekolah ini dapat menunjang program literasi yang diadakan di sekolah. Terdapat banyak buku yang disediakan mencakup buku fiksi, buku nonfiksi, novel, majalah, komik dan juga buku materi yang relevaan dengaan kurikulum. Dengan adanya macam-macam buku yang tersedia ini dapat mengembangkan bakat-bakat terpendam yang dipunyai oleh setiap siswa seperti halnya dalam keterampilan menulis, berpikir kritis, dan kreativitas siswa serta dapat memperkaya pengalaman belajar mereka.

2) Dukungan pihak sekolah (kepala sekolah dan guru)

Dukungan dari pihak sekolah sudah dilakukan dengan baik. Pihak sekolah mendukung perkembangan anak dalam hal literasi. Pihak sekolah memberikan fasilitas yang memadai bagi siswa seperti adanya perpustakaan, ketersediaan berbagai macam buku, mengadakan program literasi serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan program literasi. Selain itu, literasi ini juga sangat didukung oleh guru kelas yang setiap diadakannya program literasi guru kelas berperan akti dalam membimbing dan mengkoordinir siswa-siswinya.

3) Program literasi (GLS dan lomba bercerita)

Program literasi GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang dilakukan di sekolah ini sudah berjalan dengan baik. Dalam setiap kelas guru kelas menerapkan GLS dengan waktu 15 menit sebelum pembelajaran dengan membaca buku yang ada di pojok baca setiap kelasnya. Buku-buku tersebut bersumber dari siswa itu sendiri dengan ketentuan setiap siswa membawa buku yang akan dikumpulkan di pojok baca guna memfasilitasi dalam program GLS tersebut. Selain itu, sekolah juga mempunyai program yang sudah berjalan baik yaitu lomba bercerita yang dilaksanakan rutin pada hari kemerdekaan. Hal tersebut bertujuan untuk mencari bibit siswa yang mempunyai bakat bercerita agar nantinya akan diajukan lomba ke tingkat yang lebih tinggi di luar sekolah.

2 hal yang bisa ditingkatkan

1) Program literasi (majalah dinding dan hiasan interaktif)

Ada beberapa program literasi yang perlu ditingkatkan di sekolah yang saya amati ini yaitu program majalah dinding dan hiasan interaktif. Hal ini dapat dikatakan bahwa program yang ada di sekolah yang saya amati sudah cukup baik tetapi ada beberapa yang perlu adanya penangganan tambahan agar program berjalan dengan lebih baik lagi. Majalah dinding yang tersedia di sekolah seharusnya dikelola dengan baik, dengan menempelkan karya-karya siswa atau dengan informasi sekolah. Namun, akhir-akhir ini majalah dinding sekolah tidak terawat dan masih kosong tidak ada informasi maupun karya siswa yang tertempel. Karena fungsi dari majalah sekolah ini adalah salah satunya dapat memfasilitasi siswa yang ingin berkarya terkait dengan literasi, namun jika mading tidak terawat mereka tidak akan termotivasi untuk berkarya lagi. Selain itu, hiasan interaktif yang ada di luar sekolah sudah baik, sudah ada beberapa slogan-slogan yang tertempel di luar kelas. Namun hiasan interaktif ini perlu ditingkatkan. Dimana hiasan interaktif tidak hanya tertempel di luar kelas saja, tetapi hiasan di dalam kelas juga diperlukan. Karena anak sekolah dasar masih tertarik dengan gambar-gambar yang menarik dan dapat memotivasi mereka. Berdasarkan hasil observasi saya di sekolah ini saya masih menemukan beberapa kelas yang sama sekali tidak ada hiasan interaktif yang terpajang dengan jumlah siswa di dalam kelas sangat banyak dan kelas sempit. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan siswa juga dalam membaca. Oleh karena itu, sekolah dapat memberikan solusi untuk mengatasi hal itu, misal dengan mengiatkan lagi majalah dinding sekolah, dengan memberikan penanggung jawab dari rekan guru yang bersedia agar majalah sekolah bisa lebih baik lagi jika dikelola dengan baik pula. Selain itu, untuk mengatasi hiasan interaktif yang ada pada setiap kelas ini kepala sekolah dapat lebih menegaskan lagi kepada setiap wali kelas agar lebih aware dengan hiasan interaktif yang dapat memotivasi siswa dalam hal literasi anak.

2) Dukungan orang tua

Dalam hal dukungan orang tua siswa di sekolah yang Saya amati ini perlu ditingkatkan lagi. Keterlibatan orang tua siswa dapat dibilang masih belum semua orang tua peduli dengan perkembangan literasi anaknya. Ada beberapa orang tua yang dapat mendukung dan memfasilitasi siswa dalam hal literasi. Ada juga orang tua yang hanya menyerahkan 100 persen anaknya di sekolah, orang tua hanya bisa memberikan dukungan finansial saja. Oleh karena itu, sekolah dapat meningkatkan keterlibatan dan dukungan orang tua, misal dengan membentuk POT di setiap kelas, mengadakan webinar tentang pentingnya literasi bagi anak. Hal tersebut dapat dilakukan agar orang tua juga dapat termotivasi bahwa literasi untuk anak itu sangat penting.

1 hal yang perlu didiskusikan

1) Hal yang perlu didiskusikan di sekolah yang Saya amati adalah mengenai masalah penempatan perpustakaan. Penempatan perpustakaan yang ada di bawah membuat buku-buku terkena banjir yang terjadi di sekitar sekolah. Tahun ini merupakan pertama kalinya saat banjir, air dapat masuk ke sekolah dan masuk ke perpustakaan yang menyebabkan beberapa buku rusak karena terkena banjir. Tidak hanya buku, almari buku, kursi, dan beberapa fasilitas lainnya juga mengalami kerusakan. Oleh karena itu, sekolah perlu mendiskusikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir besar. Sekolah dapat memindahkan perpustakaan berada di lantai/ruangan yang lebih tinggi. Untuk itu, penting bagi kepala sekolah, guru dan orang tua untuk mendiskusikan hal ini agar perpustakaan dapat menjadi tempat yang nyaman, aman dan kondusif untuk kegiatan literasi.

3. Berdasarkan analisis tersebut, rancanglah sebuah kegiatan/program untuk menumbuhkan/meningkatkan lingkungan kaya literasi di sekolah tersebut. Rancangan Anda setidaknya meliputi informasi berbagai berikut.

a. Nama Sekolah : SD N Kalisari 1

b. Program/Kegiatan yang sudah berjalan

- Pojok baca

-  GLS (Gerakan Literasi Sekolah)

- Kunjungan perpustakaan

- Majalah dinding

-  Hiasan Interaktif

- Lomba bercerita

c. Program yang bisa ditambahkan

Perpustakaan keliling

Program perpustakaan keliling ini adalah program yang dapat ditambahkan pada sekolah yang Saya amati karena mengingat di perpustakaan sekolah ada beberapa buku yang rusak disebabkan oleh adanya banjir yang masuk ke dalam perpustakaan. Program ini dapat dilaksanakan dengan bekerjasama dengan pihak luar sekolah atau pihak dinas perpustakaan dan kearsipan, dimana pihak tersebut dapat mengunjungi SD N Kalisari 1 secara berkala setiap minggunya. Tujuan dari program ini adalah agar siswa tetap terfasilitasi dengan berbagai macam buku yang tersedia. Siswa tidak hanya membaca buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah saja, tetapi siswa dapat mengakses koleksi buku yang lebih luas setiap minggunya. Dan dapat dipastikan bahwa siswa akan lebih tertarik membaca buku. Dalam hal ini guru juga terlibat untuk menkondisikan dan membimbing siswa agar tetap kondusif.

d. Pihak yang dapat dilibatkan

1) Siswa

Siswa sebagai pihak utama yang berperan dalam program literasi ini. Siswa diberikan kesempatan untuk memperbanyak membaca untuk memperluas ilmu pengetahuan mereka. Merekalah sasaran utama agar program literasi ini berjalan dengan lancar.

2) Kepala sekolah dan guru

Kepala sekolah dan guru dapat mengupayakan untuk bekerjasama dengan pihak luar sekolah yaitu dinas perpustakaan dan kearsipan. Guru juga berperan untuk dapat menkondisikan siswa dalam peminjaman buku.

3) Orang tua

Orang tua berperan penting sebagai pendukung kegiatan ini dengan memfasilitasi anaknya berbagai macam buku bacaan yang dapat di baca di rumah.

4) Dinas perpustakaan dan kearsipan

Memfasilitasi siswa buku bacaan yang beragam di setiap pekan.

e. Target waktu yang ditetapkan

1) Persiapan

Waktu : 2 minggu

Minggu 1 : Koordinasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, kepala sekolah dan guru.

Minggu 2 : Persiapan logistik dan sosialisasi kepada siswa, orang tua, dan guru.

2) Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan : 1 minggu sekali

Durasi : 60 – 75 menit

Tempat :  di halaman sekolah

Kegiatan : Program berjalan setiap minggu dengan kunjungan dinas persputakaan ke sekolah untuk membawa buku dengan menggunakan mobil khusus perpustakaan keliling. Siswa meminjam buku yang akan didampingi oleg guru kelas untuk memastikan program kondusif. Setelah waktu dirasa sudah cukup siswa diharapkan untuk mengembalikan buku kembali.

3) Pengembangan dan penyempurnaan

Waktu : 1 bulan sekali

Kegiatan : penyempurnaan program berdasarkan evaluasi, pengembangan koleksi buku, dan perpanjangan kerjasama.

f. Indikator keberhasilan program

1) Dapat meningkatkan jumlah siswa aktif dalam meminjam buku.

2) Siswa dapat menunjukkan minat baca yang lebih tinggi dan siswa akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku.

3) Siswa dapat berdiskusi tentang buku yang telah mereka baca dan mengungkapkan pemahaman mereka terhadap buku yang telah dibaca.

4) Siswa dapat memilih berbagai jenis buku (fiksi, nonfiksi, cerita bergambar) yang sesuai dengan minat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun