Mohon tunggu...
VANNESA ALMAYRA NUGROHO
VANNESA ALMAYRA NUGROHO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PPG BAGI CALON GURU

Membaca dan menulis puisi adalah hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UAS Filosofi Pendidikan Indonesia (Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan untuk Menanamkan Karakter Kebangsaan dalam Pembelajaran)

24 Desember 2024   14:28 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:01 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PANCASILA SEBAGAI FONDASI PENDIDIKAN UNTUK MENANAMKAN KARAKTER KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN


Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Dalam dunia pendidikan Pancasila juga memegang peran penting yakni sebagai fondasi pendidikan di Indonesia. Memberikan pendidikan yang baik kepada generasi penerus bangsa merupakan salah satu upaya dalam pembangunan bangsa itu sendiri. Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku, bahasa, agama, dan adat istiadat. Dengan keadaan demikian, Indonesia memerlukan sistem pendidikan yang tidak hanya berkualitas, namun juga mampu menanamkan nilai-nilai karakter bangsa. Pancasila dengan perannya sebagai dasar negara dan fondasi pendidikan Indonesia akan membentuk peserta didik menjadi berkarakter, memiliki budi pekerti luhur, dan mampu mengimplementasikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Maulida, 2023). Pentingnya Pancasila dalam menciptakan generasi yang berkarakter bangsa, maka harus diajarkan di sekolah baik melalui kurikulum, metode pembelajaran, dan budaya sekolah. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur seperti toleransi, kemanusiaan, keadilan, persatuan, tanggung jawab, dan gotong royong yang jika diajarkan dan ditanamkan dengan baik maka akan membuat pembelajaran lebih interaktif, relevan dengan kehidupan, hingga akan mencapai keberhasilan pembelajaran, dan berguna dalam kehidupan bermasyarakat.


Ketika menjadi peserta didik, saya telah merasakan penanaman dan pembelajaran nilai-nilai Pancasila di Sekolah yang dilakukan melalui kegiatan gotong royong membersihkan kelas, membantu teman yang sedang kesulitan, diskusi materi, dan melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan di kelas. Pengalaman ini sangat bermakna dan menjadi bekal bagi saya untuk selalu menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan termasuk sikap gotong royong, toleransi, menghargai pendapat orang lain, dan musyawarah. Penanaman dan pembelajaran yang dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila sampai sekarang tertanam dalam jiwa dan pikiran saya termasuk dengan selalu menghargai dan menghormati orang lain sekalipun berbeda budaya latar belakang dengan saya.

Pentingnya pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai Pancasila semakin saya rasakan ketika mengikuti PPG. Ketika melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) saya melihat banyaknya keberagaman peserta didik. Keberagaman ini meliputi keberagaman budaya, minat belajar, gaya belajar, kemampuan, dan latar belakang peserta didik. Melihat keberagaman tersebut membuat saya terdorong untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini saya lakukan dengan menghormati dan menghargai keberagaman yang ada, mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai Pancasila, menjadi fasilitator dan memenuhi seluruh kebutuhan belajar peserta didik. Kesadaran pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dan memperhatikan keberagaman latar belakang peserta didik, saya dapatkan dengan mempelajari mata kuliah di PPG ini yaitu Filosofi Pendidikan Indonesia.


Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia memberikan kesempatan bagi saya untuk belajar mengenai identitas manusia Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang budaya, adat istiadat, dan bahasa yang hal harus diperhatikan dan difasilitasi pada berlangsungnya pembelajaran. Salah satu topik yang dibahas pada mata kuliah ini adalah Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia yang memberikan pengetahuan lebih dalam bahwa pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus berdasarkan dan mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang mencakup toleransi, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, saling menghormati dan menghargai keberagaman, serta menjunjung gotong royong. Dengan pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai Pancasila akan membuat peserta didik tidak hanya pintar namun juga berkarakter kebangsaan (Mawadha et al., 2024). Mempelajari mata kuliah ini menjadi bekal bagi saya agar menjadi guru yang mampu menciptakan pembelajaran yang inklusif dan menjadi fasilitator untuk memenuhi segala kebutuhan belajar peserta didik. Penerapan pembelajaran yang demikian akan membuat peserta didik tidak takut dideskriminasi, tidak takut untuk bertanya dan menyampaikan ide sehingga peserta didik akan lebih optimal dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.


Pengetahuan yang saya miliki tentang pentingnya pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai Pancasila, saya implementasikan selama kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) khususnya saat mengajar di kelas. Salah satu contohnya adalah ketika saya mengajar di kelas 5B SDN Kalisari 1, Sayung, Demak pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dengan materi hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah. Dalam mengajar saya menggunakan model pembelajaran Numbers Head Together (NHT) dimana saat pembelajaran peserta didik akan diberikan topi yang memiliki angka. Saat pembelajaran peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil untuk belajar bersama. Peserta didik diminta untuk melihat animasi video  dan gambar tentang hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah. Kemudian membuat cerita tentang gambar tersebut. Tidak hanya itu, peserta didik diajak untuk bernyanyi bersama tentang hak dan kewajiban dan kemudian diminta berdiskusi kelompok untuk menganalisis hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah yang dilakukan. Setelah itu, guru mengacak nomor dengan aplikasi spiner untuk memanggil peserta didik yang akan menjadi wakil kelompok dalam melakukan presentasi. Pembelajaran seperti ini, diharapkan peserta didik tidak hanya memahami hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah tetapi juga dapat berpikir kritis, bergotong royong, dan menghargai orang lain yang merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila.


Pembelajaran yang berdasar pada Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia mengajarkan peserta didik untuk berkarakter kebangsaan seperti toleransi, gotong royong, persatuan, dan keadilan. Menerapkan nilai Pancasila dalam pembelajaran dapat memupuk rasa cinta tanah air peserta didik (Nur et al., 2023). Pembelajaran seperti ini merupakan dambaan bagi para guru dimana setiap aspek dalam pembelajaran selalu berdasarkan dan terintegrasikan dengan nilai-nilai Pancasila. Pada Kurikulum Merdeka ini pembelajaran diintegrasikan dengan menerapkan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam dimensi meliputi beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, kreatif, gotong royong, dan bernalar kritis. Keenam dimensi tersebut erat kaitannya dengan Pancasila dan diharapkan melalui Profil Pelajar Pancasila peserta didik tidak hanya cerdas namun juga berkarakter kebangsaan yang kuat dan berdaya saing global yang selalu menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila.  

DAFTAR PUSTAKA

Maulida, H. (2023). Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia dan Relevansinya dengan Kurikulum Merdeka. NCU: National Conference for Ummah, 1(57), 450--454.
Mawadha, P. R., Alfiana, R., Yulifianti, R., Mahendra, T., Destrinelli, D., & Sofwan, M. (2024). Kontribusi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Landasan dalam Membangun Nilai Karakter Peserta Didik di Sekolah Dasar. Journal on Education, 6(3), 16513--16520.
Nur, R., Truvadi, L., Agustina, R., & Salam, I. (2023). Peran Pendidikan Pancasila dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia: Tinjauan dan Implikasi. Jurnal Advances in Social Humanities Research, 1(4), 501--510.

Oleh: 

Vannesa Almayra Nugroho

24402400744

PPG/ PGSD C

PPG Bagi Calon Guru

UNISSULA Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun