T4.7 Aksi Nyata
Lembar Kerja 4.8
Mengamati Lingkungan Kaya Literasi
1. Ini adalah tugas individu.
2. Berdasarkan pengamatan di sekolah pilihan Anda, diskusi kelompok, dan berbagai masukan, buatlah analisis terhadap sekolah   yang sebelumnya Anda amati terkait lingkungan kaya literasi.
Lakukan analisis/ evaluasi dengan pola 3-2-1:
3 hal yang sudah berjalan dengan baik:
a. Daya dukung sekolah
Daya dukung sekolah untuk melakukan upaya peningkatan literasi sudah baik. Pihak sekolah telah memfasilitasi segala kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan literasi. Hal ini dapat terlihat dengan adanya pojok baca di kelas yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat melakukan kegiatan membaca di kelas dengan banyak pilihan buku. Selain itu, para guru sangat mendukung seluruh kegiatan sekolah dalam upaya meningkatkan literasi seperti saat jam istirahat selalu mendampingi peserta didik untuk membaca di perpustakaan, aktif bertanya tentang buku apa saja yang pernah dibaca dan bagaimana ceritanya, mendampingi peserta didik dalam menghasilkan karya yang dilakukan dengan mendorong pelaksanaan kegiatan mengisi mading sekolah, lomba menulis, dan lomba mendongeng.
b. Terdapat buku-buku yang bervariasi
Tidak sulit untuk menemukan buku di SDN Kalisari 1, Sayung, Demak. Peserta didik dapat menjumpai buku di pojok baca kelas dan perpustakaan. Buku-buku yang tersedia dalam pojok baca dan perpustakaan sangat bervariasi mulai dari fiksi maupun non-fiksi. Tidak hanya mengoleksi buku paket, pojok baca dan perpustakaan juga mengoleksi buku dongeng, komik, cerita pendek, kisah hewan, dan masih banyak lagi. Ketersediaan buku yang bervariasi akan membuat peserta didik memiliki banyak pilihan dalam memilih buku yang disukai untuk dibaca. Koleksi buku-buku perpustakaan tidak hanya mengandalkan buku dari pemerintah tetapi pihak sekolah juga membeli buku secara mandiri. Sedangkan ketersediaan buku-buku di pojok baca berasal dari pihak sekolah dan orang tua peserta didik yang sukarela membawakan anaknya buku untuk diletakkan di pojok baca dan akan dibaca bersama atau bertukar dengan teman sekelasnya.
c. Memiliki program peningkatan literasi yang rutin dilakukan
SDN Kalisari 1, Sayung, Demak memiliki program-program untuk meningkatkan literasi. Program-program tersebut dilakukan dengan rutin sesuai dengan jadwal. Misalnya kegiatan giat baca di perpustakaan maka akan terus dilakukan di jam istirahat. Sehingga perpustakaan tidak pernah kosong pengunjung. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) juga rutin dilakukan 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Pada program mengisi mading sekolah, konten atau karya yang dipajang rutin diganti setiap satu minggu sekali. Selain itu, terdapat lomba menulis dan bercerita yang dilaksanakan rutin setiap tanggal 17 Agustus untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta didik tentang memaknai cerita dan sekaligus untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa.
2 hal yang bisa ditingkatkan
a. Pengoptimalan fungsi teknologi untuk menunjang peningkatan literasi
Perpustakaan SDN 1 Kalisari 1, Sayung, Demak memiliki komputer yang dapat berfungsi dengan baik. Peserta didik kelas 5 telah didampingi untuk belajar dalam mengoperasikan komputer sebagai persiapan menghadapi ANBK. Sebaiknya peserta didik selain kelas 5 juga diberikan kesempatan yang sama untuk mengenal cara pengoperasian komputer. Dengan memiliki kemampuan mengoperasikan komputer maka akan memudahkan peserta didik untuk mengakses informasi atau membaca buku-buku digital. Sehingga peserta didik akan melek teknologi sejak dini. Dalam penggunaan komputer harus diawasi oleh guru atau penjaga perpustakaan.
b. Pembuatan jadwal untuk mengisi mading.
SDN 1 Kalisari 1, Sayung, Demak memiliki program untuk mengisi mading. Program ini dirancang untuk menampung karya peserta didik atau sebagai luaran dari kegiatan literasi yang dilakukan. SDN 1 Kalisari 1, Sayung, Demak memiliki satu mading dan hal ini hal ini perlu ditingkatkan lagi dimana satu kelas memiliki satu mading agar mampu menampung karya peserta didik secara menyeluruh. Membuat jadwal untuk mengisi mading juga penting dilakukan agar kegiatan ini terorganisasi dengan baik.
1 hal yang perlu didiskusikan
Menjaga minat peserta didik agar terus tertarik dan tidak bosan untuk meningkatkan literasi.
Program-program peningkatan literasi di sekolah memang rutin dilaksanakan. Namun, dalam pelaksanaannya peserta didik merasa bosan. Misalnya dalam pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah yang mendorong peserta didik untuk membaca 15 menit sebelum jam pembelajaran di mulai, lalu membaca di pojok baca, dan membaca di perpustakaan saat jam istirahat. Kegiatan-kegiatan tersebut hanya berpaku pada aktivitas membaca yang membuat peserta didik merasa bosan dan ketertarikan untuk meningkatkan literasi mengalami penurunan. Sebenarnya terdapat juga program lomba bercerita dan menulis namun itu hanya dilakukan setahun sekali. Perlu adanya terobosan baru agar kegiatan peningkatan literasi lebih bervariasi yakni dengan membuat program yang tidak sekadar membaca namun dapat juga dengan cara mendengar seperti mendengarkan cerita yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali agar kegiatan tidak monoton membaca. Hal ini bertujuan untuk membuat peserta didik tertarik untuk meningkatkan literasi.
3. Berdasarkan analisis tersebut, rancanglah sebuah kegiatan/program untuk menumbuhkan/meningkatkan lingkungan kaya literasi di sekolah tersebut. Rancangan Anda setidaknya meliputi informasi berikut:
a. Nama Sekolah: SDN Kalisari 1, Sayung, Demak.
b. Program/Kegiatan yang sudah berjalan:
- Giat Baca saat Istirahat di Perpustakaan
SDN Kalisari 1, Sayung, Demak mengarahkan peserta didiknya untuk membaca di perpustakaan saat jam istirahat. Buku di perpustakaan berasal dari pemerintah dan terdapat buku yang dibeli oleh pihak sekolah. Koleksi buku yang ada dalam perpustakaan meliputi buku fiksi dan non-fiksi.
- Pojok Baca
Buku yang terdapat di pojok baca adalah gabungan buku peserta didik dari rumah yang dibawa ke sekolah dan buku yang disediakan oleh sekolah. Setiap peserta didik diperbolehkan membaca buku milik temannya. Waktu pelaksanaan program ini secara fleksibel.
- Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dilakukan 15 menit sebelum memulai pembelajaran. Buku yang digunakan pada program ini adalah buku yang diperoleh dari pojok baca kelas. Peserta didik diberikan kebebasan dalam memilih buku yang disukai untuk dibaca selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
- Mading Sekolah
SDN Kalisari 1, Sayung, Demak  mendorong seluruh peserta didik untuk mengisi mading sekolah dengan penuh karya. Literasi tidak hanya diartikan sebagai membaca. Sekolah mengarahkan peserta didik untuk menghasilkan karya seperti membuat puisi, membuat cerpen, membuat pantun, dan membuat cerita gambar yang akan dipasang di mading. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi untuk terus menghasilkan karya. Setiap satu minggu sekali isi mading akan diganti dengan karya-karya baru peserta didik.
- Lomba Menulis
SDN Kalisari 1, Sayung, Demak mengadakan lomba menulis. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam menulis. Secara spesifiknya menulis yang dimaksud adalah menulis cerita pendek dan nulis cerkak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mewakili sekolah di perlombaan tingkat kecamatan. Lomba menulis dilaksanakan setiap 17 Agustus untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.
- Lomba Bercerita
Kegiatan lomba bercerita dilakukan saat 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Peserta didik diminta untuk bercerita tentang buku yang pernah mereka baca. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi peserta didik dan untuk mempersiapkan lomba ditingkat kecamatan.
c. Program yang bisa ditambahkan: Senandung Cerita
Program senandung cerita ini bermaksud agar peserta didik tidak hanya melakukan kegiatan peningkatan literasi dengan cara membaca tetapi juga mendengarkan. Program senandung cerita dilaksanakan satu bulan sekali di hari Selasa minggu pertama. Program ini dilaksanakan dengan peserta didik duduk bersama-sama di lapangan namun sesuai dengan kelas masing-masing dan di dampingi wali kelas. Kegiatan pada program senandung cerita ini peserta didik duduk untuk mendengarkan guru yang bercerita di tengah lapangan. Cerita yang disampaikan bisa dongeng, kisah perjuangan kemerdekaan, kisah hewan, legenda, ataupun dalam bentuk lainnya. Guru yang bertugas untuk menyajikan cerita dibuat terjadwal sehingga nanti semua guru akan merasakan bercerita di depan peserta didik. Setelah guru bercerita, Peserta didik didorong untuk menghasilkan karya atas cerita yang mereka dengar dan pahami. Dapat berupa cerita pendek, pantun, puisi, cerita gambar, gambar, atau dapat juga dengan melakukan role playing. Dalam pembuatan karya, guru kelas harus mendampingi para peserta didik. Orang tua atau wali murid diperbolehkan untuk melihat dan tergabung pada program senandung mendongeng hal ini bermaksud agar para orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dan mengetahui kelebihan dan kelemahan anak sehingga dapat mendampingi dalam melakukan perbaikan atau peningkatan di area yang dibutuhkan di rumah. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk secara bergantian mempresentasikan hasil karyanya. Dalam pelaksanaan program ini yang menjadi catatan adalah guru harus berlatih untuk menyajikan cerita sehingga saat mendapatkan jadwal menjadi penyaji cerita mereka akan siap dan dapat melaksanakan tugas tersebut dengan maksimal.
d. Pihak yang terlibat:
- Warga Sekolah:
Program senandung cerita melibatkan seluruh warga sekolah dimana kepala sekolah dan guru terlibat dalam mendapatkan jadwal menjadi penyaji cerita dan mendampingi peserta didik saat pelaksanaan program ini. Selian itu, juga memfasilitasi program misalnya dengan menyediakan pengeras suara, properti penunjang cerita, dan kertas untuk peserta didik menghasilkan karya.
- Orang tua:
Program senandung cerita melibatkan orang tua didalamnya. Dimana orang tua diundang atau diperbolehkan melihat pelaksanaan program tersebut dengan maksud dapat mengetahui perkembangan anaknya dan memahami area kelebihan dan kekurangan anak sehingga dapat melakukan perbaikan atau peningkatan untuk dilatih di rumah. Misalnya orang tua melihat anaknya kurang percaya diri, maka hal ini perlu diasah dan dilatih di rumah.
- Sastrawan dari Dewan Kesenian Daerah (DKD)
Sebelum pelaksanaan program senandung cerita, guru harus mempersiapkan diri dengan berlatih dan mengasah kemampuannya dalam bercerita. Sehingga para guru nantinya dapat bercerita dengan totalitas, penuh ekspresi, dan dapat menarik peserta didik. Agar dapat berlatih dengan maksimal maka perlu melakukan kerjasama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) untuk berdiskusi dan berlatih cara bercerita yang baik, totalitas, dan menarik peserta didik.
e. Target waktu yang ditetapkan
Waktu yang ditetapkan     : 1 bulan sekali (Setiap Selasa pada minggu pertama)
Durasi                      : 70 Menit
Waktu Pelaksanaan        : Sebelum dimulai pembelajaran, dilaksanakan di  lapangan sekolah
Kegiatan 1 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Mendengarkan cerita
Waktu                      : 20 Menit
Detail kegiatan             : Guru yang bertugas sesuai dengan jadwal akan menyajikan cerita di tengah peserta didik yang duduk di lapangan. Tugas peserta didik pada kegiatan ini adalah menyimak cerita yang disampaikan dengan cermat.
Kegiatan 2 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Menghasilkan karya
Waktu                    : 30 Menit
Detail kegiatan           : Peserta didik didorong untuk menghasilkan karya dan berkreasi sesuai dengan apa yang disukai. Peserta didik didorong untuk menuangkan pemahaman mereka atas cerita yang disajikan guru dapat berupa gambar, cerita pendek, cerita gambar, pantun, puisi, role palying, dan lain sebagainya.
Kegiatan 3 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Unjuk Karya
Waktu                    : 20 Menit
Detail kegiatan           :Peserta didik akan diminta oleh guru untuk memperlihatkan karyanya dan makna yang terkandung dalam karya tersebut. Dalam kegiatan ini peserta didik terlebih dahulu ditawarkan siapa yang ingin melihatkan karyanya kemudian juga memilih secara acak peserta didik untuk melihatkan karyanya di depan guru dan teman-temannya.
f. Indikator keberhasilan program
- Peserta didik hadir dan aktif berpartisipasi pada pelaksanaan program senandung cerita.
- Peserta didik menunjukkan antusiasme saat mendengarkan cerita ditandai dengan menampilkan berbagai ekspresi seperti tertawa, merasa haru, takut, dan sedih.
- Peserta didik secara aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dengan guru mengenai cerita yang telah didengarkan.
- Peserta didik mampu menghasilkan karya berdasarkan cerita yang telah didengarkan, seperti membuat gambar, cerita gambar, cerita pendek, puisi, role playing, atau dalam bentuk lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H