Selain itu, cerita yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tingkat kognitif peserta didik kelas 5 yang berada pada tahap operasional konkret agar mereka dapat memahami cerita dan mampu menuangkannya dalam puisi.Â
Saya membayangkan mengajar di salah satu SD di Jepara dimana seluruh peserta didik dalam kelas 5 berasal dari Jepara. Sehingga contoh cerita rakyat yang saya sediakan adalah cerita rakyat Ratu Kalinyamat dimana merupakan salah satu ratu yang ada di Jepara.
d.Melakukan evaluasi dan refleksi penting dalam pengembangan keterampilan literasi. Evaluasi dan reflesi dilakukan untuk memperoleh informasi yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Hal ini didukung  oleh (Sabariah, 2020) menyebutkan bahwa evaluasi adalah usaha untuk melihat tingkat ketercpaaian tujuan pembelajaran.
Penjelasan lebih lanjut melalui link Penyusunan Kegiatan Pembelajaran Keterampilan Literasi dengan Strategi Menulis KreatifÂ
DAFTAR PUSTAKA
Â
Aprilia, F., Neisya, N., Yanti, C. H., & Syaputri, K. D. (2022). Peningkatan Literasi Menulis Kreatif Melalui Gelar Wicara Daring. Jurnal Abdimas Prakasa Dakara, 2(1), 15–23.
Dewi, R. P., Setyaningrum, R. A., M, T. A. H., & Press, S. D. U. (2022). Menulis Kreatif Konteks Bahasa Indonesia. Sanata Dharma University Press.
Hariyono, H., Andrini, V. S., Tumober, R. T., Suhirman, L., Safitri, F., Efitra, E., & Sari, I. K. (2024). Perkembangan Peserta Didik : Teori dan Implementasi Perkembangan Peserta Didik pada Era Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Karo-Karo, I. R., & Rohani, R. (2018). Manfaat Media dalam Pembelajaran. Axiom: Jurnal Pendidikan Dan Matematika, 7(1).
Marhamah, M., Putra, E. D., & Ramadan, Z. H. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Nilai-Nilai Budaya Melayu Di Sekolah Dasar. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 2(3), 101–105.