Mohon tunggu...
Farah Dina Khoirunnisa
Farah Dina Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG UNISSULA 2024

Halo, saya merupakan mahasiswa PPG calon guru bidang studi matematika Univeristas Islam Sultan Agung 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

29 Desember 2024   19:20 Diperbarui: 29 Desember 2024   09:16 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Farah Dina Khoirunnisa, M.Pd.

Mahasiswa PPG bagi Calon Guru Bidang Studi Matematika Gelombang 2 Universitas Islam Sultan Agung 2024

Mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi dengan dosen pengampu Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.

 

Menurut pandangan filosofis Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, pendidikan (opvoeding) adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita harus menyadari bahwa anak merupakan individu yang unik yang terlahir dengan memiliki kodratnya masing-masing. Guru mirip seperti pemahat yang ahli dalam keadaan, jenis, estetika, dan teknik ukiran kayu. Seperti itulah seorang guru yang harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang ilmu mendidik, sehingga dapat mengukir manusia secara lahir dan batin.

Menurut Urie Bronfenbrenner, setiap anak memiliki minat, bakat, dan kemampuan kognitif yang unik tergantung pada latar belakang budaya di mana mereka dibesarkan. Peserta didik di dalam kelas memiliki latar belakang yang berbeda, profil belajar yang berbeda, minat yang berbeda, atau kecepatan belajar berbeda, sehingga kesiapan belajar dari masing-masing peserta didik juga berbeda. Melalui hal ini, diperlukan pembelajaran yang dapat mengakomodir seluruh kebutuhan peserta didik, yaitu melalui pembelajaran berdiferensiasi. Menurut Tomlinson (2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dengan memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) merupakan proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara dalam memahami informasi baru untuk semua peserta didik yang beraneka ragam dengan mendapatkan konten, mengolah, membangun atau menalar gagasan, mengembangkan produk pembelajaran, dan ukuran penilaian sehingga keanekaragamaan kebutuhan setiap peserta didik dana mencakup sehinggan pembelajaran dapat efektif.

Menurut Marlina (2019), komponen pembelajaran berdiferensisiasi meliputi diferensiasi konten, proses, dan produk, dan lingkungan belajar. Diferensiasi konten berkaitan dengan materi atau isi yang akan dipelajari oleh peseta didik. Diferensiasi proses berkaitan dengan upaya peserta didik dalam mengolah ide dan informasi yang diperoleh sehingga mencakup bagaimana peserta didik memilih gaya belajarnya, bagaimana peserta didik berkomunikasi serta berinteraksi dengan materi, dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar peserta didik. Diferensiasi produk berkaitan dengan peserta didik untuk menunjukkan hasil pengetahuan dan pemahaamn mereka. Diferensiasi lingkungan belajar berkaitan dengan perasaan dan kondisi peserta didik pada saat proses pembelajaran. 

Konten

Diferensiasi konten dilaksanakan dengan membedakan antara konten yang dibuat oleh guru dan metode yang diajarkan kepada peserta didik. Diferensiasi konten dilakukan dengan cara menyesuaikan materi pembelajaran dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik. Guru memberikan pilihan materi pembelajaran kepada peserta didik berdasarkan tingkat kesulitan, minat, atau metode pembelajaran yang disukai mereka. Melalui diferensiasi konten, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inklusif dan memaksimalkan potensi belajar setiap peserta didik sehingga dapat memberikan kesempatan untuk mengakses dan memahami materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Guru memastikan semua peserta didik dapat mengakses konten melalui berbagai sumber daya dan aktivitas pembelajaran, misalnya peserta didik diberikan kesempatan untuk membaca buku, menonton video, atau mendengarkan audio. Melalui hal ini, peserta didik yang belum paham menjadi paham dan peserta didik yang sudah paham dapat memperdalam materi yang diajarkan.

Proses

Diferensiasi proses dikaitkan dengan peserta didik yang menentukan sendiri materi yang akan dipelajarinya. Guru dapat merancang aktivitas pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif sehingga peserta didik dapat memahami konsep-konsep dasar yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dapat membuat kegiatan pembelajaran untuk menerima gaya belajar yang berbeda dari peserta didik. Gaya belajar visula dapat menggunakan teks, buku bergambar, video, atau alat yang lain. Gaya belajar auditori dapat lebih mudah mempelajari materi dengan mendengarkan rekaman audio, penjelasan guru secara lisan, diskusi, atau tanya jawab. Gaya belajar kinestetik dapat lebih mudah dengan melakukan aktivitas fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun