Mohon tunggu...
Neny Dwi Agustin
Neny Dwi Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sukaa menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru BK Bukan Momok, Melainkan Sahabat Siswa

31 Juli 2024   13:19 Diperbarui: 31 Juli 2024   13:21 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dewasa ini banyak sekali siswa beranggapan bahwa guru bk adalah guru yang suka marah-marah, merazia dan menghukum siswanya. Karena di kenyataannya guru BK kebanyakan menghukum siswa yang bermasalah, seperti bolos sekolah, memakai makeup ketika di sekolah, melanggar tata tertib sekolah, dan sebagainya. Oleh karena itu guru BK memberi hukuman berupa membersihkan toilet atau halaman sekolah hingga skorsing untuk memberikan efek jera kepada siswa. Sehingga setelah kejadian tersebut banyak siswa yang menghindari berurusan dengan BK karena mereka berprasangka negatif kepada guru BK.

Jadi bagaimana sih menjadi guru BK yang baik itu?

Guru BK (Bimbingan konseling) adalah seorang guru atau tenaga profesional yang memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa-siswinya, mulai dari bimbingan dan konseling di bidang layanan pribadi, belajar, sosial, hingga karir. Guru BK juga berfungsi sebagai tempat sharing atau teman curhat dan sahabat siswa dan juga sebagai arahan dan dukungan pada siswa dalam memberikan layanan konsultasi.

Seorang guru BK atau konselor juga wajib peduli pada kemaslahatan lho. Kemaslahatan disini bermakna bahwa seorang konselor harus memiliki rasa kepedulian, kesabaran, dan rasa penuh perhatian kepada konseli. Mengapa konselor wajib peduli kemaslahatan? Agar konseli atau siswa yang ingin berkonsultasi merasa aman dan nyaman ketika masalahnya diceritakan kepada orang lain.

Berikut ini yang wajib dimiliki oleh seorang konselor, yaitu :

1.Berpikir dengan cinta

Konselor harus mampu menalar kondisi yang ada, mampu menyesuaikan diri dengan konseli, dan mempunyai toleransi yang tinggi kepada konseli.

2.Merasakan dengan cinta

Sebagai seorang konselor harus mau memahami orang lain atas dasar subyektif, konselor harus bisa sadar bahwa konseli yang ditangani bukan dirinya dan konselor tidak boleh memaksakan keinginannya kepada konseli. Konselor juga harus mampu bersedia memperhatikan pikiran, perasaan dan tindakan orang lain.

3.Bertindak dengan cinta

Sebagai konselor tidak boleh sombong karena konselor merupakan helper atau penolong konseli. Konselor wajib berkata jujur kepada konseli dan konselor harus memiliki keterbukaan kepada konseli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun