Mohon tunggu...
mukhodatul afidah
mukhodatul afidah Mohon Tunggu... -

Penulis adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di daerah jawa timur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antropologi

13 Maret 2014   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAIN

Antropologi mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu lain itu juga memerlukan bantuan antropologi. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan antropologi di antaranya:

1.Geologi, ilmu yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi dan perubahannya, dibutuhkan oleh sub-ilmu paleo-antropolgi dan prasejarah untuk menentukan umur fosil makhluk primata, manusia zaman dulu, artefak (benda-benda karya manusia purba), maupun kebudayaan peninggalan zaman dahulu.

2.Paleontologi, dipergunakan untuk merekonstruksi/membangun ulang proses evolusi/perubahan secara perlahan-lahan dari zaman dahulu hingga sekarang dengan meneliti kerangka/fosil makhluk hidup yang ditemukan.

3.Ilmu Anatomi, meneliti cirri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia yang diperlukan untuk mendapatkan pengertian tentang asal mula penyebaran manusia serta hubungan antara ras-ras di dunia.

4.Ilmu Kesehatan Masyarakat, membutuhkan antropologi yang memberikan data mengenai sikap penduduk tentang kesehatan, tentang sakit, terhadap dukun, terhadap obat-obatan tradisional, terhadap kebiasaan dan pantangan makan dan lainnya. Sehingga dokter kesehatan masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan budaya dan adat penduduk setempat.

5.Ilmu Psikiatri, membutuhkan antropologi untuk mengetahui masalah latar belakang sosial-budaya yang biasanya menjadi penyebab penyakit-penyakit jiwa.

6.Ilmu Linguistik, mendapatkan kumpulan bahan etnografi (penggambaran tentang suku-suku yang hidup di bumi) dari antropologi berupa daftar kata-kata, catatan tentang tata bahasa, bahkan pelukisan lengkap mengenai bahasa yang kemudian digunakan untuk mengembangkan teori tentang asas bahasa. Antropologi juga membutuhkan pengetahuan kilat tentang bahasa penduduk yang dapat diperoleh dengan ilmu linguistik (ilmu tata bahasa).

7.Arkeologi, banyak mempelajari tentang kebudayaan kuno dalam zaman purba yang digunakan sebagai bahan penelitian menggunakan bekas-bekas bangunan kuno. Sementara antropologi mempunyai tugas meneliti sejarah kebudayaan yang lebih kuno dari kebudayaan tersebut.

8.Ilmu Sejarah, diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi karena masyarakat yang ditelitinya mengalami pengaruh dari kebudayaan luar. Sebaliknya, antropologi memberi bahan prasejarah sebagai pusat/pokok bagi tiap penulis sejarah. Konsep tentang kehidupan yang yang dikembangkan ahli antropologi akan memberi banyak arti bagi ahli sejarah.

9.Ilmu Geografi, memberikan pengertian tentang alam dengan melukiskan bumi dan ciri-ciri dari segala makhluk hidup yang menghuninya seperti hewan dan tumbuhan. Sebaliknya, ahli antropologi memerlukan geografi karena banyak masalah kebudayaan manusia dengan lingkungan alamnya.

10.Ilmu Ekonomi, memerlukan bahan komparatif (berdasarkan perbandingan) mengenai sikap kerja, sikap terhadap kekayaan, sikap gotong royong, dan lainnya yang didapatkan dari antropologi.

11.Ilmu Hukum, menggunakan antropologi untuk mendalami latar belakang kehidupan hukum adat. Sebaliknya, antropolgi memerlukan ilmu hukum untuk mempelajari pengendalian sosial dari kebudayaan.

12.Ilmu Administrasi, menggunakan antropologi untuk mendapatkan bahan tentang masalah yang berhubungan dengan agrarian (agraria), yang menjadi kompleks masalah (mengandung beberapa unsur yg pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan) administrasi.

13.Ilmu Politik, mempelajari hubungan antara kekuatan serta proses politik berbagai negara dengan berbagai macam sistem pemerintahan, yang dapat diketahui dengan antropologi. Sebaliknya, antropologi juga membutuhkan ilmu politik untuk menulis pemaparan etnografi tentang masyarakat.

Sumber: Pengantar Ilmu Antropologi (Prof. Dr. Koentjaraningrat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun