Mohon tunggu...
pesa pesa
pesa pesa Mohon Tunggu... -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Apresiasi untuk Komdis PSSI karena Sudah Menemukan Mafia Sepak Bola

22 Agustus 2013   16:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:58 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha komdis menemui para pemain, pelatih dan ofisial klub PSMS di Medan mendapatkan hasil. Hasil pertemuan tersebut dipakai sebagai bahan untuk membuat keputusan sidang komdis PSSI hari rabu kemarin. Untuk masalah gaji pemain, mohon maaf masih gelap kelanjutannya. Yang ada justru hukuman bagi para pemain PSMS yang ditunggak gajinya. Kali ini khusus masalah PSMS, komdis terfokus untuk membuat keputusan terkait mafia sepakbola yang sudah ditemukan dari lawatannya ke Medan.

Hasil Sidang komdis PSSI memutuskan untuk menghukum 3 ofisial klub PSMS dengan sanksi larangan aktif di sepakbola selama seumur hidup. Berikut kutipan resmi dari ketua komdis, Hinca Panjaitan:

"Larangan aktif seumur hidup, Sarwono selaku manajer tim, saryono sebagai pengurus, dan Heru Pramono selaku CEO PSMS karena diduga menerima uang dari oknum, 70 juta per orang,"

Ketiganya dianggap oleh Hinca terbukti telah bersekongkol dengan mafia sepakbola dari malaysia untuk mengalah ketika melawan PS Bangka dengan imbalan mendapatkan mahar Rp. 70 juta per orang.

Darimana Hinca mendapatkan bukti adanya mafia tersebut? kali ini Hinca sangat percaya dengan laporan para pemain PSMS adanya keterlibatan mafia sepakbola. YUp, yang dianggap bukti oleh Hinca adalah laporan para pemain PSMS yang katanya pernah bertemu oknum dari Malaysia tersebut.

Mari kita sama-sama apresiasi bahwa Hinca berani memutuskan adanya mafia sepakbola di Divisi Utama PT. Liga Indonesia. Sesuatu yang sebelumnya tabu untuk dilaporkan ke Hinca sebagaimana laporan-laporan sebelumnya yang ditolak mentah-mentah olehnya karena dianggap tidak cukup bukti untuk membenarkan adanya mafia sepakbola atau pengaturan skor.

Dan sayangnya, untuk kasus ini Hinca sama sekali tidak mengetahui identitas sang mafia tapi sudah memutuskan untuk menghukum para ofisial PSMS sebelum adanya klarifikasi dari sang terhukum. Semoga saja ini benar-benar dilandasi ingin membersihkan sepakbola Indonesia dari para pengatur skor dan mafia sepakbola yang menggerayangi liga Indonesia dan membenamkan Indonesia dalam titik nadir jebloknya prestasi Indonesia. Bukan sekedar pencitraan.

Karena sebelum ini, Hinca beberapa kali menolak laporan adanya pengaturan skor. Yang terbaru, tentu kita masih ingat dengan ditolaknya laporan dari klub Deltras karena dianggap buktinya tidak cukup kuat.

Dan sudah selayaknya bagi Komdis pimpinan Hinca untuk menelusuri lebih lanjut efek gunung es yang bisa jadi apa yang mereka dapatkan dari kasus PSMS hanyalah secuil dari banyaknya kasus serupa di liga Indonesia. Jika komdis mau menginvestigasi hal ini, mari kita sama-sama kasih jempol untuk Hinca. Jangan sampai nanti ada yang nyeletuk, mafia kok teriak mafia pak Hinca...!!! :)

Salam Olahraga

Wassalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun