Mohon tunggu...
pesa pesa
pesa pesa Mohon Tunggu... -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jauhkan Tunggakan Gaji di Liga Unifikasi?!

10 September 2013   10:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sekuat apapun komitmen pemain, kalau urusannya dengan perut tetaplah tidak akan bisa ditutupi.

Liga boleh jeger dan laki tapi urusan tunggakan gaji tak bisa dipungkiri masih saja terjadi.

Bahkan klub sekelas Sriwijaya FC dan Persija Jakarta sebagai maskot liga laki juga masih nunggak gaji. Bukan hanya 1 bulan gaji tapi 2 bulan dan bahkan lebih lagi.

Klub Persija malah masih ngutang gaji pemain di musim kemarin ketika ada pemberontakan KPSI.

Bambang Pamungkas dan Leo Saputra sampai harus rela bercerai dengan Persija karena tidak ingin hanya kerja rodi. Bermain tapi tidak dapat gaji.

Tidak dapat dipungkiri kondisi ini terjadi di banyak klub di liga ISL dan IPL yang resmi.

Akankah hal ini akan terus terjadi di negeri Indonesia ini?

Djokdri dan Hinca boleh saja berargumentasi para pemain tidak boleh berlaku diluar koridor profesionalisme olahraga sepakbola untuk menuntut gaji.

Bahkan untuk membuktikan omongannya, Hinca sudah memberi sanksi bagi para pemain PSMS yang menuntut 10 bulan gaji.

Tapi sudahkah petinggi PSSI menyadari klub juga yang menghianati arti profesionalisme olahraga itu sendiri dengan menunggak gaji?!

Jika para pemain PSMS yang menuntut gaji sudah disanksi, lalu apa hukuman bagi klub-klub yang menunggak gaji?

Jangan jadikan banyaknya klub yang menunggak gaji sebagai alasan untuk membela diri.

Urusan perut memang bikin orang lupa diri. Jangankan berfikir untuk berlaku profesional jika main tidak digaji. Mereka bukan anak kecil lagi yang bermain untuk senang-senang dan tidak ada tanggungan anak istri.

PSSI harus tegas membuat aturan klub yang akan ikut liga unifikasi. Agar permasalahan keuangan akut saat ini tidak terulang lagi.

Kalau tahun depan masih saja terjadi, berarti kita masih kalah sama keledai. Keledai saja tidak mau jatuh ke lubang sama dua kali.

Tentu seharusnya lebih pintar PSSI. Jauhi semua hal yang mengarah ke perbudakan dan kerja rodi. Dengan tidak ada lagi klub yang nunggak gaji di liga unifikasi nanti.

Persatuan PSSI dan KPSI sudah terjadi dengan jargon demi merah putih. Saatnya persatuan liga ISL dan IPL juga terjadi demi prestasi dan sesuap nasi tanpa tunggakan gaji..;)

Salam Olahraga

Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun