"Sejauh ini, kami menunggu perkembangam dan menuntut laporan PT LI. Hal seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi," pungkasnya. Cek disini.
Dengan kenyataan diawal penyelenggaraan ISL, syarat dan ancaman BOPI sepertinya tidak punya "nilai" dan "harga" di depan PT Liga Indonesia, sebaiknya kesebelas pemain PSMS Erwin Ramadhana (kiper), Ardana Siregar (kiper), Zulham Saputra (kiper), Dodi (stopper), Hardiyantono (kapten, stopper), Alamsyah Nasution (gelandang), Susanto (bek), Aidun Sastrautami (gelandang), Tri Hardiansyah (gelandang), M Irvan (gelandang) dan Wiganda Pradika (bek) tidak terlalu berharap kepada BOPI.
Kasihan para pemain ISL dengan berbekal seadanya dan tempat tidur sedapatnya, mereka berjuang mendapatkan haknya 10 bulan gaji yang ditunggak klub PSMS. Dan mereka bersepakat tetap bertahan di Jakarta hingga hak mereka dirampungkan. Jeritan hati mereka, ditulis dalam spanduk yang menyatakan,
"Kami Butuh Nasi, Bukan Janji".
"Kami bukan pengemis, kami bukan peminta-minta. Kami Pesepakbola PSMS Medan HANYA MEMINTA HAK KAMI Yang belum dibayar 10 bulan oleh Pengurus". Miris.
Salam Olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H