Apa kabar dengan pernyataan La Nyalla,
“Kalau dulu kan, pertandingan dua bulan lagi sudah ditunjuk wasit yang akan memimpin. Sekarang nggak lagi. Sehari sebelum pertandingan kita kopyok (acak) dulu lewat komputer. Nama wasit yang keluar itulah yang akan memimpin suatu pertandingan. Patokannya hanya satu, wasit tidak boleh berasal dari daerah yang sama dengan klub yang bertanding. Misalnya, yang main klub dari Jawa Timur, ya wasitnya dari Jawa Barat,”
dikutip dari rekan kompasianer Om Prim disini.
Sebuah perubahan sistem yang coba diterapkan oleh La Nyalla untuk mengurangi kemungkinan masuknya mafia wasit. La Nyalla beranggapan bahwa dengan sistem acak dan penunjukan wasit saat hari H bisa meminimalisir adanya main mata antara tim yang bertanding dengan perangkat pertandingan.
Penulis tidak hendak membahas tingkat keberhasilan cara tersebut tapi lebih kepada realisasi yang diucapkan LNM. Karena penulis mendapatkan surat penugasan wasit yang dipampang jelas di web operator liga ISL. Berikut capture surat penugasan yang ditanda tangani oleh PSSI melalui sekjen Hadiyandra tanggal 16 Mei 2013 untuk jadwal antara 21-27 Mei 2013.
[caption id="attachment_263029" align="aligncenter" width="646" caption="Surat Penugasan Perangkat Pertandingan - dikutip dari PT Liga Indonesia"][/caption]
Disitu tertulis perangkat pertandingan yang berjumlah 5 orang yang sudah ditetapkan waktu dan laga mana saja yang akan dipimpinnya. Tentunya kelima orang tersebut tidak semuanya wasit karena pasti harus ada asisten wasit, pengawas pertandingan dan yang pasti wasit sebagai pengadil di lapangan.
Untuk mengetahui mana wasit, mana selain wasit, tinggal di-compare saja dengan daftar wasit yang memimpin kompetisi ISL karena wasit-wasit tersebut sudah ditetapkan diawal berjumlah 16 wasit. Tapi dari ke-16 wasit tersebut ternyata ada wasit yang tidak masuk daftar 16 wasit diawal penunjukan yaitu Moch Adung asal DKI Jakarta. Mungkin wasit tersebut sebagai wasit pengganti karena salah satu wasit yang sudah pasti "diparkir" sampai akhir musim adalah Aeng Suarlan karena telah membuat keputusan kontroversial pada laga yang melibatkan tuan rumah Sriwijaya FC. Atau bagi panpel atau klub, mungkin mereka sudah hafal wasit-wasit ISL.
Berikut ini daftar wasit yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh operator Liga PT. Liga Indonesia yang dikutip dari sini :
No. Nama (Asal/Pengprov PSSI)
1. Suharto (DKI Jakarta)
2. Yandri (DKI Jakarta)
3. Novari Iksan (DKI Jakarta)
4. Ahmad Suparman (Jawa Barat) : dihukum 4 pekan
5. Maslah Iksan (Sumatera Utara) : dihukum 12 pekan
6. Thoriq M Alkatiri (Jawa Barat)
7. Oki Dwi Putra (Jawa Barat)
8. Aeng Suarlan (Jawa Barat) : diskors sampai akhir musim
9. Najamuddin Aspiran (Kalimantan Timur)
10. Kusni (Kalimantan Timur)
11. Dodi Setia Purnama (Jawa Barat)
12. Jerry Elly (Jawa Barat) : dihukum 6 pekan
13. Prasetyo Hadi (Jawa Timur)
14. Iwan Sukoco (Jawa Timur)
15. Handri Kristanto (Jawa Timur)
16. Muslimin (Sulawesi Selatan)
So, apakah kekhawatiran La Nyalla bakal terjadi jual beli wasit masih berlangsung karena nama wasit yang akan memimpin sudah diketahui?
“Tapi sekarang, entah klub tuan rumah, klub tamu atau siapa saja yang punya uang, langsung tembak di tempat. Begitu dapat nama wasitnya, hari itu juga dia langsung dihubungi. Repot kita jadinya ini, “ keluh La Nyalla. Cek disini.
Mari kita tanya sama rumput yang bergoyang, karena kalau tanya kompasianer pendukung ISL disuruh lapor polisi dulu kalau bertanya adanya mafia sepakbola...:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H