Berani mensomasi, berarti PSSI juga harus berani membeberkan situasi sebenarnya. AW memang sudah seharusnya memberi bukti dan PSSI pun juga sudah seharusnya menjelaskan situasi apa adanya dari hasil hak siar TV. Walau bagaimanapun, PSSI bukan milik para pengurusnya tapi sebagai perwujudan dan perwakilan rakyat "pecinta bola".
Masalah transparansi keuangan seperti jadi momok bagi lembaga yang satu ini. Era keterbukaan dan transparansi keuangan yang digagas di era kisruh, sepertinya belum terlihat hasilnya. Jangan tanya keterbukaan keuangan di era sebelum kisruh alias jaman Nurdin Halid dan sebelum-sebelumnya.
Bahkan di Era NH yang notabene saat ini banyak kaki tangannya menguasai PSSI, masalah keuangan jadi satu alasan "pemberontakan". Rasanya susah bener mendapatkan hasil audit keuangan di PSSI. Padahal saat itu, PSSI era NH "menggerogoti" uang rakyat. Tapi kejelasan uang masuk dan keluar, tidak jelas rimbanya. Yang ada justru, lari kesana kemari untuk menghindari audit. Maka terjadilah apa yang terjadi. Dan gerombolan tersebut akhirnya membentuk KPSI yang digawangi LNM cs. Dan saat ini akhirnya menguasai PSSI setelah berjuang merebut PSSI selama 2 tahun.
So, jika PSSI merasa tidak bersalah, lanjutkan somasi yang ada dan bukalah sejelas-jelasnya arus uang masuk dan keluar. Jika mereka benar-benar profesional dan bersih, tentu hal ini bukan perkara sulit. Apalagi yang disentil baru satu uang masuk dari hak siar TV timnas U19...:). Toh kata PSSI, inilah babak baru era keterbukaan PSSI saat ini. Semoga masalah keterbukaan ini bukan hanya OMDO.
Salam Olahraga
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H