Mohon tunggu...
pesa pesa
pesa pesa Mohon Tunggu... -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Akankah Ada Penyesalan Rahmad Darmawan Menjadi Pelatih Timnas Garuda?

25 Maret 2013   15:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:14 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akui, saya yang salah. Kenapa mau ke Persija. Saat itu saya mau ke Persija karena dijanjikan akan ada Agu Casmir (bek Timnas Singapura), De Porras (mantan striker Persija dan PSIS Semarang), dan Ronald Fagundes (gelandang Persik Kediri). Ternyata semua nama-nama besar itu kabur,” kata Rahmad. (sumber: bola.kompas.com)

Itulah sekelumit penyesalan Rahmad Darmawan ketika menangani klub Persija Jakarta. Sebelumnya, penulis pernah menulis artikel tentang Rahmad Darmawan disini, di artikel tersebut penulis menggambarkan karakter RD sebagai pelatih. RD harus diberi keleluasaan dalam memilih pemain untuk mendapatkan prestasi dari tangan dinginnya. Ketika di Persija, RD tidak bisa memilih pemain-pemain yang akan memperkuat timnya, padahal memilih pemain merupakan tugas dan kewajiban seorang pelatih kepala. Hasilnya, Persija jeblok di liga.

Jangan-jangan, RD juga akan menyesali sikapnya untuk menerima tampuk pelatih timnas yang dibentuk oleh BTN kemaren, karena ternyata yang bermain hanya pemain ISL plus pemain pengganti Irfan Bachdim yang bermain di klub Thailand. Tidak ada nama Raphael Maitimo, Andik Virmansyah, Taufik dan Tibo. Stephano Lilipaly yang merupakan gelandang mumpuni dari klub Almere City, malah sudah dicoret lebih awal dengan alasan administrasi yang belum beres, tapi dibantah oleh Habil Marati bahwa urusan administrasi Fano sudah beres dari PSSI nya belanda. Diego Michels juga didepak dengan alasan kondisinya yang dianggap tidak cukup ideal karena sudah 3 bulan tidak bermain sepakbola, padahal Diego bukan termasuk 14 pemain yang membangkang latihan karena kecapean.

Secara skill, stamina dan mental bertanding, sebenarnya nama-nama tadi sangat layak untuk bermain di timnas Indonesia. Tapi sayang, mereka tidak masuk dalam kelompok Liga Laki yang bisa main "tampol-tampolan" jika diperlukan. Hasilnya, RD tidak bisa mengeluarkan segenap kemampuannya dan hasil olah tangan dinginnya, Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi yang mayoritas menurunkan pemain U22.

Kabar yang beredar bahwa nama pemain sudah didaftarkan tanggal 15 Maret 2013 sebagaimana RD didaftarkan pada waktu itu. Makanya sangat logis, kalau wakil BTN, Herbiansyah, marah-marah karena sebagian pemain yang sudah didaftarkan dicoret dari tim gara-gara mangkir latihan karena capek. Itu kalau infonya benar.

Kalau dulu, RD mundur dari timnas karena merasa yang ada di timnas tidak mewakili semua pemain terbaik Indonesia (baca: tidak ada pemain ISL karena dilarang FIFA). Tapi sekarang, katanya demi merah putih, semua pemain timnas yang bermain berasal dari ISL plus tambahan Irfan Bachdim yang bermain di Liga Thailand, RD tidak protes malah menerima tantangan untuk menjadi pelatih timnas.

Sepertinya, keinginan penulis untuk melihat penyesalan RD sebagaimana penyesalannya ketika melatih Persija bakal jauh dari harapan. Ketika nama Andik sebagai icon "Messi nya Indonesia" ditanyakan kenapa tidak diturunkan, RD malah menjawab lain. Ia malah menjawab pergantian Ridwan oleh Irfan Bachdim. Dan RD merasa puas dengan skuadnya dan optimis Indonesia masih bisa lolos ke Piala Asia 2015.

Tidak ditemui kalimat-kalimat penyesalan meluncur darinya seperti ini:

Saya akui, saya yang salah. Kenapa mau jadi pelatih Timnas. Saat itu saya mau ke Timnas karena dijanjikan akan diperkuat semua pemain terbaik Indonesia, akan ada Diego Michels (bek tangguh Timnas, tapi sayang dia bermasalah dengan Lalu Mara yang merupakan anak buah Bakrie Group), Andik Virmansyah (Messinya Indonesia, sayang dia bermain untuk klub IPL Persebaya), Stefano Lilipaly (Pemain Naturalisasi dan ex pemain timnas Belanda kelompok umur, sayang tidak bermain untuk klub ISL), Titus Bonai (Penyerang yahud dari klub Semen Padang yang merumput di liga IPL) dan Raphael Maitimo (bek dan gelandang tangguh timnas Indonesia, sayang tidak bermain untuk klub ISL). Ternyata semua nama-nama besar itu dilarang bermain oleh ......,”.

Tetap semangat dan Optimis, masih ada 4 games lagi..:)

Salam Virus Optimis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun