Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemerah Bibir

24 November 2024   23:25 Diperbarui: 24 November 2024   23:27 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerah Bibir

Aku ingin menjadi pemerah bibirmu:
senantiasa menjagamu atas apa-apa yang akan menempel di sana, dan akan menambah kecantikanmu lebih bercahaya.

Tak ada khawatir yang menghantuimu nanti, sebab telah aku pulangkan setiap pucat, dan layu kubunuh mati. Tak ada lagi, sebab mereka akan jauh lebih takut melihat intim kita yang ngeri dan peduli.

Dan aku ingatkan padamu bila mulai memudar setiap warna. Hendakmu lihat purnama. Sebab kau akan menemukan pemahaman bahwa tentu masih kau yang tetap sempurna.

Pemalang,  24 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun