Hujan Mengalirkan Kamu
Bayangan itu kembali mengurung niatku untuk pergi jauh, bahwa sesekali ingin hilang dan tak lagi tumbuh. Tapi semua itu berupa sia-sia, sebab semakin aku mencoba melupakannya maka semakin besar pula dan berat tanpanya.
Maka, bisaku hanya berdoa juga rela supaya redam dan cair segala lebam, yang membeku cukup lama pada dada yang begitu dalam. Lain kata bukan pula aku begitu tak suka, kurasa cinta tak selalu kalimat memilikinya. Melepaskan bersama pilihannya salah satu bentuk ikhlas jatuh cinta istimewa.
Hujan kali ini jatuhkan sisa cerita kala itu, mengalirkan deras kamu. Mengais kembali sisa tangis yang mengerak dan melumut dalam batin, izinkan aku kembali mengenangmu meski ujungnya nanti kembali prihatin.
Pemalang, 7 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H