Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Mengalirkan Kamu

7 November 2024   22:16 Diperbarui: 7 November 2024   22:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan Mengalirkan Kamu

Bayangan itu kembali mengurung niatku untuk pergi jauh, bahwa sesekali ingin hilang dan tak lagi tumbuh. Tapi semua itu berupa sia-sia, sebab semakin aku mencoba melupakannya maka semakin besar pula dan berat tanpanya.

Maka, bisaku hanya berdoa juga rela supaya redam dan cair segala lebam, yang membeku cukup lama pada dada yang begitu dalam. Lain kata bukan pula aku begitu tak suka, kurasa cinta tak selalu kalimat memilikinya. Melepaskan bersama pilihannya salah satu bentuk ikhlas jatuh cinta istimewa.

Hujan kali ini jatuhkan sisa cerita kala itu, mengalirkan deras kamu. Mengais kembali sisa tangis yang mengerak dan melumut dalam batin, izinkan aku kembali mengenangmu meski ujungnya nanti kembali prihatin.

Pemalang, 7 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun