Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Jajar

6 Oktober 2024   14:51 Diperbarui: 6 Oktober 2024   15:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindu Jajar
Oleh: A.A

Sesuatu berdiri tegak mengapit jalan,
Tapi tak lebih besar dari kepedulian.
Tinggi yang tak lebih dari doa,
Yang dititipkan kepada langit tak bersangga.
Ia serupa gerbang masuk daerah,
Seperti menuju rumahmu supaya cinta basah.

Terkenal berumur ratusan tahun,
Tapi tak lebih keramat dari kenangan pahit yang menahun.
Seringkali beberapa orang melakukan semadi,
Tetap menakutkan dan sakral mereka yang tiba-tiba pergi.

Di Sikasur tak ada yang luntur,
Ialah pohon raksasa randu jajar.
Namun ada yang gugur,
Kita yang dilumuri rindu jajar.

Pemalang, 6 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun