Sesuatu berdiri tegak mengapit jalan,
Tapi tak lebih besar dari kepedulian.
Tinggi yang tak lebih dari doa,
Yang dititipkan kepada langit tak bersangga.
Ia serupa gerbang masuk daerah,
Seperti menuju rumahmu supaya cinta basah.
Terkenal berumur ratusan tahun,
Tapi tak lebih keramat dari kenangan pahit yang menahun.
Seringkali beberapa orang melakukan semadi,
Tetap menakutkan dan sakral mereka yang tiba-tiba pergi.
Di Sikasur tak ada yang luntur,
Ialah pohon raksasa randu jajar.
Namun ada yang gugur,
Kita yang dilumuri rindu jajar.
Pemalang, 6 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H