Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Gadis Kesepian

23 September 2024   22:44 Diperbarui: 23 September 2024   22:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang Gadis Kesepian
Oleh: A.A

Aku temui gadis dikesepian
dengan beralas keraguan, beratap kesedihan. Adakah sinar memancar untuk membakar, kerak tangis yang lama kian hari semakin bengis.

Matanya surut, bibirnya berkabut. Aku tanya kenapa tak pulang ke rumah, ia jawab aku tak ramah. Bukan karena ia tak mau, memang ia sekarang tak punya. Sadarku.

"Angin badai tak lebih kencang dan menakutkan, daripada perginya seseorang yang disayang pergi tanpa pamitan." Ucapnya padaku. Juga ia berkata tidak apa-apa pada setiap yang sementara ada untuk menjeda lukanya.

Kau lihai menipu kesedihan dengan diammu, meski aku tahu rasa sakitmu. Tubuhku terkunci, dan aku menemukan sedikit arti. Sebab diam lebih dihormati, daripada berperasaan pada seseorang yang cintanya telah mati.

Pemalang, 23 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun