Mohon tunggu...
Perutu Yonto
Perutu Yonto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar

Pengajar dan Pedagan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manusia dan Tuhannya

25 November 2023   00:14 Diperbarui: 25 November 2023   00:16 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah manusia yang tidak mengalami masalah dalam hidupnya?. Siapakah yang terlepas dari sikap buruk orang lain atau bahkan mengalami dampak dari kesalahannya sendiri?. semua manusia sudah pasti dan tanpa terkecuali, mengalami persoalan dengan segala bentuknya masing-masing. Persoalan itu mungkin karena keuangan, pendidikan, pekerjaan, dan pastinya semua itu harus

 dilewati dengan memanjatkan doa kepada sang pencipta dan pemilik kehidupan ini, bahkan masalah yang sangat berat hingga meneteskan air mata oleh karena mungkin orang yang kita sayangi harus jatuh sakit yang membutuhhkan banyak sekali biaya sampai berujung kematian atau bahkan kita sendiri yang mengalaminya dan tak berdaya, kita pasti datang kepada Tuhan yang kita percaya

 dengan harapan Tuhan akan menyelesaikan persoalan kita. Namun siapa yang pernah berpikir bahwa apa yang kita harapkan sebagai manusia kepada Tuhan seringkali mendapat jawaban yang berbeda bahkan tidak sama sekali dijawab. Apakah ada Tuhan?, atau memang Tuhan ada hanya tidak menjawab, atau Tuhan hanyalah anggapan kita saja oleh karena kepercayaan yang turun-temurun

 diciptakan oleh nenek moyang?. Sudahlah itu, toh Tuhan memberi kita nafas kehidupan hingga saat ini. Dalam setiap keadaan yang terjadi dalam hidup kita, tentu membuat kita meresponnya dengan doa meminta kepada sang pemilik hidup ini untuk mengubahkan keadaan kita dari terpuruk menjadi baik, entah itu sakit-penyakit yang menimpah keluarga kita atau bahkan kita sendiri, entah itu

 masalah ekonomi yang sulit, atau apapun itu yang menggoyahkan jiwa kita pasti selalu meresponinya untuk Tuhan mengubahkan keadaan itu. Tetapi siapa yang pernah berpikir bahwa yang kita minta kepada sang pencipta hanyalah sebuah solusi sementara dari setiap persoalan yang memang harus kita lewati yaitu meminta dalam doa agar keadaan itu segera berlalu padahal keadaan yang

 terpuruk justru membuat kita semakin dekat kepada Tuhan yang kita percaya. Apakah kita pernah berpikir bahwa keadaan yang selalu diubahkan akan membuat pribadi kita dimanjakan dengan keadaan yang mudah hingga membuat pribadi ini tak pernah berpikir bahwa keadan yang selalu diubahkan selalu dan selalu justru menciptakan satu ruang dalam diri manusia pribadi yang tidak

 pernah mau bergerak maju dalam membentuk pribadinya. Tabiat manusia adalah berdosa yang kita semua percaya bahwa sang pencipta tidak menginginkan umatNya terus hidup dalam dosa. Keadaan yang terus baik sudah pasti membuat manusia lupa mengoreksi dirinya sendiri dan mulai membawa kepada Tuhan. Manusia selalu membawa mengundang Tuhannya untuk

 menyelesaikan persoalan-persoalan yang berat itu tetapi apakah manusia mau mengundang Tuhannya mengusik kehidupan kotornya? Apakah manusia berani berdiskusi dalam doa dengan Tuhannya mengenai kehidupan yang gelap dalam dirinya?. Ada satu kutipan yang sangat unik dan menarik sekaligus menyeramkan jika direnungkan baik-baik, yaitu kutipan dari seorang bernama Fyodor Dostoyevsky dari Rusia pernah mengatakan:

In the reminiscence of every human heart there is something that one can not reveal except to his friend, even though in secret. But there is something else that one can not reveal even to his friend, he can only reveal to himself. But there is something more that one can not reveal even to himself.

(di dalam kedalaman lubuk hati manusia selalu tersimpan rahasia yang tidak mungkin bisa diungkapkan kepada semua orang kecuali kepada seorang sahabat. Meskipun demikian, masih ada rahasia yang lain yang tidak bisa diungkapkan bahkan kepada seorang sahabat, dia hanya bisa mengungkapkan kepada dirinya sendiri, tetapi lebih dari itu, masih ada lagi rahasia yang tidak mungkin diberitahukan bahkan kepada dirinya sendiri).

Kita bisa hebat di depan orang lain, kita bisa menjadi public figure, pejabat negara atau bahkan pemimpin agama boleh saja menikmati ketenarannya oleh karena kebijakan-kebijakan yang menguntukkan bagi orang banyak. Namun siapa sangkah masing-masing manusia memiliki sisi gelapnya yang lebih penting dari pada keadaannya untuk dibawah kepada Tuhannya. Akhirnya dari

 semua itu kita perlu menyadari bahwa bukan keadaan yang terpenting untuk diubahkan sang pencipta tetapi pribadi kitalah yang paling utama untuk diubahkan. Kegelapan dari setiap sisi kehidupan kita harusnya membtuhkan keberanian untuk membawanya di hadapan sang pemilik hidup ini. memang Tuhan yang tanpa kita angappun mengetahui setiap detail dari setiap aspek kehidupan

 manusia, sudah pasti mengetahuinya bukan karena kepercayaan yang turun-temurun, tetapi saya sendiri sebagai pribadi manusia sangat mempercayai bahwa Tuhan mengetahui setiap detail kehidupan saya. Hidup orang lain menjadi urusannya dengan Tuhannya, tetapi hidupku harus menemukan satu titik untuk membawa kehidupan gelap itu di hadapan Tuhanku dan bukan mengabaikan

 keadaan yang saya inginkan untuk diubahkan tetapi untuk apa sebuah keadaan yang diubahkan tanpa membiarkan Tuhanku masuk mengusik kehidupan kotor itu hingga membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi pribadi tanpa topeng. Yang mengetahui setiap itu hanyalah saya dan Tuhanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun