Halo para pembaca, pada postingan kali ini saya akan membahasa mengenai pemain wanita terbaik untuk cabang olahraga bulu tangkis yang paling terkenal di masa nya dan bahkan sampai saat ini kita pasti masih mengenalnya. Siapakah dia? Dia adalah Susi Susanti, pemain bulu tangkis wanita asal Indonesia yang lahir di Tasik Malaya ini telah membawa dan membanggakan nama Indonesia di dunia Internasional dan dia adalah pemain putri terbaik yang pernah di miliki Indonesia sampai saat ini. Semangat yang dimiliki sejak ia masih kecil membuat nya menjadi pemain hebat seperti saat ini. Pemain yang menyukai bulu tangkis sejak duduk di bangku SD ini mendapat dukungan dari orang tuanya untuk terus belajar badminton, hal ini membuatnya semakin mantap untuk menjadi atlit. Ia memulai karirnya dari memenangi kejuaraan bulu tangkis tingkat junior. Akhirnya ia pindah ke jakarta dan berpikir untuk lebih serius dan tekun untuk mendalami karirnya. Di Jakarta Susi tinggal di asrama dan disekolahkan di sekolah khusus atlet. Pergaulannya pun terbatas dengan sesama atlet sampai-sampai pacaran pun dengan atlet. Jadwal latihannya pun sangat padat tapi itu tidak membuat semangatnya turun. Jadwal latihan enam hari dalam sepekan tetap ia lakukan dengan rutin mulai dari senin sampai sabtu dari pukul 07.00 sampai pukul 11.00 dan ia harus menyambung lagi latihannya jam 15.00 sampai pukul 19.00. Selama Ia tinggal di asrama ternyata makan, tidur, dan pakaiannya pun di atur. Sepatu-sepatu dengan hak tinggi pun tidak boleh ia gunakan karena untuk mencegah terjadinya keseleo. Bahkan waktu libur pada hari minggu tidak dapat ia gunakan untuk jalan-jalan ke Mall atau tempat lainnya karena lelah setelah latihan yang padat. "Disiplin dan Konsentrasi adalah kunci dari sukses" sebutnya. Akhirnya ia menyadari bahwa segala sesuatu hasil yang terbaik perlu perjuangan dan pengorbanan. “Kalau mau santai dan senang-senang terus, mana mungkin cita-cita saya untuk jadi juara bulutangkis tercapai? Sekarang rasanya puas banget melihat pengorbanan saya ada hasilnya. Ternyata benar juga kata pepatah: Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” kata Susi mengenang. Pada awal karirnya Susi sudah berhasil menjadi juara Indonesian Open. Berkat kegigihan dan ketekunannya akhirnya Susi berhasil menyumbangakan prestasi dan Gelar Piala Sudirman untuk tim Indonesia di ajang perlombaan Sudirman Cup untuk pertama kalinya dan sampai saat ini rekor Susi dalam bermain bulu tangkis belum pernah terpecahkan. Setelah itu banyak gelar-gelar dan prestasi yang semakin banyak ia raih. Ia menjadi pemain bulutangkis wanita dunia dengan rekor menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993. Boleh di bilang puncak karirnya berada pada tahun 1992 karena pada saat itu ia lagi-lagi menyandang gelar huara tunggal putri cabang bulutangkis di olimpiade barcelona. Susi pada saat itu menjadi wanita pertama yang menyumbangkan emas pada Indonesia. Hal yang unik terjadi saat Alan Budi Kusuma yang waktu itu adalah pacarnya juga turut menjadi juara di tunggal putra. Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulutangkis Barcelona yang mereka dapat. Seketika pula banyak media asing menjuluki mereka sebagai "Pengantin Olimpiade" dan hal ini menjadi kenyataan di saat ini. Susi kembali menyandang gelar dan membawa pulang medali perunggu pada olimpiade Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1996. Susi juga berhasil menorehkankan prestasi lain dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia. Puluhan gelar seri grand prix berhasil ia raih sepanjang karirnya. Saat masih menjadi pemain yang aktif, Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai panutan yang baik untuk para pemain lainnya. Ia adalah orang yang sangat disiplin untuk waktu latihan dan juga jadwal di luar latihan. Dalam setiap pertandingan ia selalu menunjukan sikap yang tenang dan permainan yang tanpa emosi bahkan sekali pun ia sudah tertinggal jauh dari lawannya. Semangat pantang menyerah nya selalu meyakinkan para pendukungnya bahwa ia pasti akan memberikan permainannya yang terbaik. Puluhan gelar tingkat Internasional telah ia raih dan ada satu sikap seorang pemenang sejati dari dalam dirinya yaitu sikap rendah hati dan terus ingin belajar untuk menjadi yang lebih baik. Baginya kekalahan itu bukan akhir segalanya justru pada saat ia kalah berarti ia masih di beri kesempatan untuk berkembang dan menghindari sikap sombong. Sikap ini perlu di terapkan bagi para generasi muda di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H