Mohon tunggu...
DodiWidia Nanda
DodiWidia Nanda Mohon Tunggu... Dosen - Ancora Imparo: I'm still learning: saya masih belajar

Pembelajar selamanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hj. Elviana Bukan Politikus Biasa

11 November 2018   13:15 Diperbarui: 12 November 2018   17:19 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pertama kali melihat judul artikel ini, pertanyaan pertama yang mungkin muncul di benak para pembaca yang belum mengenal beliau lebih dekat adalah tentang alasan kenapa salah satu Kartini zaman kontemporer ini sampai-sampai dijuluki sebagai "bukan politikus biasa". Akan tetapi, bagi masyarakat yang benar-benar mengikuti perjalanan karir wanita kelahiran 10 November 1966 ini sedari awal, tentu sudah sangat paham dengan sepak terjang dan kontribusi yang beliau berikan kepada Negeri ini, terutama untuk rakyat Jambi, konstituen utama beliau. Untuk lebih jauh, berikut dua justifikasi paling nyata yang bisa dipaparkan untuk memberikan afirmasi lebih terhadap sematan "bukan politikus biasa" tersebut.

Pertama, Legislator Senayan yang baru-baru ini merayakan hari jadinya yang ke 52 tahun ini sebenarnya juga adalah seorang intelektual dan akademisi ulung. Berbeda dengan mayoritas politikus pada umumnya yang banyak berasal dari kalangan penguasa, Elviana malah memulai pengabdiannya untuk Negeri ini di suatu bidang yang disebut-sebut oleh banyak kalangan sebagai "ladangnya surga", yaitu bidang pendidikan. 

Petualangan profesionalnya di bidang pendidikan dimulai tatkala beliau menjadi dosen di salah satu universitas negeri di Jambi, Universitas Negeri Jambi pada medio 1993 hingga 2004. Berawal dari sana pulalah, bejibun pencapaian berhasil beliau gapai, baik dalam hal akademik maupun dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Tak ayal, berkat track record yang cemerlang dan pendekatan yang baik dan menyentuh kepada rakyat Jambi itu jualah yang membuatnya berhasil terpilih dengan smooth untuk pertama kalinya menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP pada medio 2004. 

Tak cukup sampai disitu, perjuangannya di bidang pendidikan makin tampak nyata ketika beliau berhasil mendirikan beberapa lembaga pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Menengah, hingga sebuah Universitas yang semakin terlihat kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, yaitunya Universitas Dharmas Indonesia (UNDHARI).

Alasan kedua, srikandi masa kini ini bukanlah seorang politikus oportunis. Percaya atau tidak, jika para politikus pada umumnya hanya mendekati dan responsif terhadap permasalahan rakyat ketika hanya memasuki masa-masa kampanye pemilu saja, namun Elviana mungkin adalah sedikit dari politisi Indonesia yang tidak melakukan pendekatan politik murahan semacam itu. 

Jika dikaitkan dengan teori hirarki kebutuhan yang ditelurkan oleh seorang Ilmuwan bernama Abraham Maslow, dalam makna positif, maka politisi enerjetik ini sudah mencapai hirarki atau level paling tinggi di dalam kehidupan, yaitunya Self-actualization Needs-------kebutuhan akan aktualisasi diri. Di hirarki paling tinggi ini, seseorang akan memiliki intensi dan semangat untuk mengembangkan dan memberikan potensi maksimal yang dimilikinya. Maka, dalam koridor positif, orang-orang yang telah mencapai level ini biasanya akan selalu memanfaatkan kecerdasan, kekuatan bahkan kekuasaan yang mereka miliki untuk berbuat dan membantu orang-orang yang membutuhkannya. 

Dalam konteks ini, Elviana telah membuktikan bahwa beliau akan selalu mengupayakan pelayanan yang optimal dan maksimal kepada masyarakat lewat kecerdasan dan kekuasaan di Parlemen yang beliau miliki di sepanjang hamparan waktu, tidak hanya ketika mendekati masa kampanye pemilu saja. Contohnya, beliau akan selalu mengupayakan setiap program yang ditelurkan oleh Pemerintah Pusat agar bisa dinikmati oleh rakyat yang membutuhkannya. Sudah banyak buktinya, mulai dari program PIP di bidang pendidikan, Pinjaman Tanpa Agunan di bidang ekonomi, program replanting di bidang pertanian, hingga program-program bermanfaat lainnya yang akan sangat panjang jika dijelaskan satu persatu. 

Akhirnya, dari dua justifikasi di atas, kita (masyarakat) sebenarnya sudah bisa melihat dengan gamblang bahwa Elviana bukanlah seorang "politikus biasa".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun